18_Lima Tahun Kemudian (season 2)

93 22 0
                                    

Sebenarnya... itu, aku mau update saat tahun baru yaitu tahun depan. Tapi masalahnya tangan ku itu gatal banget mau pencet publikasikan.

Akhirnya malah kepencet deh, saking gemesnya.

Tapi karena gak sesuai jadwal dan malah dimajukan hari updatenya, kalian pasti seneng kan?

Ngaku deh 😁

Nah, karena udah ku publikasikan lebih awal.

Jangan lupa beri lebih banyak vote, oke.

Selamat membaca

❤❤❤

Tak terasa sudah lima tahun sejak pernikahan Vania dan Revan dilaksanakan. Banyak hal yang terjadi dalam lima tahun belakangan ini.

Dimulai dari kebangkitan Revan dalam berbagai perang yang terjadi dan dengan itu kekuatan Revan semakin kokoh, yang tentunya membuat para Tetua merasa resah. Bahkan para Tetua mulai berbagai cara untuk menjilat Revan dengan berbagai hadiah, dan bahkan mengirimkan anak-anak dan cucu mereka sebagai istri baru Revan, agar mereka bisa lebih dekat dengan Revan. Tentunya syarat menikahkan anak dan cucu pilihan mereka adalah menceraikan Vania. Vania yang mendengar namanya dibawa-bawa hanya menatap mereka dengan tatapan meremehkan. Bagaimana pun Vania telah mencoba berbagai cara untuk bercerai dngan Revan, jika mereka bisa membuat Revan menceraikannya dengan mudah, maka Vania tak akan bersusah payah selama ini. Dalam hal ini, mencoba mencarikan Duchess baru yang berada dipihak mereka telah memasuki jalan buntu.

Selain tentang kebangkitan Revan, Pertempuran Putra Mahkota Dylan dengan Tuan Putri Rosse mulai memanas. Hal ini terjadi karena sebuah peristiwa besar. Putra Mahkota Dylan tidak bisa menyelesaikan masalah wabah dan monster yang mulai parah didaerah Timur kerajaan yang merupakan daerah yang sangat penting bagi ekonomi kerajaan. Dikarenakan sejumlah perkebunan dan persawahan berasal dari tempat itu, baik untuk dimakan maupun untuk di ekspor keluar negeri. Tetapi sebagai Putra Mahkota Dylan tidak bisa menyelesaikan tugas tersebut. Akhirnya Raja yang mendengrnya marah dan mulai mepertanyakan kepantasannya.

Tentu saja Vania yang mendengar hal ini memanfaatkaanya. Dengan memberikan cara penyelesaiannya pada Tuan Putri Rosse, karena dengan menjadi kuatnya Tuan Putri Rosse maka Vania akan memiliki pendukung yang kuat. Akhirnya dengan bantuan saran dari Vania, Rosse dengan percaya diri mengusulkan dirinya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akhir cerita karena Tuan Putri Rosse menyelesaikannya dengan sangat luar biasa. Banyak koran yang mengeluarkan berita tentang opini bahwa Tuan Putri Rosse adalah sosok Putri Mahkota yang dibutuhkan kekaisaran dan hal ini merupakan pukulan untuk populeritas Dylan.

Disisi lain, kehidupan balas dendam Tania juga berjalan lancar. Keluarga tirinya telah di usir, mereka hanya memiliki suatu desa sebagai wilayahnya dan nama bangsawan.

Tania telah diangkat sebagai penguasa wilayah Arabella. Cesar sebagai suami Tania juga, membantu Tania dalam pengurusan wilayah. Meskipun membantu Tania, Cesar sebagai suami tidak mengambil sedikit pun keuntungan dari keluarga Arabella. Karena menurutnya semua itu adalah hak dari Tania. Tentu saja, karena hal itu Tania sekarang benar-benar jatuh cinta dengan Cesar, dan mulai menerima Cesar dalam hidupnya. Bahkan mereka berdua mulai berdiskusi tentang jumlah anak yang mereka miliki.

❤❤❤

Sudah lima tahun berlalu, Vania menatap jendela menikmati pemandangan. Banyak hal terjadi beberapa tahun belakangan ini. Terutama pada diri Vania sendiri, Vania yang awalnya naif tidak terlihat lagi. Yang terlihat hanya sosok Duchess yang lemah lembut dan selalu menuruti keputusan suaminya. Meski demikian, Vania sendiri tau bahwa itu hanya cangkang penyamarannya.

Vania sendiri telah diam-diam mengumpulkan kekayaan dan kekuatan dengan bantuan Rosse. Kekayaan Vania kali ini bisa dibilang bahwa dirinya adalah yang paling kaya di kekaisaran. Rosse bahkan mengatakan kecemburuannya karena hal ini, dan bahkan pernah mengatakan jika Vania curang karena mengandalkan ingatan masa lalunya dan kehidupan terdahulunya. Vania yang mendengar ejekan itu hanya mengatakan bahwa itu adalah keberuntungannya.

"Vania"Vania berbalik dan melihat Revan berjalan kearahnya dengan santai. Revan sekarang telah dewasa bukan lagi anak yang berusia 12 Tahun. Harus Vania akui bahwa Revan yang sekarang berusia 17 Tahun terlihat lebih dewasa dan tampan. Meski begitu, Vania tidak berniat untuk terus bersamanya. Bagaimana pun sebagai Pemeran Utama Pria, Revan pasti akan menjadi magnet masalah. Vania tidak ingin bergabung dengan banyak masalah di masa depan, dan Vania juga merasa jika hal itu tak ada hubungannya dengannya. Kecuali jika Revan bisa membuatnya jatuh cinta, maka tidak masalah bagi Vania untuk tetap disisinya dan membantunya menyelesaikan masalah. Tapi sampai sekarang Vania tak merasakan perasaan cinta, yang Vania rasakan hanya perasaan kagum karena Revan sangat tampan, Vania tak pernah melihat pria setampan Revan dalam hidupnya.

"Apa yang anda lakukan?"tanya Revan penasaran. Vania tersenyum dan menjawab seadanya jika dirinya menikmati pemandangan.

"Bagaimana jika kita jalan-jalan menikmati pemandangan bersama?"tanya Revan mengusulkan. Vania mengangguk menyetujuinya, Vania juga ingin mengatakan hal-hal yang berbau sensitif, misalnya perceraian.

Revan mengulurkan tangannya seperti mengisyaratkan untuk menggandengnya. Vania tidak mempermalukannya dan tentu langsung menggandeng Revan. Para Pelayan yang melihat kemesraan mereka memjerit dengan suara pelan.

Revan memandu Vania untuk pergi ketaman yang cukup indah. Revan berjalan kearah salah satu kursi ditaman dan mereka berdua duduk di bangku itu.

"Pemandangan disini indah kan?"tanya Revan membuka percakapan. Vania mengangguk sebagai tanggapan.

"Duke"panggil Vania.

"Saya dengar Para Tetua telah merekomendasikan seorang bangsawan muda sebagai istri baru anda. Bagaimana menurut anda?"tanya Vania dengan eksperesi seolah penasaran.

"Saya tidak akan menceraikan anda, itu adalah pendapat saya"Vania terkekeh dengan jawaban Revan yang tegas. Akhir-akhir ini mereka selalu bertengkar tentang usulan perceraian.

"Duke, jangan lupa bahwa pernikahan kita telah ditulis diperjanjian sihir selama lima tahun. Jika anda bersikeras untuk mempertahankannya maka anda yang akan menderita kerugian karena melanggar janji"jelas Vania pelan.

"Saya adalah Duke, apa menurut anda, saya tak bisa melarikan diri? Ada banyak cara untuk melakukan kecurangan"ucap Revan dengan percaya diri, Vania hanya bisa memutar matanya malas.

"Kenapa anda selalu bersikeras untuk mempertahankan saya? Akan menguntungkan jika kamu bersama yang lainnya"

"Jika saya katakan, saya jatuh hati pada anda, maukah anda tetap disisi saya?"Vania tertegun sesaat, karena ungkapan cinta Revan yang tiba-tiba.

"Jangan bercanda, bagaimana bisa seorang yang awalnya sangat jijik pada ku, tiba-tiba jatuh cinta? Apa anda pikir ini novel romansa?"ejek Vania, Revan menghembuskan napas lelah. Sudah Revan duga jika Vania tak akan percaya. Dan akan menolaknya. Revan tidak tau dimana letak kesalahannya, kenapa Vania yang menyukainya dikehidupan sebelumnya, sekarang tak memiliki cinta itu lagi?

"Saya sungguh-sungguh dengan pernyataan cinta ini. Jadi tolong dipertimbangkan. Anda juga tidak rugi jika menerimanya kan? Anda akan mendapat kekayaan, suami tampan dan menerima tatapan iri semua orang"jelas Revan berusaha membuat dirinya memiliki nilai yang berbobot. Vania menatap Revan dengan tatapan agak aneh, dan diam-diam berpikir bahwa, bagaimana kamu bisa mengatakan hal-hal tentang kekayaan di depan orang terkaya di kekaisaran ini? Tentu saja, Revan mengatakan hal itu karena Revan tak tau jika Vania adalah orang kaya sekarang.

❤❤❤

Bersambung

Terjebak dalam Novel "My Beast" - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang