Matahari sudah bangun dari tidurnya. Pria bersurai gelap itu terbangun dari tidurnya dan menggeliat pelan. Ia kemudian beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
la keluar dari kamar mandi dengan seragam sekolahnya. Hari ini ia mulai sekolah lagi seperti biasa.
Setelah bersiap-siap, ia keluar dari kamar dan menuju ruang makan untuk sarapan. Ternyata ruang makan telah ramai oleh teman-teman barunya. Chan duduk di salah satu kursi seraya mengucapkan salam selamat pagi kepada mereka.
"Kalian mau kemana? Kenapa baju kalian sama semua?" tanya Dok Hwa bingung
"Ya ke sekolahlah" jawab Chan datar
"Apa?? Kalian gak punya waktu buat itu. Kalian harus segera mencari keberadaan Yellow Wood supaya kekuatan kalian kembali"
"Terus ketinggalan pelajaran dan jadi bego, gitu?! Gak mau lah kita!" sahut Changbin
"Terus bagaimana kalian bisa kembali ke SKZ Planet dan menyelamatkannya dari kegelapan kalau kalian gak mencarinya?"
"Kita bakal cari pulang sekolah nanti, lo tenang aja. Dan tanyain ke Jenderal alien lo itu dimana kita bisa nemuin Yellow Wood" ucap Chan datar.
"Hehh!! Siapa yang kamu sebut alien, hah? Kamu ini pangeran, tapi sikapmu sangat menyebalkan dan bukan seperti seorang pangeran"
"Kalau gue pangeran seharusnya lo gak ngomong kaya gitu dan ngehormatin gue kan? Udahlah, lo kok bawel banget sih? Kaya cewek aja tau gak. Gue tunggu di mobil, bisa gila kalau gue lama-lama disini" Chan beranjak dari duduknya dan berjalan keluar.
"Bang! Tunggu, gue juga ikut" teriak Seungmin mengikuti Chan.
"Astaga, apakah Jenderal Park gak salah memilih pangeran dan ksatria? Kenapa mereka semua masih bocah?" kesal Dok Hwa
"Lo nya aja yang kelewat tua" ucap Han asal.
"Heh!! Aku gak tua, aku ini dewasa"
"Udahlah jangan berantem terus. Ayo, kita harus cepet berangkat. Jangan biarin Chan nungguin kita lama" ucap Lino.
Mereka hanya mengangguk dan segera menghabiskan sarapan kemudian bergegas menyusul Chan yang sudah terlebih dulu keluar bersama Seungmin.
"Hwang Hyunjin! Bangun woi! Jangan molor. Jalan yang bener, lo mau kesandung?" omel Lino.
"Iya iyaa" Hyunjin berusaha membuka matanya.
Mereka telah sampai di luar, terlihat Chan dan Seungmin yang sedang menunggu mereka. Mereka langsung menaiki mobil dan segera berangkat.
🐺🐺🐺
Mobil mewah yang berisi delapan pemuda itu memasuki halaman sekolah membuat murid-murid yang juga baru saja memasuki halaman terkejut, pasalnya mereka tidak menyangka bahwa enam pemuda lagi akan keluar dari mobil tersebut.
Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang, sebab Bang Chan menambah daftar temannya yang awalnya hanya satu bertambah drastis menjadi tujuh.
Chan sebenarnya menyadari kehebohan yang di buatnya, tapi ia bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apapun. Ia tidak memperdulikan tatapan aneh dari para murid maupun yang berbisik membicarakan mereka.
"Wahh.. Gue ngerasa kaya selebriti" ucap Hyunjin kagum.
Mereka semua berjalan menuju kelas masing-masing. Karena kelas Jeongin berada di lantai 1, jadi mereka mengantarkan member termuda mereka itu sampai kelasnya terlebih dahulu. Kemudian mereka berpisah menuju kelas mereka yang berbeda lantai, hanya Chan dan Changbin yang kelasnya berada di lantai paling atas, dimana letak kelas favorit berada. Saat istirahat nanti mereka sepakat akan berkumpul bersama di kantin.
🐰🐰🐰
Pelajaran terakhir telah usai, bel tanda pulang pun juga telah berbunyi. Chan dan Changbin menunggu teman-teman mereka yang belum keluar di parkiran.
Sebelum pulang, Chan bertanya apakah hari ini mereka akan bekerja sebab ia akan sekalian mengantarkan mereka menuju tempat kerja. Namun mereka mengatakan bahwa hari ini mereka tidak bekerja karena di berikan cuti oleh manajer mereka lantaran musibah yang menimpa mereka.
Setelah menempuh 30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Bang tersebut. Bahkan tak ada raut lelah di wajah mereka, saat memasuki rumah Chan pun mereka masih saja bersenda gurau.
Sepertinya mereka melupakan seseorang yang sedang menunggu mereka untuk melakukan tugas berat.
"Kalian sudah pulang? Kenapa lama sekali?" tiba-tiba Dok Hwa muncul mengejutkan mereka.
"Ngapain lo muncul tiba-tiba?! Lo ngagetin kita tau" kesal Han.
"Maaf-maaf.. Aku menunggu kalian"
"Lo kenapa nyamperin kita?" tanya Changbin.
"Apa jangan-jangan lo udah dapet petunjuk dimana letak Yellow Wood itu?" tanya Lino
"Jangan omongin disini. Kita ke ruang tengah lantai dua sekarang, ruangannya sepi. Ikutin gue" ucap Chan pelan. Mereka semua mengikuti langkah Chan.
Mereka sudah berkumpul di ruang tengah yang dikatakan Chan tadi. Ruang tengah itu cukup luas, di dominasi oleh warna hitam dan abu-abu. Ada beberapa pot tanaman di sudut ruangan. Didalam ruangan itu terdapat sebuah karpet besar berwarna cokelat tua dengan bantal-bantal yang tersusun rapi, tiga sofa besar berwarna abu-abu dan satu beanbags berwarna hitam.
Dan jangan lupakan yang paling mencolok adalah smart LED TV yang berukuran 50 inch. Mereka semua hampir menganga melihat semua kemewahan itu, kecuali Chan tentunya, Jeongin termasuk karena ia tidak pernah tahu bahwa ada ruangan itu sebab letaknya yang berada di ujung lantai dua.
"Jadi apa yang mau lo sampein? Lo udah tau gimana cara kita nemuin Yellow Wood itu?" tanya Chan membuyarkan kekaguman mereka akan ruangan itu.
"Tentu saja. Jenderal Park mengatakan Yellow Wood itu berada di sebuah peti dengan lambang naga mengeluarkan api diatas tutupnya. Hanya pangeran lah yang bisa membukanya" jawab Dok Hwa.
~
~
~
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Power of Eight Brother
Фэнтези"KEKAYAAN tidak menjamin KEBAHAGIAAN" lanjutan The Power of Nine Brother di akun @wianIchwansyah