part 12

66 38 0
                                    

Sebelum baca wajib vote dulu!!
-
-
Happy reading
----

"Pangeran orang tuamu sudah sampai dikastil" lapor Jayden pada pangeran Lian.

"Baiklah, sekarang mari kita mulai permainannya" lirih Lian menyeringai kecil.

"Baik tuan" ucapnya mengangguk menyetujui.

Lian bangkit dari posisinya, ia mengulurkan tangan biarkan Jayden menuntun langkahnya menuju orang tuanya.

"Ahh price, mommy sangat merindukanmu nak" sapa Hana ketika melihat anaknya menghampiri dirinya.

Dengan bahagia Hana langsung memeluk Lian menyalurkan rasa rindu yang jarang tersampaikan pada anaknya itu.

Di lihat dengan gaya bicara Hana, wanita itu memang berbeda, ia lembut, ramah, dan penyayang tak sama dengan dua kutub yang ia miliki sekarang ini.

Sedangkan sifat Titus menurun pada anaknya, yang sekarang menjadi dingin, kejam, posesif, tapi lembut ketika bersama keluarga atau orang yang penting bagi dirinya.

"Aku juga mom" balas Lian.

Sedangkan Titus hanya mendengus malas melihat ibu dan anak itu.

"Bilang saja kau iri bukan! Kini giliran anakku yang ku peluk" Ucap Hana ketus pada suaminya itu. Ia menyadari titus mendengus tak suka ketika ia memeluk Lian.

"Anak mu anak ku juga sayang, kenapa aku harus marah, ya memang sedikit, hanya sedikit tak lebih" balas Titus sedikit kesal, tapi jangan sampai membuat istrinya itu jadi marah, nanti bisa tak diizinkan tidur sekamar selama satu bulan.

"Ah sudahlah lupakan, jadi bagaimana kabar mu? Kau terlihat kurusan sayang? Apa kau sakit? Tidak cukup darah untuk minum? Adakah yang mengganggumu? Hana memburu Lian dengan beberapa pertanyaannya.

"Tidak mom, kau tidak usah khawatir, aku baik-baik saja disini" jawab Lian dengan posisi dinginnya.

Mendengar satu jawaban dari Lian, Hana menghela nafasnya lega, walau ia melontarkan banyak pertanyaan tapi satu jawaban sudah membuat dirinya senang.

"Baiklah sekarang mari kita duduk" Hana menuntun putranya itu duduk di sofa yang sudah tersedia di ruang keluarga itu.

"Dad bagaimana keadaan diistana" kata Lian membuka obrolan mereka.

"Sedikit tidak terkendali, tapi Daddy bisa menyelesaikan itu bersama Shem" jelas Titus dengan nada sedikit jengkel karena ia juga kurang suka pada keponakannya itu.

Untuk Lian Jangan ditanya ia sungguh membenci sepupunya itu, bahkan klan mereka tau itu.

"Dad aku ingin bertanya, jika cincin penerus raja tidak mempan pada Shem, kenapa harus di berikan?" Tanya Lian yang tentu dapat di mengerti oleh titus kemana arah jalan cerita putranya ini, Karna ia tidak bodoh.

"Hmmm tentu saja sebagai simbol saja, kenapa?" Titus balik bertanya.

"Aku ingin memakainya dan memilikinya" jawab Lian mantap tanpa basa-basi lagi.

Ia berujar dingin tentu kedua orang yang didepannya ini terkejut mendengar ucapan itu, mereka mengerutkan keningnya menatap Lian penuh tanda tanya, mereka mencurigai kenapa Lian ingin meminta cincin itu, apa dia punya rencana lain.

Dia Seorang Vampir (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang