Pagi hari di rumah Bella, keluarga itu sedang sarapan bersama. Setelah selesai sarapan Papa Willy akan berangkat ke kantor, Bella berangkat ke butik, dan Mama Fany yang tidak kemana-mana alias tetap dirumah karena setelah menikah Mama Fany menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. Tapi sebelum berangkat Papa Willy mengingatkan Bella jika nanti malam akan ada pertemuan dengan Sheira.
“Jangan lupa loh nanti malem kita mau ketemu sama Sheira di Heaven Resto jam 7 malam”. Ujar Papa Willy pada Bella dan di iyakan.
Setelah itu Bella berpamitan kepada orang tuanya untuk ke butik.
“Yaudah ma pa Bella berangkat dulu”
Bella bergegas menuju mobilku karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Butik Bella buka jam delapan dan akan tutup jam empat sore.
Ditengah jalan ketika Bella sedang menuju ke butik, dia merasakan ada yang aneh dengan mobilnya dan dia menepi. Bella langsung keluar dari mobil dan mengeceknya ternyata bannya kempes. Bella bingung karena dijalan ini sepi dan tidak ada bengkel didekat sini.
“Duh gimana nih, pake segala kempes nih ban. Minta tolong siapa ya, kalau minta tolong Lexa gak mungkin takutnya dia ada meeting”. Bella gelisah dan memikirkan harus bagaimana karena tidak mungkin dia meninggalkan mobilnya disini.
Ditempat lain terdapat seorang yang akan pergi ke kafe setelah menyiapkan keperluannya.
Sheira pov
“Oke udah gak ada yang ketinggalan”. Setelah aku mengecek barang bawaan ku.
Aku segera memakai jaket dan helm kemudian aku melaju dengan mengendarai motor trail kesayanganku. Motor itu merupakan hasil dari kerja kerasku selama aku menjadi fotografer dan bekerja di kafe papa. Selama bekerja di kafe aku digaji, awalnya aku menolak karena hanya ingin membantu usaha papa agar lebih maju, tapi papa malah menggajiku karena aku sukses dalam membranding dan mempromosikan kafe sehingga pelanggan semakin banyak dan tentu saja pendapatan kafe bertambah.
Saat ditengah perjalanan aku melihat ada seorang perempuan yang sedang berdiri didekat mobil. Lantas aku berhenti dan turun dari motor untuk memastikan keadaan orang itu.
Sheira pov end
Bella pov
Ketika aku kebingungan tiba-tiba ada seseorang mengendarai motor dan berhenti di depan mobilku. Sepertinya dia cowok karena gayanya seperti cowok dan terlihat cool. Aku takut karena jalanan sepi, tapi ketika dia membuka helmnya ternyata dia cewek dengan rambut pendek sebahu. Dia cantik tapi juga ganteng, aku jadi bingung menyebutnya apa. Dia jalan ke arahku dengan muka datarnya dan bertanya.
“Permisi, kenapa?”. Tanyanya.
“Oh ini mobil gue bannya kempes, boleh minta tolong gak buat panggilin montir atau apalah karena gue buru-buru”. Aku meminta tolong padanya karena aku harus segera sampai butik.
“Temenku otw kesini, 10 menit lagi sampe. Nanti kamu bisa ambil mobilnya di Alana’s Cafe”. Ucapnya secara tiba-tiba.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara kami. Ketika dia berjalan menuju motornya, aku berkata.
“Lo mau kemana? tolong jangan tinggalin gue, gue gak tau temen lo”. Ujarku sedikit khawatir kalau dia meninggalkanku sendiri disini.
Tapi perkataan ku tidak dijawab olehnya. Dia tetap melangkah menuju motornya dan duduk menyamping disana. Aku masih melihat ke arahnya, tapi dia tidak peduli dan memilih diam sambil memainkan HP.
“Orang ini kenapa cuek dan dingin banget sih, diajak ngomong malah diem aja”. Gumam ku sambil masih melihat ke arahnya.
Setelah sepuluh menit berlalu, ada seseorang datang menghampirinya. Ternyata itu adalah temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice of My Heart
RomanceKetika hatiku sudah memilihmu, maka itu sebuah ketetapan💖