Start from this chapter, all the POV will be in a third person. Happy Reading!
—————Bbrmmm
Mobil berwarna hitam nan mewah melaju kencang, tidak sekali dua kali sang pengendara mengabaikan rambu lalu lintas hingga bunyi nyaring dari berbagai kendaraan bersatu padu seakan memberikan pukulan keras terhadap si hitam.
Namun sang pengendara tak nampak bergeming. Raut mukanya tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Datar dan sunyi tak bersuara, namun menyimpan banyak arti.
Taehyung, satu-satunya penumpang di mobil itu, hanya menatap ke luar jendela. Ia ketakukan. Badannya bergemetar hebat merasakan aura yang sangat familiar namun sangat berbeda di saat yang sama—perbedaan yang ia tidak tahu artinya.
Apa yang akan terjadi pada dirinya setelah ini?
Beribu skenario bermunculan dibenaknya layaknya layar proyeksi yang menampilkan seluruh media memori secara sekuensial dalam hitungan detik.
Taehyung merasa dirinya telah hilang. Kepribadiannya selama ini yang membentuk dirinya menjadi seorang manusia seakan musnah. Ia merasa hidupnya dikendalikan oleh satu entitas, dimana sumber emosinya pun hanya dapat ia terima ketika mendapatkan lampu hijau dari sosok ini.
Mengapa harus aku?
Kembali ia melontarkan pertanyaan di dalam hatinya.
Tak lama kemudian mobil hitam itu berhenti di suatu tempat yang jauh dari pusat keramaian. Tempat itu begitu tenang tanpa adanya suara kendaraan lain yang berlalu lalang.
Dokter Jeon keluar dari mobil itu dan pergi memasuki suatu rumah yang berada tepat di depan mereka berhenti. Tak lama kemudian, sosok itu kembali muncul dengan membawa sebuah kursi roda.
Pintu sebelah kanan Taehyung pun perlahan terbuka dan menampilkan sang Dokter. Dengan berhati-hati menempatkan Taehyung di kursi roda itu dan membawanya masuk. Masih tidak ada komunikasi verbal di antara keduanya.
Dokter Jeon mengarahkan Taehyung di depan sebuah meja granit berwarna putih. Di atas meja yang cukup luas itu hanya terdapat sebuah kotak berwarna biru. Ia kemudian duduk di hadapannya dengan meletakkan kedua tangannya di atas meja, bertumpu pada siku, sambil mengaitkan jemari kedua tangannya satu sama lain.
"Untuk pertama kalinya aku menemukan peliharaanku di tempat yang tak kuhendaki" ucap Dokter Jeon dengan senyuman aneh yang terukir di wajahnya.
"Kelalaian yang awalnya kupandang sebagai kesalahan besar ternyata membawaku pada kondisi yang lebih menguntungkan" ia meneruskan.
Tatapan mata monster itu menelurusi setiap lekuk tubuh Taehyung membuat bulu kuduknya merinding. Tanpa berpikir panjang, Taehyung pun membuka mulutnya untuk menagih janji Dokter gila itu.
"Aku hanga ingin bertemu Ji—"
PLAK
Sebuah tamparan kencang mendarat pada pipi pria mungil itu.
Pipinya terasa memanas. Tamparan keras bukan main tanpa adanya belas kasihan yang pria gila itu luncurkan membuat Taehyung mengigit bibir kecilnya itu hingga sedikit lecet, menahan desahan dari rasa sakit yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Doctor | KookV
FanficTaehyung adalah seorang pasien yang telah dirawat di rumah sakit selama bertahun-tahun. Ia ditangani oleh seorang dokter bernama Dokter Jeon. Seiring waktu berjalan, Taehyung pun menyadari kejanggalan pada dokter tersebut. Ia sering kali menginjeksi...