22. Aletta cinta pertama saya

419 43 7
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Maafkan aku yang lagi-lagi telat, Teman-teman.

Karena aku sambil ngerjain naskah Gus Ikhwan yang mau diterbitkan bulan depan.

Nabung yaaa kalau mau peluk Ikhwan....

Langsung aja.

Bantu koreksi jika ada typo ataupun kesalahan tanda baca

Jangan lupa

Bismillahirrahmanirrahim

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Hal yang paling menyakitkan adalah kebohongan besar yang diciptakan seseorang yang sudah kita anggap rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang paling menyakitkan adalah kebohongan besar yang diciptakan seseorang yang sudah kita anggap rumah."
Sabrina Jihan Sahara.

Ditengah heningnya suasana, Sahara disibukkan dengan novel religi yang baru dibeli Zeidan beberapa hari lalu, dan hari ini ia menyempatkan membaca buku pemberian suaminya itu.

Namun, baru 3 bab ia membaca. Suara seseorang mengusiknya.

"Heh! Lo disuruh bikin kopi buat abang sama laki lo!"

Sahara yang tengah asyik-asyiknya membaca buku terlonjak kaget mendengar suara keras dibelakangnya. Ia menoleh, menatap kesal pada adik tirinya yang selalu membuat naik darah.

"Sopan bisa?" tanya Sahara menatap Nia kesal, sedangkan gadis itu hanya membalas dengan raut tidak bersalah miliknya.

"Aku lebih tua dari kamu, dan aku ber setatus sebagai kakak kamu," ujar Sahara kemudian.

"Gue?" Nia menunjuk dirinya sendiri lalu menatap remeh Sahara. "Gak peduli!" tekannya dengan nada angkuh, lalu beranjak dari sana tanpa mengindahkan Sahara.

Melihat adik tirinya yang begitu angkuh dan terkesan kurang ajar, Sahara hanya mampu menggeleng pelan. Lalu mulai membuatkan kopi untuk Zeidan dan juga Zafran.

Setelah selesai ia langsung membawa kopi itu ke taman belakang, karena keduanya tadi berada di taman belakang setelah makan malam.

"Aletta dan Sahara jelas sangat berbeda."

Sontak kaki Sahara berhenti melangkah, jantungnya berdegup kencang mendengar kalimat itu keluar dari bibir Zeidan.

"Aletta adalah gadis pertama yang membuat saya jatuh cinta, dia gadis yang baik, dari tutur katanya, sikapnya bahkan parasnya," ungkap Zeidan dengan tenang, ia menyadari tatapan tidak bersahabat dari laki-laki disebelahnya, yaitu sang abang ipar.

Al Zeidan (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang