*Sana POV
Apakah kalian percaya pada cinta sejati? Ah, aku tidak tahu bagaimana pendapatmu tentang cinta sejati itu? Namun, aku hanya ingin memberitahu seluruh Dunia bahwa aku percaya akan hal itu.
Singkat saja, aku akan menceritakan story cinta yang bersejarah dalam hidupku.
Saat aku dibangku Sekolah Menangah Akhir (SMA) aku bertemu dengan Pria tampan yang berlesung pipi. Jika ia tersenyum ia nampak sangat manis, itu membuat jantungku berdetak sangat cepat. Pesonanya yang sangat memikat hingga banyak membuat kaum hawa terpikat. Aku tak mengerti, racun apa yang ia beri hingga aku mabuk menjadi-jadi. Dia lah Chou Tzuyu.
Butuh beberapa bulan aku berhasil mengenalnya lebih dekat, kami menjadi bersahabat. Dengan entengnya Tzuyu sangat perhatian padaku, sedangkan hatiku terasa berdisco ria dan bergetar hebat. Untung saja aku memiliki sikap yang ramah, periang, dan sedikit menggoda. Saat aku bercanda aku menyukainya, sejujurnya itu adalah fakta yang ingin kuutarakan. Tzuyu hanya tersenyum, mungkin ia mengira aku hanya berpura-pura. Demi kenyamanan bersama, aku pun beralih ke topik lainnya.
Setelah Satu Tahun bersahabat, aku tidak bisa menahan perasaanku lagi. Aku telah terjatuh lebih dalam menyukainya hingga aku memutuskan bahwa aku akan mengatakan aku mencintainya. Tepat pada waktu istirahat tiba, aku menemuinya di Loker yang sedang siap-siap hendak berlatih basket. Sungguh aku sangat gugup pada saat itu.
"Ada apa Sana-ya?" Tanyanya.
"A-Aku..." gugupku.
"Sepertinya ada yang ingin kamu katakan" Tebaknya.
"Ne" Kataku.
Aku masih terdiam. Sebenarnya aku sedikit takut "Bagaimana jika Tzuyu menolakku? Bagaimana jika selama ini aku terlalu baper padanya? sedangkan ia hanya menganggapku sebagai Sahabat. Mungkin akan terjadi kecanggungan diantara kita?
"Tzu, ayo kita harus berlatih sekarang" Ajak Chaeyoung pada Tzuyu tetapi ia sudah berjalan menuju lapangan.
"Ne" Ucap Tzuyu.
"Ah, Sana-ya maaf aku harus meninggalkanmu. Aku harus berlatih sekarang" Ucapnya padaku dengan nada sedih.
"Baiklah Tzu, tak apa" Ucapku tersenyum.
"Oke, setelah latihan aku janji akan mendengarkan celotehmu" Katanya sambil mengacak-acak rambutku.
Baru Lima langkah ia meninggalkanku, aku meneriakkan namanya. Tzuyu menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Ia mengerutkan dahinya seakan-akan bertanya "Ada apa?" Aku tidak ingin membuang waktunya, bisa-bisa ia akan terlambat berlatih. Hingga keberanian kembali datang padaku untuk mengutarakan perasaanku. Aku benar-benar tidak bisa menunggu sampai nanti.
"Tzuyu, aku menyukaimu. Eh, maksudku aku mencintaimu. Selama ini aku mencintaimu" Ucapku lantang dengan satu tarikan napas.
Setelah mengucapkan itu rasanya aku benar-benar lega. Aku tidak peduli bagaimana respon Tzuyu? sedikit malu, tapi ah sudahlah.
Tanpa kusadari Tzuyu sudah ada didepanku. Jantungku berdetak dengan cepat, rasanya aku ingin pingsan. Aku menutup wajahku yang sudah berwarna merah.
"Bisakah kamu mengulanginya lagi Sana-ya?" Tanyanya penasaran.
"A-Aku mencintaimu" Kataku yang masih menutup wajahku.
"Ah sial" Umpatnya.
Ada apa? Apakah ia tidak menyukaiku? Aku menghela napasku dengan kasar. Dapatku simpulkan Tzuyu tidak mencintaiku.
"Ah, sudahlah Tzu lupakan dan jangan memikirkannya" Ucapku sambil tersenyum.
"Ayo, sekarang kan kamu harus latihan. Chaeyoung pasti sudah lama menunggumu disana" Sambungku sambil mendorongnya pergi.
"Seharusnya kamu menarik semua ucapanmu tadi Sana-ya" Katanya sedih.
"Aku terlambat" Sambungnya.
Apa maksudnya? aku tidak mengerti?
"Apa maksudmu?" Tanyaku.
Tzuyu menatap lekat mataku dan memegang kedua tanganku.
"Seharusnya aku lah yang lebih awal mengutarakan perasaanku padamu. Aku hanya menunggu waktu yang tepat, tapi kamu mengacaukan rencanaku" Jelasnya.
Apa maksudnya? Apakah Tzuyu juga menyukaiku dan mencintaiku?
"Ya, aku menyukaimu dan mencintaimu" Ucapnya yang seakan-akan menebak apa yang aku pikirkan.
"Be-Benarkah?" Raguku.
"Ne, aku menyukaimu dan aku mencintaimu" Tegasnya.
Aku langsung memeluk dirinya. Rasa tak percaya, ternyata cintaku terbalas juga.
Memori indah itu selalu ada dalam hatiku. Bagaimana cinta pertamaku yang kuyakini adalah cinta sejatiku.
Sekarang sudah 7 Tahun menjalin kasih dengannya. Tzuyu selalu memberikan kebahagiaan dalam hidupku. Dia adalah anugerah yang selalu aku syukuri setiap hari. Dan setiap hari juga aku menceritakannya melalui tulisanku. Betapa aku mengagumi dan mencintai maha karya Tuhan bermarga Chou itu.
Sebenarnya Tzuyu tidak tahu bahwa aku adalah seorang Penulis. Aku malu jika ia melihat karyaku. Mungkin ia akan mengira aku adalah perempuan yang terlalu terobsesi dengannya? Tidak salah juga sih, hanya saja aku teramat mencintainya lagi dan lagi.
Oke, itu saja ceritaku hari ini. Terima kasih untuk pembaca setiaku. Jangan lupa beri vote dan komentar baiknya. Tolong beri kritik dan jangan terlalu jahat. Aku sedikit sensitif. Hehe😘😘
Ikuti terus ceritaku berikutnya @Diary_ShaShaKlik
Aku langsung mengupload storyku di aplikasi Wattpad.
Ting
Suara pesan masuk dari ponselku
📱TzuTzu💞💋
[Sayang, aku sudah di depan Apartemenmu. Aku merindukanmu🤗🥰🥰]
Senyum tersungging di wajahku. "Ah, pangeranku sudah datang. Aku juga merindukanmu, Tzu"
Aku pun segera bergegas untuk menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)
AléatoireCerita hanyalah karangan Penulis. Saya berusaha memberikan karya-karya yang baik. 🍭Story tentang couple Satzu, Mitzu, Jitzu atau salah satunya. 🍭Atau mungkin hanya sekedar POV saja.