BAB 18. PENGUNTIT

21 1 0
                                    


"Fia, Ayla belum datang?" Tanya Zara

"Lo liat aja, ada gak dia di kelas!" Jawab Sofia sewot.

"Biasa aja dong jawabnya! Gue nanya baik juga" Kata Zara Langsung memalingkan wajah ke arah lain.

"Sorry Za, gue lagi banyak pikiran soalnya"

Mendengar itu Zara langsung menghadap lagi ke arah Sofia. Mereka tengah duduk berdua di dalam kelas sembari menunggu kedatangan Ayla dan yang lainnya.

Karena kebetulan jam masih pukul 6.30 sekolah masih sangat sepi.

"Lo kenapa lagi sih?!"

"Gia! Dia berulah lagi, parahnya kemarin bang Verhan malah belain dia" Jawab Sofia lemas jika mengingat kejadian kemarin di rumahnya.

"Wah gak bisa di biarin nih fi, gara gara apa emang?"

Baru Sofia mau menjawab tiga orang laki laki masuk dan di antara mereka terdapat satu orang gadis tengah tersenyum.

Sofia menghela nafasnya kala melihat Saga dan Anggia masuk kelas bersama. Untuk saat ini Sofia akan membiarkan Anggia menang, tidak untuk selanjutnya.

Setelah mereka dekat, Sofia buru buru berdiri dari duduknya dan mengajak Zara untuk menunggu Ayla di luar.

Saga memperhatikan tingkah aneh Sofia yang akhir akhir ini selalu menghindar darinya bahkan chat semalam saja tidak di balas oleh Sofia.

Sofia melirik Saga dengan sinis lalu melangkah keluar di ikuti oleh Zara di belakangnya. Pergerakan Zara terhenti saat Rigel menghadang jalannya.

"Apaan sih Lo, minggir!" Kata Zara sambil melototi Rigel.

"Jangan melotot gitu dong takut gue liatnya?" Balas Rigel bergidik ngeri melihat mata Zara yang hampir keluar.

"Yaudah minggir ngalangin jalan gue aja!"

"Itu si Fia kenapa, kok dia ngebombastik side eye gitu ke si Saga?!"

"Tanya aja sendiri!"

Zara geram dan akhirnya ia mendorong Rigel sampai hampir jatuh kalau saja Satria tidak memegang ransel yang di kenakan Rigel.

"Bjirrr.. gue hampir jatuh ini! Woyy!" Kata Rigel sambil teriak karena Khansa telah jauh dari pandangannya.

"Bodo amat" Ucap Zara ketus.

Di luar kelas Zara dan Sofia menunggu kedatangan Ayla yang tak kunjung datang padahal sudah jam 06.50 beberapa menit lagi bel masuk akan bunyi

"Kemana tuh anak tumbenan belum datang!" Gumam Zara

"Dia gak ada chat gue kalau gak masuk" Kata Sofia

"Gak ada ke gue juga, apa mungkin terjadi apa apa sama tuh anak sebelum mau berangkat?!!"

Kini perasaan mereka berdua mulai tidak enak dan memikirkan sesuatu yang mungkin saja terjadi pada Ayla.

Tapi semua itu hilang seketika orang yang mereka khawatir kan tengah senyum senyum sendiri sambil membawa sebuah paper bag di kedua tangannya.

Dari kejauhan Ayla sudah melihat kedua sahabatnya tengah berkacak pinggang sambil melihat ke arahnya.

"Fia... Zara" teriaknya kemudian sedikit berlari.

Sesampainya di depan mereka, Ayla langsung kena jewer dari Sofia membuat si pemilik kuping kesakitan.

"Ih apa apaan sih fia, maen jewer aja!" Kata Ayla melihat tatapan mata Sofia yang tajam ke arahnya.

"Lo tau gak kalau kita khawatir?" Ucap Sofia.

"Kenapa?" Jawab Ayla polos.

"Lo gak biasanya telat Ayla, dan ini udah mau masuk. Jadi gue sama Fia khwatirin Lo karena belum dateng!" Balas Zara.

ZAYAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang