Iksan sebuah kota kecil yang berada di Provinsi Jeolla Utara Korea selatan, yang terkenal dengan berbagai festival sejarah dan budaya kota. Salah satunya adalah Festival bunga krisan yang diadakan setiap bulan Oktober – November.
Disini jugalah keluarga bahagia Kim hidup dengan penuh keharmonisan.
Seperti pagi ini yang sudah ramai oleh nyanyian merdu Nyonya Kim yang tengah menyiapkan sarapan untuk orang-orang tersayangnya. Suaranya begitu merdu menghantar cerahnya pagi hari ini.
"Sarapan siaaap, ayo cepat anak-anak! Jiyoung, Min Seok, Doyoung dan kau juga Tuan Kim!!!" teriak Nyonya Kim seraya membawa menu sarapan menuju ruang makan sembari tak henti bersenandung.
Namun nyanyian itu terhenti sejalan dengan terkejutnya ia saat melihat hidangan diatas meja makan keluarga.
"Yaa Tuhan! Ini lagi?" ujarnya dengan ekspresi muram dan sedih.
Ia membawa menu sarapan yang akan ia siapkan ke sisi meja lainnya, dan kemudian duduk dengan sedikit rengekan kecewa dari mulutnya.
Saat sedang memandang kosong pada arah meja makan, teriakkan si sulung membuyarkan lamunannya.
"Mom! Ku sudah lapar, aku ada meeting pagi ini. Sarapan apa kita hari ini?" Jiyoung si putra sulung yang tengah membenahi pakaiannya seraya menuruni anak tangga itu bicara tanpa henti pada sang ibu.
Ia mengernyit heran karena tak ada sedikitpun respon dari Nyonya rumah, "Mom! Ada apa? Kenapa kau murung seperti itu?" tanyanya.
Taka da jawaban dari Nyonya Kim, ia hanya menunjuk pasrah pada seseuatu yang ada di meja makan keluarga.
"Oh God! No." hembusan nafas kecewa kini terdengar dari keduanya, namun tak urung Jiyoung mendudukan dirinya disana dengan tangan yang mengurut pelan pelipisnya.
Tak lama datang Min Seok yang baru saja menyelesaikan kegiatan paginya, dengan handuk kecil di pundaknya ia menuju kulkas dan mengambil air dingin disana. Namun tenggorokannya terasa tercekat dan air yang ia minum tersembur keluar saat melihat sesuatu yang tak asing di meja makan.
"Lagi?" tanyanya pada sang kakak.
Kemudian datanglah si bungsu dengan memangku seekor anak anjing.
"Yeee sarapan...sarapan..." serunya dengan mencium anak anjing itu seraya berjalan menuju ruang makan.
Namun lagi-lagi, anggota bungsu mereka kini yang terkejut sampai anak anjing yang didekapnya lepas.
"Lagi? Ini sudah hari ketiga!" serunya lalu secara dramatis berakting pingsan.
Sementara sang ibu hanya menegakkan tubuhnya untuk melihat sang anak bungsu yang menjatuhkan dirinya, dan kedua kakak yang menggeleng heran.
Kini keempat anggota keluarga Kim terduduk di meja makan dengan menopang dagu mereka masing-masing, dan memandang kosong pada apa yang tersaji disana.
Hingga sang kepala Keluarga datang dengan bersorak penuh bahagia.
"Hey! Hey! Hey! Hari ini si cantik kita pulang. Siapa yang akan menjemputnya bersama Dad?!" ujarnya dengan tangan bertepuk.
Senyum yang masih setia tersungging itu memperhatikan seseuatu yang tersaji dengan penuh bangga.
"Strawberry dan cream cheese, that one I've made for my lovely daughter." Jelasnya.
Namun reaksi dari keempat anggota keluarganya justru membuatnya heran, keempatnya justru memandang lelah pada sajian cake itu.
"Kenapa kalian diam saja?" ujar Tuan Kim yang merasa heran dengan respon keluarganya.