Air yang mengalir dari celah shower membahasi tubuh mungil Cia yang semula kering, memberikan sentuhan nyaman hingga gadis itu terpejam. Lamat ia mengambil botol sabunnya dengan aroma favorit untuk ia balur keseluruh tubuhnya yang telah basah, diam cukup lama, pandangannya tiba-tiba menerawang kejadian berjam-jam yang lalu kala ia tengah bercinta dengan Juan didapur dan meja makan.
Tanpa ia sadari, Cia meremas payudaranya sendiri, licin sahun ditubuhnya membuat gadis itu kenikmatan sendiri.
"Ahhh heumhh."
Tangannya turun, membelai memeknya yang telah basah sempurna, dengan mata merem melek ia terus melancarkan aksinya, menggesek memeknya sendiri sambik mendesah keenakan.
"Eunghh ahahhhh ahhh.."
Tubuhnya merinding, nikmat tapi Cia ingin lebih dari memuaskan diri sendiri. Cia butuh kontol besar Juan mengisi kekosongan lubangnya yang terlanjur gatal, demi apapun ia tidak akan memohon balikan pada Jeffrey jika kontol besar milih Juan dan Naresh saja sudah berhasil membuatnya kenikmatan.
"Ouhhh sssst shit ahhh."
Mendadak ia terpelonjak dari posisinya, pintu kamar mandinya digedor kuat sebelum suara bariton yang sebelumnya tengah ia bayangkan mengocok memeknya berada diluar sana.
"Ck! Ganggu aja dah," keluhnya. Haruskah ia mengundang Juan masuk? gengsi, meskipun ia tau Juan tidak akan menolak ajakannya itu.
"Nanti makan malam kita pesen gofood aja ya? Gue males masak."
"Iya!"
Kelanjutannya ada di trakteer yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children