Ummi Khadijah yang mendengar suara Ayesha dan Hisyam di belakang rumah beliau mulai menghampirinya untuk bertanya.
"Kenapa nduk kok nangis?",heran Ummi Khadijah
"Ummii.. ayamnya mati", ucap Ayesha, lagi lagi ia menangis makin kencang suaranya
"Ya Allah... Maaf yah ummi lupa kasih makan tadi", ucap Ummi Khadijah juga merasa bersalah
"Ndak ummi.. ini salah Yesha, Yesha yang salah..", ucap Ayesha dengan menangis sesenggukan
Ummi Khadijah menghampiri Ayesha ia merangkul Ayesha menyandarkan kepala Ayesha kepundaknya.
"Sudah nduk.. jangan di tangisi, kita makan saja yah, kamu pasti lapar", ucap ajak Ummi Khadijah
"Ummi.. Yesha salah njeh?,Yesha dosa kan ummi?", tanya Ayesha menatap wajah Ummi Khadijah
Ummi Khadijah dan Hisyam saling bertatapan, Hisyam memberi isyarat kepada ummi Khadijah agar Ummi Khadijah bisa menenangkan Ayesha terlebih dahulu.
"Sudah.. sudah.. kita makan dulu saja yah", ajak Ummi Khadijah sembari mengusap wajah Ayesha yang basah karena air matanya
Setelah Yeshs tenang Hisyam menggandeng tangannya, mengajak Ayesha kembali ke ruang makan.
"Ada apa toh Syam?", tanya Abah sembari menikmati makannya
"Ini loh bah, ayam Ayesha yang kemarin beli mati", jawab Hisyam
Abah meringis dan sedikit tertawa karena Abah teringat persis saat Ummi Khadijah hamil muda waktu Hisyam masih dalam kandungan.
"Walah nduk, kok yoh sama kayak ummi dulu", ucap Abah
Hisyam dan Ayesha saling tatapan, mereka heran.
"Kenapa njeh bah?", tanya Ayesha heran
"Ummi mu dulu persis kayak kamu, waktu itu ummi ngidam pengen beli ikan hias yang kecil kecil itu, belum ada 1 minggu ikannya mati, nangis ummimu sampai ndak mau makan", ujar Abah
"Iyah toh Ummi?", sambung abah sembari melirik Ummi Khadijah
"Ihhs Abah..Ummi maluu", ucap Ummi Khadijah sembari menyenggol pelan lengan Abah Hasan
🌼🌼🌼🌼
Malam pun tiba, hari ini Hisyam melaksanakan sholat isya di kamarnya bersama Ayesha, setelah sholat seperti biasa Hisyam memimpin doa lalu lanjut berbincang dengan Ayesha mengenai Islam, dan lain sebagainya.
"Mas ... apa dosa adek besar kalau membiarkan hewan mati kelaparan?", tanya Ayesha ia masih memikirkan ayam ayam kecil yang tidak berdaya itu
Hisyam menggenggam tangan Yesha dengan lembut lalu menatap mata Ayesha dalam dalam.
"Jadi gini sayang, Islam adalah agama cinta dan kasih sayang. Tak hanya pada manusia, nilai kasih sayang juga harus dipancarkan pada makhluk hidup lain binatang dan tumbuhan contohnya.", ujar Hisyam
"Terus apa tindakan Yesha salah mas?, Yesha pasti berdosa kan mas?", tanya Ayesha
Hisyam tersenyum lalu mengelus kepala Ayesha yang terbalut mukenah.
"Kalau itu pasti ada balasannya sendiri dari Allah, tapi Allah kan maha pengampun, maha penyayang pada hamba-hambanya. Jika perbuatan ini yang kamu lakukan atas dasar tidak sengaja karena lupa, jadi insyaallah jika kamu terus memohon maaf atas kesalahanmu itu, Allah pasti ampuni", ucap Hisyam sembari terus mengelus lembut tangan Ayesha
"Ya Allah.... hambah minta maaf, hambah salah, hambah cerobo ya Allah, maafkan hamba", ucap Ayesha seraya mengangkat kedua tangannya berdoa agar dosanya di ampuni oleh Allah
Hisyam tersenyum melihat wajah polos Ayesha yang tengah berdoa.
"Masyaallah.. kamu gemes, lucu yah", Hisyam begitu gemas ia mencubit halus pipi Ayesha, yah seperti biasanya dan hal itu juga sudah menjadi kebiasaan Hisyam setelah menikah.
"Mass Hisyam, kenapa sih hobi banget cubit pipi adek?", geram Yesha
"Nggak papa, mas suka aja kaloo cubit pipi kamu", ucap Hisyan sembari tersenyum lebar
"Ihhh", Ayesha mencubit lengan Hisyam gemas
Hisyam hanya tertawa kecil melihat tingkah Ayesha.
Tiba tiba Hisyam menyingkur Ayesha, ia duduk bersila mencari posisi ternyaman lalu tidur di atas paha Ayesha yang masih menggunakan Mukenah.
"Dek Yesha.. kamu ingat waktu kejadian di taman sama Annisa?, saya pernah bilang
Jangan pernah sesekali melukai bidadari saya, demi Allah saya tidak akan ridho dan saya akan lebih tega untuk menyakiti orang yang menyakiti istri saya, kamu ingatkan?", tanya Hisyam sembari menatap wajah Ayesha dari bawah"Njeh mas, adek ingat", jawab Ayesha
"Jika sewaktu waktu saya yang menyakitimu, kamu boleh melampiaskan rasa sakit hatimu kepada saya, kamu boleh memukul, menampar, bahkan melukai saya, biar saya sadar kalau saya salah, karena saya sudah menyakiti hati seorang wanita sebaik kamu dan saya harus merasakannya juga", ucap Hisyam begitu dalam membuat hati Ayesha bergetar
Seketika Ayesha menangis mendengar ucapan Hisyam, air matanya jatuh mengenai pipi Hisyam yang tengah berbaring di pahanya.
"Mass.. Yesha terharu hiks... hiks...", Ucap Ayesha menangis sesenggukan
"Eh.. yaah kok nangis sayang?", tanya Hisyam ia beranjak dari tidurnya lalu mengusap pipi Ayesha yang basah
"Makasih yah mas.. mungkin Yesha beruntung punya suami kayak mas, Allah baik, Allah mengirimkan jodoh seperti mas Hisyam melalui perantara pesan mas Haedar, Yesha bersyukur punya suami seperti mas Hisyam, terimakasih mas", ucap Ayesha sembari mencium tangan Hisyam berulang kali
Hisyam tersenyum lalu mengelus lembut kepala Ayesha, tak lupa Hisyam juga mencium kening ayesha.
"Abi lupa sama kamu yah dek, yang di cium umminya mulu", sindir Ayesha sembari mengelus perutnya
Hisyam terkekeh ia juga mulai mengelus lembut perut Ayesha lalu menciumnya.
Bismillah
Terimakasih sudah membaca cerita ini, jangan lupa untuk tinggal kan jejak di cerita ini, vote cerita ini, butuh banget nih dukungan dari para readers untuk terus meng update cerita baru tentang Kisah cinta ning Ayesha.
Gimana nih pasti kalian nungguin ending berikutnya dari kisah ini kan??, baca terus yuk, jangan lupa vote juga, Happy Reading teman-teman 🤗_ Author
Masyaallah.. Author seneng banget , terus dukung Author yah, Author butuh banget support dari kalian semua dan vote dari kalian semua supaya Author rajin dan semangat update terbaru kisah cinta ning Ayesha xixixixi🤭☺️. Ouh yah satu lagi, semoga yang Vote cerita ini dapat jodoh yang baik kayak Gus Hisyam, Aamiin.
Author minta maaf yah kalau Author terlambat Update
Catatan: Komen jika cerita ini menarik atau perlu di perbaiki!!
Instagram:watpad0308
____________
24 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Ning Ayesha (On Going)
Novela Juvenil****** Ayesha Farah Inayah seorang putri bungsu Gus Ashraf dan ning Humairah, adik kesayangan Gus Haedar, Cucu pemilik pesantren Ar-roudloh. Kecantikannya, kesabarannya membuat semua santri dan para abdi pesantren Kyai Hasan terpesona, membuat merek...