'chagiyaa aku turun kebawah sebentar nee?'
pria berambut blonde menghampiri kekasihnya yang tengah menyusun tumpukan buku untuk di masukan kedalam kardus besar, mengusap rambutnya pelan guna menarik atensinya
'nee, cepat kembali'
senyum manis di berikan oleh pria blonde, untuk wanita dengan rambut hitam panjang sepinggang
'siapp… jangan beres beres tanpa aku yaa'
dengan segera laki laki itu keluar kamar dan menuruni tangga, wanita lain tadi,kembali melakukan aktifitasnya, dia menyusun buku dengan rapih, ditumpuk lalu di ikat dengan tali pita.
buku buku miliknya dari dia masih belajar di sekola menengah pertama hingga buku masa kuliahnya pun masih ada, tak di buang ataupun di abaikan itu sebabnya satu kardus besar pun tak cukup menampungnya.
ia kembali mengambil kardus besar lainnya,juga kembali menyusun buku hingga lemari bagian bawah sudah bersih,tidak ada buku lagi,kini tinggal lemari bagian atas,
dikarenakan lemari itu besar dan tinggi, dan buku itu pun berada di paling atas, wanita itu pun harus berjingke untuk menggapainya,
hingga saat di rasa semua buku sudah berhasil ia pegang, wanita itu pun menariknya kebawah, namun sesuatu terjadi setelahnya, entah lengannya terlalu licin atau lengannya kurang besar untuk memegang semua buku itu,
membuat satu buku paling bawah terlepas dan terjatuh tepat menimpa kakinya
'aishhh pake jatuh segala'
ia segara menaruh tumpukan buku di lantai dan mengambil buku yang terjatuh tadi,
buku itu sedikit berdebu karna berada di paling bawah tumpukan buku lainnya, wanita itu dengan cekaten membersihkannya,
buku dengan sampul berwarna abu abu serta coretan tipis
seperti
224-6
melihat coretan itu membuat si wanita dengan rambut hitam panjang sepinggang,tak bergerak dari tempatnya berdiri, ia menatap buku itu seakan tak percaya
lalu membuka perlahan sampul buku abu abu itu, melihat kata per kata yang tersusun rapih,bahkan masih terlihat sangat jelas
'aku tak menyangka ini masih ada'
meskipun sedikit terkejut dan tak percaya,wanita itu tetap senang, buku itu masih ada bersamanya, dengan antusias ia membuka lembar lembar lainnya dari buku itu,
ia tersenyum namun bola matanya berkaca-kaca
SEOUL 2007
'dimohon untuk semua para mahasiswa baru agar segera menuju aula asrama,ambil nomer kamar asrama kalian dan segeralah mengisinya'
peringatan itu sudah terdengar 3 kali dalam satu jam ini, aula pun terlihat semakin ramai, membuat gadis dengan pony tebal yang tengah duduk bersantai di area taman itu enggan untuk
beranjak,ia hanya trus memperhatikan gadis berambut lurus yang tengah membelakanginya,
semakin di perhatikan semakin membuat ia bingung dan merasa aneh dengan kejadian beberapa menit yang lalu
'hei'
'ohh hei? kau memanggilku?
'ahh nee, siapa namamu?'
'ohh? ehh namaku lalisa kim, aku mahasiswa baru disini'
'iyaa aku jugaa'
'lalisa aku bole pinjam ponselmu? hanya sebentar kumohon'