T A T A P A N T A J A M S E A N

6K 355 0
                                    

Aku menunggu kak sean ditaman ini. Suasana taman sangat ramai sekali. Banyak anak kecil yang berlarian kesana-kemari dengan senyuman dibibirnya.

Aku yang melihatnya tertawa gemas melihat kelucuan tingkah mereka. Aku memainkan handphoneku untuk menghubungi kak sean. Dia memang salalu saja terlambat jika sudah membuat janji.

Aku sudah menunggu lama namun ia sama sekali juga belum datang. Aku melihat fariz . Dia ada disana dengan memegang balon yang banyak. Aku ingin sekali menghampirinya.

Namun aku takut sikapnya akan kembali berubah kepadaku. Tanpa basa-basi aku langsung menghampirinya.

"Hei fariz "sapaku dengan senyuman. Kulihat wajahnya tidak membalas senyumanku. Kumohon jangan sampai ia berubah lagi. Aku tidak ingin itu terjadi. Kembalikan fariz .

"Eh gue lagi sibuk. Lo gak sama putra ?"tanya nya dengan tiba-tiba.

Aku menggeleng dengan cepat."putra ada kegiatan lain"kataku dengan suara kecil.

"Nungguin siapa disini?"tanya fariz kembali dengan datar.

"Kak sean . Kau kenal dia kan?"kataku dengan semangat.

"Yaa-' semoga saja ia tidak menitipkanmu dirumahku."katanya dengan kesal. Entah apa yang aku rasakan kini, fariz seolah memiliki dua kepribadian. Selain ia yang biasanya sangat dingjn

. Hari ini fariz juga nampak tidak bersemangat layaknya seperti biasanya. Aku mengambil sesuatu yang ingin aku bagi kepadanya. Apalagi jika bukan permen.

Aku melihat ia nampak berbeda daripada biasanya. Sepertinya sikapnya lebih kaku jika dibandingkan sebelumnya. Ia semakin menjauhku.

"Gue lagi males makan permen. Makasih permennya"katanya dengan singkat.

"Kenapa kakak lo begitu mengkhawatirkan lo?"tanya nya kembali.

"Aku sebenarnya baik-baik saja. Tidakkah kau melihatku?"kataku dengan tertawa.

"Lo nampak lebih bahagia akhir-akhir ini? Lo bahagia kan sama putra ?"

"Kalo masalah itu, aku juga tidak tau. Yang jelas, aku akan berusaha melihat putra . Aku berusaha untuk memperlambat langkahku karena aku tau putra mengejarku. Namun disini lain aku ingin sekali berlari untuk mengejar seseorang."jelasku dengan tersenyum memandangi fariz.

"Lo mengejar siapa?"tanya fariz dengan heran

"Mengejar siapa itu tidak penting. Yang jelas sampai saat ini ia selalu saja bisa membuatku tersenyum. Karena aku sudah sangat nyaman dengan diirnya."

"Jika kau memilih, kau akan memilih siapa?"

"Aku akan memilih ... Entahlah aku tidak tau yang jelas aku menyukai keduanya."ujarku dengan menatap arah lain.

Taklama mobil avanza berwarna hitam berhenti di depanku dan fariz . Aku sudah tau kalau itu adalah kak sean . Orang yang sedari tadi aku tunggu. Ia turun dengan pakaian yang masih mengenakan baju kantor.

Dia memang selalu saja pelupa. Kak sean kemudian memandang fariz dengan tatapan tidak enak. Seakan kak sean tidak suka jika ada fariz didekatku saat ini.

Aku menaikkan alisku seakan tidak mengerti apapun yang sudah terjadi. Yang jelas sikap kak sean tidak seperti biasanya. Tiba-tiba kak sean menarikku untuk mendekat kearahnya.

Ia seperti tidak suka dengan fariz Aku hanya diam saja. Apakah yang sudah fariz lakukan sehingga membuat kak sean seakan membencinya.

"Kak sean .."sapa fariz dengan ramah.

"Gausah sok baik di depan saya. Saya hanya memperingatkan kepadamu untuk tidak mendekati tyas . Kkarena saya sudah mengetahui semuanya. Kau selalu saja membuatnya menangis bukan?"jelas kak sean.

"Bahkan kau selingkuh dengan wanita lain ketika kau sudah dijodohkan dengan tyas "sambung kak sean kembali.

"Maksud kak sean apa ya?"tanya fariz kembali.

"Saya hanya ingin kau jauhi adik saya. Percuma saja kau mendekatinya. Adik saya tidak akan pernah kembali kepadamu. Kau sudah mengecewakan saya. Kau sudah mengecewakan adik saya. Lalu? Kau masih saja mau mendekatiny?"

"Kak, sebenarnya ada apa sih kak?"tanyaku memotong keduanya.

"Kakak hanya tidak suka kau dekat dengan dirinya. Dia tidak baik untukmu. Kau lupakan saja dia"singkat kak sean yang langsung memasuki mobil.

Apa yang sudah fariz lakukan? Mengapa kak sean seakan membenci sean seperti tadi?

The Beating Of Love   [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang