cita-cita

33 18 0
                                    

Sepulangnya dari berjalan jalan bersama Gesya, Alana memutuskan menghabiskan sisa waktunya dengan bermain dengan Erick.

Sekarang sudah sore, Alana dan Erick memutuskan untuk jalan jalan sore di sekitar gang rumah mereka.

"Udah lama abang ga kaya gini" kata Erick sambil berlari-lari kecil.

"Sama, Alana juga ga pernah lagi jalan jalan sore keliling kompleks" ujar Alana mengikuti pergerakan sang abang.

Mereka berdua melanjutkan percakapan dengan obrolan ringan sambil berjalan santai dan menyapa para tetangga.

Saat mereka hampir sampai di ujung kompleks, Alana mendengar sang abang menyapa seseorang.

"Widih mbak, makin kinclong aja tuh muka" canda Erick memberhentikan langkah kaki nya di depan rumah mbak Ria.

"Loh, mas Erick ga kerja?" Tanya mbak Ria keheranan.

"Enggak, healing dulu seminggu" jawab Erick sambil berjalan menuju sebuah bangku panjang tempat mbak Ria duduk.

Alana mengikuti Erick dan duduk di sampingnya.

"Ya iyalah harus healing,Orang tiap bulan ga pernah libur" mbak Ria memutar bola matanya.

"Hehe, ini udah libur" Erick menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Alana yang melihat pergerakan Erick tersenyum penuh arti, dilihat dari gelagat Erick yang suka curi curi pandang pada mbak Ria, Alana menebak pasti abangnya ini menyukai mbak Ria.

Saat sedang memperhatikan Erick, Alana teringat akan sesuatu.

Alana mengingat kata kata Alara.
Alara pernah bilang kalau rumah Reygan itu di depan rumah mbak Ria, pagar warna putih.

Alana menatap kedepan, benar saja, Alana baru menyadari bahwa ada sebuah rumah di seberang sana.
Dari tadi dia hanya sibuk melihat ke rumah mbak Ria saja.

Saat sedang memperhatikan rumah itu, tiba-tiba Alana melihat Reygan keluar bersama seorang anak kecil.

Alana memperhatikan wajah anak laki-laki tersebut, dia sangat mirip dengan Reygan.
Warna rambutnya, bentuk mata nya, bibir mungilnya.

Dia seperti Reygan versi mini.
Alana berpikir keras menebak siapa anak itu.

Apakah dia anak Reygan? Ahh tidak mungkin, itu tidak mungkin.
Ataukah dia adik Reygan? Bisa saja kan.

Alana melihat Reygan menggandeng tangan anak laki-laki itu erat, terlihat sangat menyayanginya.

Saat sedang fokus menatap mereka berdua, Alana terkejut ketika Erick menyentuh pundaknya.

"Abang tau kok tu cowok ganteng, tapi ga usah sampe bengong begitu" ujar Erick di lanjutkan dengan tawa menjengkelkan.

Mbak Ria ikut tertawa melihat ekspresi kesal Alana.
.
.
.
.
.
Sepulangnya dari jalan jalan sore bersama sang abang, Alana langsung membersihkan diri dan beristirahat sambil menunggu makan malam.

Saat tengah asik berguling guling di atas tempat tidur, Alana teringat sesuatu.

Alana langsung bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju meja belajar untuk mengambil handphone nya.

Setelah mengambil handphone nya, Alana kembali menuju tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

Menghidupkan data seluler dan membuka aplikasi berwarna hijau.

Menekan kontak Alara dan mengirimkan sebuah pesan.

                                                              Anda
                 Ra, lu tau ga siapa anak kecil
                  yang dekat sama Reygan ?

MY WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang