39. Transmigrasi Girl

623 22 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G.
Kalau ada yg typo tandain ygy.

Beberapa hari telah berlalu, sampai sekarang belum ada kabar dari keluarga rachel. Rachel sudah beberapa kali menelpon Keluarganya tapi sama sekali tidak ada yang menjawab.

" ihh... Kenapa ngak pernah di angkat sih " gumanya kesal. Lalu dengan kesal rachel membanting handpone nya di atas kasur.

Menghela nafas, Rachel meraih handpone nya lagi lalu menelpon untuk terakhir kalinya. Dan telpon pun di angkat membuat rachel menghela nafas senang.

" hallo maa?? " panggil rachel. Tapi rachel hanya mendengar isak tanggisan mama nya membuatnya kembali khawatir.

" maa, kenapa?? Ada apa disana? Kenapa mama nangis? Papa mana? Abang ngak kenapa-napa kan?? " tanya nya.

Sekian berapa menit akhirnya pertanyaan rachel di jawab oleh Alex. " achel?? " panggil Alex.

" kenapa pa?? Bagaimana keadaan abang dirga?? " tanya nya sekali lagi.

Alex diam sejenak seraya menarik nafas dalam. " abang kamu sudah tenang di surga chel. Dia udah ngak sakitan lagi, sekarang dia sudah bahagia di atas sana. " Jawab Alex.

" maksud papa apasih? Jangan bercanda lah " jawab rachel sedikit kesal.

" papa ngak lagi bercanda chel, abang kamu udah meninggal, tuhan lebih sayang sama abang kamu. Kamu harus ikhlas atas kepergiaan abang mu. Dia udah tenang di sana " balas Alex lalu setetes air matanya mengalir. Sudah sedari tadi Alex menahan air matanya dan sekarang sudah tidak tertahan lagi membuat dari seberangan telpon itu terdengar isak tangisan laki laki itu.

Rachel menangis mendengar kabar itu, dirinya masih tidak percaya kalau abang nya akan pergi secepat ini, walau pun ini keluarga barunya tapi rachel sesayang itu dengan keluarga nya. Rachel tidak bisa melihat sosok abang yang selalu ada di saat dia kesusahan, telah pergi meninggalkan mereka secepat itu.

Sekarang dirinya tidak memiliki kakak yang seperti dirga, tidak ada penyelamat lagi, hidup nya juga sedang tidak baik baik saja, karena banyak sekali akhir-akhir ini celaka yang menimpa rachel dan keluarga nya. Tidak ada lagi penyelamat kalau rachel sedang di marahin ortunya karena pulang malam, dan tidak ada lagi sosok abang dalam hidup nya.

Isak tangis rachel terdengar membuat orang yang melewati kamar nya bisa mendegar kalau rachel sedang menangis. Gathan yang ingin turun ke bawah pun, urung karena mendengar isak tangisan rachel.

Ceklek

" chel? Lo kenapa menangis?? " tanya gathan lalu berjalan mendekati rachel.

Rachel masih terus menangis tanpa henti seraya memeluk gathan dengan erat. Lalu gathan melihat kalau rachel sedang menelpon mama nya. Gathan meraih benda itu lalu bertanya.

" hallo maa?? " ujar nya.

Alex pun mengusap air matanya lalu menetral kan suara seraknya yang barusan menangis. " kenapa than?? " Jawab alex.

" eh papa, kirain tadi mama elena " jawab gathan Merasa tidak enak.

" iyya ngak papa, istri saya sedang menangis jadi, saya yang menjawab telpon nya. Ada apa than?? " ujar Alex.

" sebenarnya ada apa ini paa?? Kenapa rachel menangis, apakah ada yang terjadi disana?? " tanya nya.

" iya than, disini kami sedang berduka atas perginya dirga karena gagal dalam operasi kankernya. Sekarang kami akan membawa dirga ke indonesia. Untuk sekarang ini tolong kamu tenangi rachel, karena saya tidak bisa menemaninya sementara waktu " jawab Alex.

transmigrasi GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang