malam itu terasa sangat hening, mereka dengan kesibukannya masing-masing, tampak enggan beranjak, bahkan untuk sekedar mengisi perut mereka yang keroncong sedari tadi
'heii kalian'
rosee gadis itu memanggil,dengan mengeluarkan kepalanya dari kelambu ranjang nya,mereka yg di panggil juga mengeluarkan kepala mereka
'lapar tidak? ayo turun kita buat ramen bersama sama'
mereka semua berpandangan, dan mengangguk menyetujui ajakan rosee
setelah yang lain menuruni tangga kecil dari ranjang menuju bawah,rosee mengeluarkan semua stok ramennya, ada berbagai rasa, sehingga mereka semua bisa memilih.
'ambillah yang mana kalian suka'
rosee dengan senyum lebarnya mempersilahkan mereka semua untuk memilih ramen, namun agaknya mereka nampak bimbang dan hanya diam
'apa tidak apa apa?nanti kalo ramenmu habis bagaimana,kamu tidak bisa makan'
joy gadis itu bertanya menatap rosee yang hanya memasangkan wajah bingung serta tertawa kecil
'tidak apa apaa aku bisa beli lagi,ayo cepat ambil' mereka semua mengangguk dan mulai mengambil satu satu ramennya
'aku ambil ini' rosee mengangguk menyetujui ucapan jisoo namun di sebelahnya yerim nampak tak suka
'tapi aku juga mau itu' mereka semua menoleh ke arah yerim gadis itu seperti menahan tangis
'tapikan aku dulu yang menemukannya berarti ini milikku'jisoo nampak bersih keras, ini ramen yang paling dia suka, sudah lama juga tidak memakan rasa ini
'ambillah yang lain yerim masih banyak' lalisa menimbrung,di sampingnya jennie mengangguk setuju
'ini ambilah rasanya gurih pedes, ini juga tak kalah enak dari ramen itu' rose menyerahkan ramen yg dia anjurkan, namun yerim hanya diam dan menunduk
'yerim ambillah' lalisa kembali berucap melihat yerim hanya diam saja membuat mereka semua tak mengerti
'aku tidak lapar kalian duluan saja aku akan langsung tidur'
Tampa menunggu jawaban yang lain, yerim langsung naik kembali ke ranjang tidurnya, membuat mereka semua saling pandang satu sama lain
'kenapa dengan dia? kekanakan sekali' jisoo merasakan dia sedikit kesal dengan yerim, hei ini cuman perihal ramen, masih ada banyak jutaan ramen dengan rasa yang berbeda di dunia ini,apa perlu dia bersikap begitu?
'sudahlah aku lapar ayo kita masak ramennya' mereka semua mengangguk mulai menuju dapur untuk memasak ramen
sementara itu Joy hanya diam di tempat, memandang ranjang yg berisi yerim, dia paham akan sikap yerim yang seperti itu karna mereka teman sekelas waktu SMA, mereka saling mengenal sejak lama
melihat yang lain bersikap seperti itu kepada yerim membuat Joy merasa tidak enak, gadis itu sangat menyukai ramen rasa rumput laut namun itu lebih dulu di ambil oleh jisoo.
apa yerim kuat menahan lapar semalaman? Joy merasa tidak enak dengan yerim
'joy kenapa diam saja kamu tidak mau makan?' suara jennie membuat Joy tersentak, dengan segera dia menghampiri jennie dengan yang lain
'ada apaa?' lalisa bertanya, Joy seperti orang kebingungan
'tidak ada' mereka semua mengangguk dan kembali memasak ramen.
memasak dan memakannya bersama sama,dapur ada di sebelah ranjang rose,tidak ada banyak barang di dapur itu karna ukurannya pun kecil hanya bisa untuk memasak