#Allona POV
gue memandang kepergian mobil Axel, gue tau persis kemana dia pergi, well gue yg nelfon Alfi untuk menyelamatkan nyawa seseorang yg mau bunuh diri, sayangnya Alfi terlambat 30menit, orang itu terlanjur lompat dari balkon kamarnya di lantai dua, tapi... untungnya dia selamat.
"woooy kak Lona! lo beneran jadi ngajar ekschool pecinta alam toh" sapaan sebuah suara yg amat gue kenal membuyarkan lamunan gue
"eeeh... jadi lah... gue lg butuh ongkos lebih... hahaha..." balas gue yg langsung ngerangkul bahu Kenzo
"lo masi ajaa, travel mulu sih... dah yuk masuk" ajak Kenzo ke gue
dan kamipun masuk
///SkipTime/// waktu pulang sekolah
#Author POV
Axel berdiri di depan gerbang Shinki Academi, setelah ia memastikan Adrian aman untuk di tinggal ia memutuskan hari itu juga ia akan menyelesaikan urusannya dengan Julliana.
"drrrt....drrrrt...drrrrt" ponsel Axel bergetar, tertera nama 'Angela Travor calling', dengan cepat ia menscrol ke samping icon terima di ponselnya
"heeey Brother... lo beneran bakal selesein urusan lo ma Jullian?, lo ga bakal jatoh ke Jullian lg kan?" tanya suara seorang gadis to the point, dia Angela, saudari kembar Axel.
"nope... I had promise to Drian" balas Axel
"kalo lo ingkari janji lo dan balik ngejar Julliana lagi... promise I'll kill you!" balas Angela sengit
"kenapa lo perduli sama gue dan Drian Njel?" tanya Axel pada kembarannya yg lahir dua puluh menit setelah Axel itu
"jawaban jujur, menyenangkan, atau fake?" tanya Angel
"jujur" balas Axel, ia selalu berfikir setelah segala tindakkan, dan kelakuan brengsek serta bejatnya kenapa Angel yg selalu dapat perlakuan dingin dan jutek darinya masih aja mau mengkhawatirkannya
"well... satu. lo adalah saudara gue,meski lo brengsek dan selalu bertingkah dingin, kasar dan jutek ke gue, well... gue tetap menyayangi lo!, sebagai saudara kembar lo, gue selalu berharap yg terbaik buat lo!, dua. cuma lo yg gue punya, cuma lo yg ada di deket gue, lo tau kan... betapa fucking damn sok sibuknya bonyok kita?, yang ketiga. Drian adalah orang yg gue sayang dan hormati, kenapa?, sejak dulu sampai sekarang cuma Drian yg sanggup nasehatin elu!, dan karena Adrian juga gue ngerasa sikap lo perlahan berubah hangat dan lebih perduli sama gue, dan gue sangat senang akan hal itu, jadi... gue lebih merestui lo dengan Drian" jelas Angel
"gue ga tau apa yg harus gue katakan... I'm so sorry Angel... gue ga tau lo sesakit itu karena sikap gue ke lo, maafin gue, dan... gue juga sayang sama lo!" ucap Axel dg suara bergetar dan mata yg berkaca-kaca
"its ok brader... sekarang selesaikan urusan lo dengan Julliana, dan gue yg akan ngejagain dan nemenin Adrian di sini" ucap Angel ceria
"see you brader" ucap Angel lagi dan 'flip' Angel mematikan sambungan telfon.
bertepatan dengan putusnya sambungan telfon Axel menemukan sosok yg ia cari, Julliana, ia sedang bercanda dengan yg Axel tau namanya Kenzo sahabat Jullian.
"hai Jullian" sapa Axel yg berdiri di hadapan Jullian yg langsung membeku dan gemetaran
"bisa kita bicara?" tanya Axel sesopan mungkin
"nggak!, gue nggak mau!" tolak Jullian, Axel akhirnya bersimpuh di hadapan Jullian dan memberikan sebuah belati ke tangan Jullian.
Jullian membelalakkan matanya karena terkejut