Selama berhari-hari Taehyung mengamati, pria tampan itu tidak menemukan apapun selain bahasa tumbuh yang canggung antara Jungkook dan Sooyoung.
Tidak ada kalimat berarti yang meluncur dari bibir masing-masing. Hanya sebatas percakapan biasa antara tuan rumah dan tamu. Setidaknya begitu saat ada Taehyung di antara mereka.
Tapi semua itu memang benar.
Sooyoung selalu berbicara seperlunya, seperti menanyakan keadaan Jungkook dan mengajak makan bersama ketika ada Taehyung. Ia melakukan itu agar Taehyung tidak curiga tentang sesuatu yang tidak beres antara dirinya dan Jungkook.
Dan sepertinya itu lumayan berhasil. Taehyung seperti tidak berpikir macam-macam tentang mereka berdua. Pria itu masih memperlakukannya dengan romantis, di depan Jungkook sekalipun.
Lain hal jika tidak ada Taehyung. Sooyoung sebisa mungkin tidak berinteraksi dengan Jungkook. Ia selalu menghindari kontak mata ketika tahu bahwa diam-diam pria muda itu memandangnya.
Sebisa mungkin ia menjauh ketika berada di satu ruangan yang sama dengan pria yang lebih muda darinya itu. Kadang wanita itu akan ikut pergi bersama Taehyung di pagi hari saat berangkat bekerja. Ke mana saja asal tidak terjebak berdua dengan Jungkook sepanjang hari di rumah saat pria itu tidak sedang mengurus sesuatu di luar sana.
Tidak ada celah bagi Jungkook mendekat pada Sooyoung karena pertama: Sooyoung selalu menghindari dirinya.
Kedua: mustahil bagi mereka hanya berdua saja di rumah itu karena selalu ada Taehyung.
Pria yang membuat Jungkook akhir-akhir ini muak.
Bagaimana tidak? Taehyung melakukan semua hal yang selalu ingin Jungkook lakukan pada Sooyoung.
Menggenggam tangan wanita itu, merengkuh pinggangnya, memeluknya dari belakang, mencium kening, pipi, bibir wanita itu di depan matanya.
Melihat semua itu membuat Jungkook benar-benar hampir gila. Meski seharusnya tidak ada yang salah dengan itu semua karena Taehyung memang suami sah Sooyoung. Tapi sebelum ini, Taehyung tidak seperti itu. Pria itu seperti sengaja membuat Jungkook iri.
Dan Jungkook tidak tahan lagi. Di hari ke 10 Jungkook tinggal di rumah keluarga Taehyung. Dengan semua keyakinan dan perasaan yang berkecamuk di dada ia mendekat pada Sooyoung malam itu.
Wanita pemilik senyum manis itu sedang merapikan dapur dan Taehyung kembali ke kantor malam ini karena harus mengambil berkas yang tertinggal. Ini adalah kesempatan bagi Jungkook untuk berbicara perihal hubungan mereka pada Sooyoung.
"Kita perlu bicara. Tentang hubungan kita."
Dengan napas yang ia atur sedemikian rupa agar tidak tersengal, Jungkook mendekat pada Sooyoung yang masih sibuk bekerja dengan alat pencuci piring. Ia sama sekali tidak berbasa-basi.
Sooyoung masih tetap diam tanpa menoleh sedikitpun. Ternyata menolak ajakan Taehyung untuk menemaninya ke kantor adalah pilihan yang salah. Ternyata Jungkook yang ia pikir sudah menyerah, memanfaatkan moment ini dengan baik.
"Hubungan apa yang kau maksud? Bukankah kita sudah tidak memiliki hubungan apa-apa?" jawab Sooyoung santai.
"Aku tidak mau hubungan kita berakhir. Sampai kapanpun. Kau tahu itu, Noona." Jungkook bersikukuh.
"Carilah gadis lain. Aku yakin mereka akan memperlakukanmu lebih baik daripada aku, Jungkook."
"Noona!"
Bentakan Jungkook membuat Sooyoung menoleh. Wajah pria di depannya tampak berantakan. Penuh amarah, kekecewaan, tapi matanya penuh permohonan.
"Setidaknya beritahu kenapa kau ingin semuanya berakhir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Secret Event
RomansKetika sang istri terbaring koma di rumah sakit. Taehyung bertemu dengan Joohyun yang malam itu babak belur. Keduanya yang telah memiliki kehidupan pernikahan masing-masing sering dipertemukan kembali dalam sebuah tragedi. Apa pertemuan itu adalah t...