Fun Class (Fiony)

1.8K 4 0
                                    

Pagi hari diawali dengan bete dan kesal? Ya, itu lah yang sedang Fiony rasakan hari ini. Ia datang ke kelas sekitar pukul 6:30 untung menghadiri kelas yang di mulai pukul 07:15 pagi ini, namun malang nasibnya karena ia baru mengetahui bahwa kelas hari ini ditiadakan dan hanya mengumpulkan tugas secara online saja. Niatnya untuk datang cepat ternyata sia-sia begitu saja karena kecerobohannya sendiri.

"Aaah kok gak kebaca sih infonya?!" gerutu Fiony, tidak biasanya ia sampai kesal dan menggerutu seperti ini.

Kelas yang sepi karena baru ia seorang yang datang membuat dirinya ingin menggerutu, jarang sekali ia meluapkan kekesalannya seperti ini. Meski hanya menggerutu kecil seperti itu, namun Fiony sudah merasa puas dan kini menarik nafas panjang.

"Cerita aja deh" gadis itu mulai mengetik di handphonenya.

Ia berbagi cerita pada fans-fansnya tentang kejadian pagi ini, bagaimana ia tak mendapat info soal kelas yang libur dan hanya perlu mengirimkan tugas saja. Ia juga bercerita bahwa ia kurang tidur karena harus mengerjakan tugas sampai jam 3 pagi, ia membagikan cerita-cerita tersebut pada aplikasi private message milik JKT48. Selesai bercerita, Fiony memutuskan untuk memejamkan matanya sesaat seperti yang ia katakan di PM.

"Kelas masih jam 9, tidur aja deh" ucapnya pelan, lalu memposisikan tasnya agar dapat dijadikan bantalan untuk tidur.

Tak butuh waktu lama, dengan rasa lelah dan kurangnya istirahat membuat gadis itu dengan cepat terlelap. Sudah biasa ia tidur di kelas seperti ini, namun baru kali ini ia tidur sendirian dan menunggu kelas yang terlalu lama.

"Loh udah terang?" ucap seorang pria sambil melihat kelas yang tertutup dari luar.

Pria yang juga seorang mahasiswa dan teman sekelas Fiony itu membuka kelas perlahan dan mengintip ke dalam, ia mendapati Fiony sedang tertidur dengan pulas di dalam sana. Ia masuk ke dalam kelas secara perlahan dan meletakkan tasnya di kursi yang agak jauh dari Fiony, lalu pria yang bernama Thomas itu mengeluarkan tab dan mulai menggambar.

"Mumpung belum ada yang dateng lagi dan masih pada tidur" ujar Thomas dalam hati.

Pria itu, sejujurnya selalu menyimpan rasa pada Fiony sejak pertama kali mereka sekelas saat semester 1 lalu. Namun komitmen Fiony pada pendidikan dan karirnya sebagai idol membuat siapapun pria yang jatuh hati padanya akan mengurungkan niat dan menggugurkan harapan mereka, salah satunya adalah Thomas. Sudah banyak pria yang mencoba mendekati Fiony, kecantikan, wajahnya yang imut, sifatnya yang ramah dan baik, serta pembawaannya yang lembut membuat pria manapun mudah jatuh hati padanya, tetapi semua pria tersebut dengan cepat Fiony tolak dan ia mulai menjaga jarak dari mereka.

"Cantik." ujar Thomas, tangannya mulai menggambar di atas tab, pensil digitalnya mengusap layar dan mulai membuat garis-garis tipis di dalam aplikasi menggambarnya.

Thomas tak ingin pertemanannya dengan Fiony kandas begitu saja bila ia menyatakan perasaannya, ia tak ingin mendapat penolakan dan menjadi jauh dari Fiony seperti banyak pria lainnya. Thomas hanya mampu mengagumi gadis tersebut dari kejauhan. Thomas mulai menggambar, entah untuk kesekian kalinya ia mulai menggambarkan sketsa dari keindahan dunia. Thomas senang menggambar dan objek yang paling ia suka untuk digambar adalah wajah cantik Fiony. Secara diam-diam, ia telah menggambar beberapa sketsa wajah Fiony yang begitu cantik, bahkan ia menggunakan sketsa wajah Fiony ketika ia tertawa sebagai wallpaper dari laptopnya, tentu tanpa sepengetahuan siapapun.

"Eenghh...!" Fiony terbangun dan merenggangkan tubuhnya perlahan.

"Hoaam..." lalu menguap tanpa menutup mulutnya sebelum ia tersadar ada seseorang di sampingnya, lebih tepatnya 3 kursi di samping kursinya.

"Eh... Thomas!" Fiony terkejut dan bersemu malu.

Fiony tak menyangka ada orang lain yang sudah datang, apalagi dapat melihatnya tertidur, mengulat, dan menguap seperti tadi. Fiony yang seorang idol selalu berusaha menjaga citranya sebagai idol dan mengingatkan teman-temannya untuk tidak bertingkah selayaknya bukan seorang idol, tetapi kali ini ia malu karena terlihat seperti itu.

One Shoot Collection 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang