Suara langkah kaki yang sedikit tergesa-gesa itu menghiasi lorong yang dilewati. Seragam nya yang agak berantakan, dan beberapa bulir keringat mengalir di wajahnya.
Dan terhenti di kelas dengan papan XI IPA 1, nafasnya terengah-engah sesaat, lalu dengan pelan mengetuk dan membuka kenop pintu. Masuk perlahan, melihat dua guru di depannya, salah satu diantaranya masih terlihat asing.
"Maaf Bu, saya telat."
"Rissa! Lagi-lagi kamu telat!" Ibu guru yang sangat dia kenal itu sedikit menaikkan nada bicaranya, itu wali kelasnya.
"Maaf Bu, tadi kepala hamster saya nyangkut di knalpot motor nya saya. Jadi saya bantu keluarin dulu," jelasnya. Dia tak bohong.
Matanya sedikit melirik guru yang di belakang wali kelasnya itu, asing, tapi entah kenapa saat melihat mata hitam milik nya.. dia seperti tenggelam ke dalamnya. Jantung nya tiba-tiba berdebar.
"Banyak alasan kamu. Udah kamu duduk, kali ini kamu saya maafkan."
"Baik Bu." Gadis yang telat itu, Clarissa Davina Septiandra, dia menatap guru itu yang juga menatap nya saat dirinya berlalu ke tempat duduknya. Ibu guru itu mengalihkan pandangannya terlebih dulu darinya.
"Telat mulu Lo, Sa." Omel teman sebangkunya, yang dibalas cengengesan sama Clarissa. Mereka pun kembali melihat ke depan, saat wali kelas mereka meminta perhatian lagi.
"Perkenalkan ini guru baru, pengganti Pak Mariani. Bu, silahkan perkenalkan diri."
Clarissa dapat menatap wajah guru baru itu, cantik. Terpana. Dirinya bertanya-tanya, apa yang terjadi pada jantung nya saat menatap guru baru itu?
"Perkenalkan, nama saya Keyla Jiandara. Guru bahasa Inggris kalian."
Keyla? Bu Keyla? Nama yang cantik seperti pemiliknya. Saat itu juga, Clarissa berniat untuk mendekati gurunya itu.
_-_-_
Dengan murung Clarissa menumpukan kepalanya pada meja. Padahal guru itu baru saja masuk dan mengajar, tapi sudah sangat galak. Tapi.. entah mengapa, dimata Clarissa itu terlihat sexy.
Dirinya sedang sendirian di kantin, teman-teman nya memisah, yang satu sedang pergi ke kamar mandi, dan satunya memesan makanan.
Lirikan matanya tak sengaja menangkap sosok yang sedari tadi menghantui pikiran nya. Bu Keyla sedang duduk sendiri. Sontak tubuhnya bergerak mendekati guru itu.
"Pe.. permisi Bu Keyla."
Ah, sial. Kenapa harus gagap sih ngomongnya? Pikir Clarissa.
Keyla yang merasa terpanggil mendongak padanya, entah kenapa tiba-tiba dia jadi gelisah, dan tangannya jadi basah di dekat guru itu.
"Iya? Ada apa?" Tanya Keyla padanya, namun sedikit datar, mungkin merasa terganggu karena dirinya sedang makan.
"Em.. maaf mengganggu, s.. saya boleh duduk sini?"
Keyla terdiam, matanya melihat sekeliling, ada beberapa bangku yang masih kosong, tapi entah mengapa muridnya ini memilih duduk bersamanya.
"Ada banyak bangku, kenapa kamu malah mau duduk di sini?" Tanya Keyla menatap dingin padanya.
"Saya sekalian mau tanya tugas, bu!" Reflek Clarissa menjawab seperti itu, tentu itu membuat Keyla menyernyit.
"Bukannya saya belum ngasih tugas ke semua kelas yang saya masuki?" Seingatnya hari ini dia masuk ke kelas-kelas, tapi belum memberikan tugas satupun, karena masih masa perkenalan terlebih dahulu.
Clarissa yang mendengar itu merutuki dirinya.
"Mampus. Gue malah permaluin diri gue. Mau nangis aja rasanya."
_-_-_
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Teacher
Teen Fiction"Bu.. kita gak bisa kenal lebih dekat?" "Kenapa kamu ingin mendekati saya?" Clarissa Davina Septiandra, jatuh cinta pada gurunya sendiri, Keyla Jiandara. Guru baru yang dingin dan killer di sekolahnya, mampu membuat jantung nya berdetak kencang. Apa...