"Aku datang dalam kehidupannya, menjadi kekasihnya. Akulah Keisha Vailorent Zevaniar"
🍒🍒🍒
Kini dikelas sepuluh dua tengah ramai, karena guru-guru tengah rapat maka semua kelas diberi jam kosong.Terlihat empat gadis yang melakukan kebiasaan mereka, yaitu merumpi. Mereka tertawa membahas tentang kakak kelas mereka yang dikenal tampan-tampan.
Ada Keisha, Melly, Vina, dan Siska. Keempat gadis itu membicarakan ketujuh kakak kelas mereka yang terkenal tampan-tampan dan gagah.
"Tanganya ituloh! Ya ampun, gila berotot semua!" Vina sudah seperti orang gila, dia tersenyum senyum saja. Wajahnya pun mulai memerah.
Siska pun menyahutnya, "baru otot tangannya, lo pada ga liat perutnya" sahutnya lalu berteriak namun tak ada suara.
Sementara Melly dan Keisha hanya ber geleng-geleng melihat pembahasan kedua temannya yang gila karena kakak kelas nya.
Menurut Keisha sendiri, kakak kelasnya tak begitu luar biasa. Tampan pun tak terlalu, karena Keisha memang jarang melihat ketujuh kakak kelasnya.
Melly, Vina, dan Siska saja yang sudah sering bertemu atau ber pas-pasan dengan mereka. Karena Keisha suka dikelas dan tak sering pula dia keluar kelas bersama teman-temannya itu.
Hingga Keisha ingin pergi ke toilet, dia pun izin pada teman-temannya untuk pergi ke toilet. "Gue pergi ke ke toilet dulu ya!" ucapnya.
Dibalas oleh ketiga temannya dengan bersamaan, "iya".
Gadis itu pun berjalan keluar kelas, lorong tentu saja sepi. Walaupun tengah jam kosong tidak akan ada yang berpikir untuk keluar dari kelas, maupun mereka tengah bermain-main.
Keisha mempercepat jalannya agar sampai ke toilet.
Sesampainya di toilet gadis itu pun masuk kedalamnya. Selang beberapa menit kemudian, gadis itu keluar dan merapikan rok dan seragamnya.
Berkaca, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. "Oke sip!".
Sungguh Keisha tak ingin memiliki masalah dengan siapapun, tapi mengapa gadis itu pake acara tak sengaja menginjak sepatu seseorang yang baru saja lewat.
Gadis itu terpaku sebentar, lalu perlahan dia menatap keatas untuk melihat siapa yang ia injak. Mata gadis itu melotot kaget, langsung ia tarik kakinya dan punggungnya terbentur ujung wastafel.
Membuatnya meringis, "aws..".
Lalu ia beralih ke orang itu, murid sekolah dan ternyata orang itu tak sendirian. Tadi dia sendiri, namun tiba-tiba datang enam orang lainnya dari belakangnya sambil menatap Keisha.
Rasa sakit punggung gadis itu mendadak hilang, dia memilih membungkuk dua kali lalu meminta maaf pada kakak kelasnya itu. "M-maaf kak.. Maaf kak Mar..lon?".
"Ya, jangan ulangi lagi. Lo bakal habis ditangannya kalo lo ulangi lagi, pergi" bukan laki-laki bernama Marlon yang menjawabnya namun temannya yang menjawab.
Marlon, dia hanya diam sambil menatap Keisha seperti menatap makanan yang lezat. Tak berkedip, dia membuat gadis itu ketakutan.
"B-baik kak! Baik! Maaf ya kak!" gadis itu pun langsung berlari dengan nafas yang berdiri dan jantung yang masih berdetak kencang.
Sampai langkahnya terhenti di ambang pintu kelas, nafasnya terengah-engah membuat teman-temannya bereaksi bingung. "Lo kenapa Sha?" tanya Roby.
Keisha menggeleng, "nggak! Sorry bikin lo pada kaget, gue cuma lari soalnya takut. Sepi, hehe" bohongnya. Lalu dia berjalan menghampiri ketiga temannya.
Melly bergeser memberi duduk untuk Keisha, mereka pun lanjut berbincang bersama-sama hingga jam istirahat berbunyi dan semua murid keluar dan berlarian ke kantin.
Sementara Keisha dan Melly, mereka menghabiskan waktu istirahat dikelas. Bekal mereka belum habis, makanya mereka memilih untuk menghabiskan bekal mereka terlebih dahulu.
Pagi tadi, keduanya sama-sama makan bekal karena ada kebiasaan makan bersama bagi kelas sepuluh saja. Sedangkan kelas sebelas dan dua belas lanjut pelajaran.
"Pedes banget, minum gue habis. Selesai makan ke kantin yuk?" ajak Melly.
Keisha mengangguk, dan mengacungkan jempolnya karena dia tengah mengunyah. Mereka pun lanjut makan, sampai mereka sudah selesai makan.
Memasukan tempat makan kedalam tas makan, mereka pun sama-sama keluar kelas dan pergi ke kantin.
Keisha tiba-tiba mengingat sesuatu, saat di toilet tadi dia takut bertemu mereka lagi.
Sampainya di kantin, Melly dan Keisha pun mulai membeli minuman.
Tiba-tiba tangan Keisha ditarik oleh seseorang hingga ia menjauh dari Melly dan mulutnya di bekap seseorang, hingga ia tak bisa berteriak.
"Mmpphh!!"
"Shit.." umpat orang itu saat tangannya digigit oleh Keisha.
Keisha langsung menjauh dan menatap orang itu, entah dia harus marah atau malah takut. Karena yang menariknya bukan murid biasa. Ini seperti monster.
Mengapa Marlon menariknya disini, di lorong yang tak boleh dilewati. Keisha berjalan mundur dan hendak pergi dari situ, namun Marlon menahannya dan menariknya kembali.
Mereka berhadapan, Keisha bisa menatap rahang laki-laki itu mengeras.
"Kenapa kak? Kak, masih marah ya? Maaf ya kak, aku udah minta maaf tadi kak.. Maaf kak" ucap Keisha meminta maaf lagi.
Marlon menggeleng pelan, lalu dia mulai berjalan mendekat. "Gue, cuma mau kenalan sama lo. Nggak boleh?" tanya laki-laki itu.
Keisha melongo, yang benar saja. Marlon? Seorang murid layaknya dewa tampan disekolah ingin mengajak murid cewek yang merasa dirinya tak secantik kakak kelas cewek lainnya.
What, ga percaya banget. Keisha menyengir lalu terkekeh pelan, "kak? maksudnya? Kak maaf ya, bukan apa tapi aku harus balik temenku nanti nyariin kak" ucap gadis itu.
"Temen lo bukan urusan gue, tapi kalo lo berani pergi dari hadapan gue. Gue pastiin lo habis ditangan gue setelah ini" ucap Marlon terdengar ancaman bagi Keisha.
Akhirnya Keisha memilih menurut, daripada dia dirumorkan aneh-aneh oleh Marlon. Dia pun diam dan menundukkan kepalanya.
"Jadi cewe gue" laki-laki itu mengatakannya dengan enteng, Keisha saja sudah terpelongo tak percaya dan sedikit kaget.
Marlon meminta jadi pacarnya. Keisha terkekeh pelan, "kak, anu.. kak yang bener aja dong, jangan aga laen mohon maaf ya hehe" ucapnya.
Marlon berdecak kecil, "yes or not".
"No-"
"Gue pastiin lo habis ditangan temen-temen gue, dan gue"
Marlon yang benar saja, Keisha sampai sesak mendengarnya. "Kak, aku ga secan-".
"Lo jelek, puas?" Marlon mengangkat satu alisnya.
Keisha menunduk, kali ini dia merasa takut.
"Jawab Keisha Vailorent Zevaniar" ucap Marlon.
Saat itu juga, Keisha menganggukkan kepalanya. Dia menerimanya dengan perasaan pasrah, "a-ku mau..".
"Good Girl, welcome to my life baby" saat itu juga, dan pertama kalinya. Marlon menjadi orang pertama yang memeluk tubuh Keisha.
Gadis itu terdiam di tempat, dia sudah seperti dilamar saja. Perasaannya campur aduk, besoknya akan seperti apa. Dia takut semua hanya lelucon dan perasaannya dimainkan oleh Marlon.
"Welcome Queen" ucap bersamaan keenam orang yang datang dari balik dinding.
🍒🍒🍒
"Aku datang dalam kehidupannya, menjadi kekasihnya. Akulah Keisha Vailorent Zevaniar"
TERIMAKASIH UDAH MAU MAMPIR DAN BACA! XIXI, SEMOGA KALIAN SUKA YA! VOTE TERUS DAN KOMEN, BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT NULISNYAAA💛💛
-KEIMAR-
![](https://img.wattpad.com/cover/354995228-288-k53455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (TERBIT)
Teen Fiction(BBRP PART TELAH DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN) FOLLOW DULU SEBELUM BACA!! .... Marlon adalah orang yang berbahaya bagi Keisha, laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu tak akan membiarkan Keisha keluar dari hidupnya. Semua berubah s...