BTGOAP [TERBIT]

02

"Gua mau dia jadi seutuhnya milik gua"

🍒🍒🍒

Sepulang sekolah, Keisha kini berada satu motor bersama Marlon. Laki-laki itu mengantar gadis yang resmi menjadi pacarnya itu pulang, dan pastinya Keisha tak dapat menolaknya.

Selama perjalanan, mereka hanya diam dan fokus dalam dunianya masing-masing. Kedua tangan Keisha pun melingkar diperut Marlon itupun karena permintaan laki-laki itu.

Marlon tak tahu bahwa Keisha tengah menangis tadi saat mereka baru memulai perjalanan pulang, karena laki-laki itu mencengkram kuat tangan Keisha dan membawanya ke parkiran.

Karena gadis itu hendak kabur, dia ingin pulang sendiri namun ketahuan oleh teman Marlon.

"Eugh"

"Kenapa?"

Keisha sadar dari lamunanya, dia pun tak sadar bahwa dia mengeluarkan suara dan membuat Marlon membalasnya. "Eh, e-enggak".

Saat Keisha melihat jalanan yang dilewati tak seperti jalanan yang ja lewati setiap pulang sekolah, mengerutkan keningnya bingung. Dia tengah kemana.

Memilih diam, mungkin saja Marlon membawanya melewati jalanan lain agar cepat sampai. Namun, ini sudah terlalu lama dia diperjalanan bersama Marlon.

Sampainya mereka masuk kedalam wilayah hutan dengan pohon-pohon yang menyeramkan, namun memberi kesejukan dengan anginnya yang sangat dingin.

Keisha menatap sekeliling, dia meneguk ludahnya susah payah. Akhirnya tangannya bergerak menarik ujung jaket Marlon, "kak.. K-kita mau kemana?" tanya gadis itu.

"lo udah jadi bagian hidup gua, so from now on you live with me" jawabnya.

Keisha mencoba menerjemahkan kata-kata Marlon, sungguh ia langsung melongo kaget. Dia akan tinggal bersama Marlon.

"Kak! Berhenti! Kak! Aku gamau! Bawa aku pulang! Kak turunin aku!!!" Keisha sampai memberontak diatas motor, membuat motor Marlon hampir oleng.

Marlon sungguh tak terganggu akan hal itu, Keisha tak akan berani menjatuhkan dirinya diaspal. Tapi siapa sangka, gadis itu justru melompat layaknya ia melompat ke kolam renang.

Bruk

"Aws!" ringis gadis itu. Dia sudah melompat dari motor Marlon, kini gadis itu tersungkur ke aspal, dan lututnya terluka akibat tergores aspal.

Marlon berhenti, lalu menoleh kearah Keisha. Dengan cepat Keisha langsung berdiri dan berlari sekuat mungkin kearah jalan sebelumnya, dia mungkin akan mulai memasuki dalam hutan.

"Keisha!!"

"Lari Sha! Larii!!"-batin Keisha.

"KEISHA!!!"

Seolah-olah tak memperdulikan teriakan Marlon, gadis itu benar-benar memasuki dalam hutan. Dia berlari kencang, sampai dia bisa merasa bahwa dia sudah jauh dari Marlon.

Marlon menggeram kesal, amarahnya dibangkitkan oleh Keisha. Laki-laki itu kini mengeraskan rahangnya, dia mulai memanggil seseorang untuk menangkap Keisha.