39 - Rencana Licik Kimberly

2.3K 188 1
                                    

Minggu yang cerah, Adara telah selesai mandi dan memakai baju olahraga karena hari ini dia ingin berolahraga bersama dengan Gibran.

"Sayang udah siap" Gibran membuka pintu kamar dan berjalan kearah Adara.

"Udah sayang" balas Adara tersenyum.

"Jadi kita olahraga?" tanya Gibran.

"Jadi dong" jawab Adara antusias.

"Yah udah ayok jalan" ajak Gibran.

Adara pun mengangguk. Mereka berdua pun keluar dan berlari keliling disekitar komplek perumahan mereka hingga sampai taman yang tak jauh dari rumah.

.....

Andryan dan Kimberly duduk di kursi taman pagi ini. Andryan memang sengaja mengajak Kimberly berolahraga pagi sembari menanyakan sesuatu hal penting.

"Capek juga yah?" seru Andryan mengelap keringat karna berlari keliling komplek perumahan Kimberly selama dua kali.

"Lo gak capek?" Andryan melihat Kimberly yang sama sekali tidak merasa capek sedikit pun.

"Gue udah biasa. Ini mah kecil doang cuma dua kali, waktu itu gue keliling disekitar sini hampir lima kali gak capek" tutur Kimberly.

Andryan mengangguk. "Capek-an mana lari keliling sekitar komplek atau capek ngejar cinta orang yang gak pernah cinta sama lo?"

Pembicaraan Andryan berubah, Kimberly bingung dengan arah pembicaraan Andryan yang tiba tiba mengarah kepada percintaan apa maksudnya?

"Maksud lo apa sih Dryan?" Kimberly melihat Andryan yang menatap lurus kearah depan.

"Lo cuma tinggal jawab iyh atau enggak" balas Andryan.

Kimberly menggeleng, dia masih bingung dengan arah pembicaraan Andryan. "Gue gak ngerti lo ngomong apa Dryan, maksud lo apa?"

"Capek-an mana, lo lari keliling disekitar komplek sama lo ngejar cinta Gibran yang sama sekali dia gak pernah cinta sama lo?!

Sontak Kimberly kaget, ternyata arah pembicaraan Andryan mengarah pada Gibran.

"Capek" jawab Kimberly singkat.

"Sama gue juga capek"

Mata Kimberly terbelalak, apa yang dimaksud dengan Andryan bahwa dirinya juga capek?

"Maksud lo?" tanya Kimberly.

"Gue juga capek ngejar cinta lo yang sama sekali gak pernah lo lihat" jawab Andryan dan menoleh melihat Kimberly.

"Dryan. Gue gak pernah maksa lo buat tetap cinta sama gue kan? Gue udah bilang gue gak bisa, diluar sana masih banyak wanita yang pantas buat lo"

"Itu semua karna Gibran kan? Lo mau ngelakuin apa aja asal Gibran jadi milik lo kan?"

"Dryan"

"Gue udah tau Ily"

"Itu semua karna gue cinta sama dia Dryan!" sentak Kimberly.

"Cinta lo bilang? Itu bukan cinta Ily, tapi obsesi lo untuk dapatin Gibran" ujar Andryan.

Kimberly berdiri dari duduknya. "Gue cuma mau bahagia Dryan. Kalau Gibran aja bisa bahagia, dan gue enggak gitu? Gue pernah cinta sama satu orang tapi orang itu ninggalin gue, dan saat gue berusaha cinta sama Gibran dia juga ninggalin gue"

Andryan berdiri dan berdiri disamping Kimberly. "Gue bisa bikin lo bahagia Ily, gue bisa jadi Gibran yang lo cinta"

"Gibran tetap Gibran dan Andryan tetap Andryan, gak ada yang sama dua duanya berbeda" balas Kimberly.

SANG PENGGANTI (GIDARA) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang