"Gue udah coba nyelidikin tentang Hoya, tapi itu percuma. Semua tentang Hoya seakan tertutup rapat." Ucap Marcel pada Leonid.
"Apa lo sudah coba liat berkas di ruang guru atau ruang kepala sekolah?" Tanya Leonid.
"Gue udah coba cek di ruang guru, tapi nggak ada satu berkas pun tentang Hoya. Untuk ke ruang kepala sekolah itu sangat sulit." Marcel menghela nafas lelah karena tidak bisa menemukan petunjuk apapun tentang Hoya.
Sedangkan Leonid pun diam sambil menatap ke arah Hoya yang sedang asik bermain basket dengan Athena, Luciana dan Jojo.
Mata Leonid tertuju pada Hoya yang sekarang tertawa bebas. Tapi Leonid melihat hal itu merasa gelisah, Leonid melihat Hoya mengenakan jaket parasut kembali.
"Apa dia mendapatkan luka memar lagi? Perasaan gue gelisah saat gue liat dia pake jaket." Ucap Batin Leonid.
"Leo ada sesuatu yang buat gue bingung akhir-akhir ini tentang hubungan lo sama Hoya." Ujar Marcel dan Leonid mengerutkan keningnya sambil menatap ke arah Marcel.
"Apa?" Tanya Leonid penasaran.
"Sikap lo sama Hoya cukup berbeda saat masih dikelas dua."
"Apa maksud lo? Berbeda apanya?"
"Beda, lo waktu kelas dua terlihat sangat peduli sama Hoya. Bahkan gue sama yang lain ngira lo berdua pacaran karena lo berdua sangat dekat." Ucapan Marcel membuat Leonid kebingungan.
"Hah?"
"Tapi setelah naik ke kelas tiga, lo seakan bersikap dingin sama Hoya seperti awal lo kenal dia dulu. Sebenarnya ada apa sama lo Leonid?" Ucap Marcel.
Marcel sudah sangat lama ingin menanyakan hal itu pada Leonid. Marcel merasa ada keanehan pada Leonid yang tiba-tiba berubah bersikap dingin pada Hoya yang dia pedulikan dulu.
Sedangkan Leonid merasa semakin aneh pada dirinya sendiri, Leonid semakin merasa bahwa ada potongan ingatan yang menghilang dari dirinya tentang Hoya.
"Gue nggak tau, tapi yang pasti ada sesuatu yang besar yang buat perubahan besar pada diri gue itu." Ujar Leonid sambil mengepal tangannya.
Kemudian mata Leonid melihat Hoya sedang berjalan menjauh dari teman-temannya sambil mengangkat telpon.
"Thanks lo udah bantu gue, sekarang biar gue yang urus selanjutnya." Leonid menepuk pundak Marcel dan berjalan menjauh sebelum Marcel menjawab ucapan Leonid.
Leonid berjalan dengan hati-hati mengikuti Hoya. Leonid ingin mencari tau lebih dalam tentang Hoya agar Leonid mengetahui apa yang sudah dia lupakan tentang Hoya.
"Kenapa papah nelpon aku?" Tanya Hoya saat mengangkat panggilan dari handphonenya.
"Dua hari lagi ada pertemuan keluarga, kamu dan Lavon harus datang tanpa membantah." Ucap Darrel di seberang sana.
"Aku sudah pernah mengatakan bahwa aku tidak ingin terlibat apapun dengan keluarga besar."
"Jangan membantahku Hoya, kamu harus datang karena Lavon mau datang jika itu bersamamu."
"Papah selalu saja menekanku." Ucap Hoya dan Leonid mendengar dengan jelas ucapan Hoya tersebut.
"Apa hubungan Hoya dan papahnya buruk?" Tanya batin Leonid.
"Lakukan saja Hoya, bukankah perjanjian kita seperti itu." Darrel semakin menekan Hoya dan membuat perasaan Hoya menjadi marah.
"Aku tidak pernah melupakan perjanjian itu, jadi papah harus ingat bahwa papah tidak boleh mengganggu orang itu dan Lavon." Ucap Hoya tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose War (On Going)
Teen FictionLeonid Xavier Handomo adalah ketua DEVIL generasi ke-3. Anak bungsu dari dua bersaudara dan anak dari pasangan komandan TNI dan seorang guru. Leonid menjalani hari-harinya seperti biasa, hingga dia mengetahui kebenaran tentang keluarga seorang perem...