"Anda bisa menilai karakter sejati manusia dari cara dia memperlakukan sesamanya." - Paul McCartney
****
Tahun 1992 di kampung Akar Padi, lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Kylian Dolen, ayahnya bernama Nicolaas Dolen alisan Mr. Dolen berdarah belanda dan ibu bernama Ajeng Utari Dolen berdarah indonesia. Kylian tumbuh menjadi anak yang berbakat dalam bidang seni, ia sangat menyukai seni lukis di karenakan sang kakek, ayah dari ibunya, adalah seniman yang cukup terkenal di kampungnya. Keluarga Kylian cukup terpandang. Ayahnya seorang jurangan tanah yang dikenal cukup keras pada orang-orang dan seorang kristen yang taat sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang lemah lembut pada siapapun.
Kylian kini berumur 16 tahun masih duduk dibangku kelas 1 SMAN 02 Akar Padi. Remaja berparas rupawan bermata abu-abu itu terbilang sangat nakal dikalangannya. Suka membuat onar di pasar hanya untuk bersenang-senang. Kylian tidak pernah merasa bahwa dirinya adalah anak dari orang terpandang. Dia lebih senang memalak pedagang yang menurutnya memiliki usaha dagang yang melimpah, pedagang itu tidak berani pada Kylian mengingat bahwa ayahnya adalah orang yang berada. Setelah mengumpulkan uang dia akan memberikannya pada orang yang tidak mampu.
"Apakah ini sudah cukup?" Tanya Kylian yang mengeluarkan uang dari tas ranselnya untuk diberikan pada seorang nenek yang berbaring lemah di tempat tidur ditemani oleh sang cucu berpakain lusuh. Kylian sering memberikan beberapa uang pada sang nenek untuk berobat. Melihat keadaan nenek, Kylian selalu mendatanginya untuk sekedar melihat dan memberinya sedikit uang. Nenek itu menderita sakit paru-paru yang makin lama kian memburuk, Kylian hanya berharap bantuannya meredahkan sedikit rasa sakit yang nenek derita.
"Ini sudah cukup, den. Terima kasih." Balas nenek. Kylian memberikan uang yang ia pegang sedari tadi pada cucu sang nenek yang bernama Ayu.
"Baiklah kalau begitu, semoga cepat sembuh, nek. Kuharap besok saya akan kesini lagi." Kylian mengelus kening nenek, membuat nenek itu tersenyum padannya.
"Saya pamit dulu."
Sedari rumah nenek tua itu, Kylian berjalan menuju rumahnya. Sebelum masuk ke dalam halamannya, sang ayah sudah menantinya di depan pintu utama rumahnya, ia berjalan menuju Mr. Dolen yang sedang menatapnya dengan tajam. Kylian menundukkan wajahnya saat ia sudah berhadapan dengan sang ayah.
"Dari mana kau?" Tanya Mr. Dolen, bukan tanpa alasan Mr. Dolen menanyakan darimana saja putranya itu, pulang sekolah seharusnya jam 1 siang sedangkan saat ini sudah memasuki senja.
"Mm--main pah." Jawab Kylian, Mr. Dolen menggelengkan kepalanya atas kelakuan anaknya. Jangan bilang ayah Kylian tidak mengatahui apa yang putranya selalu lakukan. Dia adalah orang yang selalu mengganti semua kerugian pedagang yang Kylian palak. Walaupun seperti itu, Mr. Dolen selalu bangga pada anak semata wayangnya itu.
Mr. Dolen mengangkat kepala anaknya yang sedang menunduk tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.
"Masuklah, ibumu sudah menyiapkan makanan untukmu." Kata Mr. Dolen, Kylian mengangguk patuh dan melangkah ke dalam rumah mereka. Namun sebelum itu, langkahnya dihentikan oleh ayahnya.
"Dan bersiap, kita akan beribadah nanti." Ucap Mr. Dolen.
"Baiklah." Balas Kylian yang sudah memasuki rumahnya.
Keluarga Kylian sangat menjunjung nilai-nilai agama yang mereka anut, apalagi Mr. Dolen yang sangat memegang teguh agamanya. Kylian dilimpahi kasih sayang yang diimbangi ajaran norma-norma kehidupan selayaknya manusia yang bermoral. Mr. Dolen berharap jika anaknya suatu saat nanti menjadi ksatria yang tangguh untuk menghadapi liciknya kehidupan, dia pun tidak marah atas kenakalan anaknya itu. Menurutnya, Kylian akan belajar baik dan buruk keputusannya dalam bertindak, ia harus menerima segala konsekuensi yang dia akan terima dan dari sanalah ia akan belajar menjadi manusia yang bertanggung jawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
KYLIAN DOLEN
RomanceMenceritakan seorang remaja bernama Kylian Dolen yang jatuh cinta pada seorang gadis yang baru saja lulus dari pesantren bernama Arumi. Arumi adalah anak seorang kyai yang bernama Jafar yang menjadi imam di kampung Akar Padi, sedangkan Kylian adala...