Tiga hari kedepan SMA Rajawali akan melakukan ujian bagi kelas dua belas guna melengkapi salah satu syarat agar bisa lulus.
Hari pertama ujian ini menurut Zeva cukup mudah, dengan pengawas yang baik dan tidak banyak bicara serta mata pelajaran yang cukup ia kuasai membuat dirinya tentu bisa lebih sedikit lega.
Setelah mengetahui rahasia mengapa Zeva mau backstreet Arsen menginginkan gadis itu untuk berangkat dan pulang bersama saat ke sekolah, namun dengan kasarnya Zeva menolak.
Katanya kagok bentar lagi ujian, kalau setelah ujian ya boleh soalnya kan sudah tidak ada yang dipikirkan lagi. Setelah ujian kelas dua belas mungkin akan disibukan dengan remidi untuk memperbaiki nilai ujian praktek karena ujian nasional untuk kelulusan tidak remidi, murni hasil yang mereka dapat itulah yang akan tercetak dihasil nanti.
Zeva maupun Arsen berusaha agar nilai mereka jauh dari kata baik, karena bagaimanapun ini yang akan menentukan lulus atau tidaknya mereka berdua.
Istirahat berbunyi, peserta ujian langsung berhamburan keluar kelas untuk pergi ke kantin atau bahkan diam di kelas jika ada yang membawa bekal.
Ponsel Zeva bergetar tanda ada pesan yang masuk padahal ia baru saja mendudukkan dirinya di bangku kantin setelah memesan seporsi bakso. Jika ada yang bertanya Nara dimana mereka berbeda ruangan.
Arsen
Gimana tadi lancar kan ulangannya, yang?Zeva melihat itu sekilas dan tersenyum kecil, apakah ini saatnya untuk menerima Arsen? Entahlah, Zeva sendiri bingung dengan hatinya tapi yang pasti perasaan Zeva sedari dulu memang masih sama hanya saja tertutup oleh ego dan gengsi.
Zevanya
Lancar, lo gimana?Setelah mengirim balasan ia langsung memakan baksonya yang kebetulan sudah di antarkan. Tak lama balesan muncul dilayar ponselnya.
Arsen
Syukur deh, gue juga lancar sih kalau tadi soalnya juga gak terlalu sulitZeva memutar bola matanya dengan malas, tentu saja nggak sulit orang Arsen ini sudah pintar mungkin ujian hari ini bisa dikatakan cetek bagi Arsen.
Zevanya
OkeIa meletakan ponselnya setelah membalas singkat pesan Arsen, keburu dingin nanti baksonya malah jadi nggak enak.
_o0o_
Setelah ujian berakhir Zeva langsung mengemasi barang-barangnya dan berlalu pulang.
"Zevaaa.. Ya ampun.. Udah lama gak ketemuu" Nara berteriak ketika melihat Zeva hendak pulang, ia memang berbeda ruangan maka dari itu Nara jadi heboh seperti ini.
'Huft.. Ini anak kenapa nongol, padahal gue tadi sengaja liat situasi biar gak ketemu eh taunya malah papasan.' Batin Zeva.
"Baru kemarin kita ketemu, jangan lebay." Ujar zeva datar.
Nara merenggut dengan lucu, tolong siapa saja boleh bawa anak kucing jadi-jadian ini pergi ya..
"Kangenn.. Ke gramed yuk?!" Ajaknya.
"Heh masih ujian, mending menghafal." Ujar Zeva mengingatkan.
"Tumben kamu ada dijalan yang benar." Gurau Nara.
Ya bagaimana tidak heran, Zeva saja heran sendiri kenapa untuk ujian ini ia ingin serius. Tak seperti ujian-ujian yang lain, mungkin dia takut gak lulus sih kayaknya.
"Gue selalu dijalan yang lurus, lo aja yang suka belok-belok." Ujar Zeva.
"Heh! mana ada! Aku selalu si yang paling rajin!" Bela Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet || Kang Ketos Arsen (TAMAT)
Teen FictionBackstreet itu untuk menutupi gengsi bukan membuat langgeng. _Zevannya Christianne_ Bilang aja sama-sama suka kenapa harus dipersulit? Nanti pas ketauan cemburu malah gengsii _Arsen Dionis Asterion_ Kok bisa ya ketos yang terkenal ramah dan baik ha...