27. Elegi Dunia

551 70 4
                                    

Tepat 3 tahun lalu, Sunoo menerima sebuah tugas, sama seperti tugas lainnya hanya saja entah kenapa kali ini Sunoo menolak. Sunoo hanya merasa alasan ini tidak masuk akal.

Targetnya kali ini adalah seorang koki terkenal asal Prancis. Sunoo sudah mempelajari seluruh informasi yang diberikan kepadanya. Sumpah demi apapun, tidak ada yang salah dari pemuda itu...

Sunghoon yang dia ketahui adalah seorang koki baik dan ramah, yang menjadi donatur di beberapa panti asuhan di Paris, yang selalu memberikan kue-kuenya kepada para tunawisma di jalanan Paris, yang menyukai anak-anak lebih dari apapun.

Sunoo tidak habis pikir dengan seseorang yang menyewa jasa organisasinya untuk menjadikan Sunghoon, pemuda yang baik luar biasa itu menjadi target untuk dilenyapkan dari dunia yang fana ini.

Namun, Sunoo tidak menolak secara terang-terangan. Dirinya beberapa kali terbang ke Paris untuk memperhatikan secara langsung pergerakan pemuda itu dan Sunoo lagi-lagi tidak menemukan hal yang mencurigakan sedikit pun.

Hal yang paling membuat Sunoo kesal adalah klien mereka ini tidak memberikan alasan yang jelas kenapa harus menjadikan Sunghoon sebagai targetnya. Bahkan, Ayahnya pun bungkam membuat Sunoo berpikir dirinya akan sangat berdosa jika harus membunuh Sunghoon.

Maka dengan seluruh perlawanan dan penolakan, Sunoo berakhir kabur menjauh dan hidup dengan latar belakang baru di Italia. Siapa yang berpikir bahwa Sunoo akan mengarang cerita semenyedihkan itu setelah dirinya berhasil kabur dari rumahnya yang sangat mewah di Seoul?

Tidak ada bedanya dengan Heeseung. Pemuda itu memang sejak lama sudah hidup di Paris, membuatnya berteman akrab dengan Sunghoon karena mereka satu universitas. Mengejutkan ketika menerima informasi bahwa temannya ini akan menjadi target mereka.

Awalnya, Heeseung menghela napas begitu mengetahui yang menjalankan tugas adalah Sunoo. Namun, sekarang Heeseung harus menahan napas sambil terus menguatkan diri bahwa pada akhirnya mungkin harus dia lah yang turun ke lapangan.

Semuanya berjalan sebagaimana semestinya. Kehidupan Sunoo berubah 180°. Di Italia, dia menjalani kehidupan manusia pada umumnya. Jauh dari pekerjaannya yang telah digelutinya selama ini.

Sunoo mulai merasa dirinya hidup dengan tenang. Tiga tahun berhasil kabur dan Ayahnya bahkan tidak pernah memaksanya meski mereka semua tahu bahwa dirinya saat ini berada di Venesia semakin membuat Sunoo yakin bahwa ini lah jalan hidupnya.

Tetapi, semua itu sama seperti dunia yang kita pijak ini. Semua yang berlangsung selalu bersifat sementara. Karena, semua yang berawal pasti harus berakhir.

Berita tentang Sunghoon yang membuka restoran cabangnya di Venesia membuat Sunoo terdiam beberapa hari. Ya, Ayahnya menghubunginya. Bahkan Heeseung yang berpikir bahwa tugas ini sudah ditutup pun akhirnya terpaksa mencoba mencerna keadaan.

Bagaimana pun, Sunghoon adalah teman yang baik selama Heeseung mengenalnya. Mungkin dia atau Sunoo yang harus mengakhiri ini semua. Mungkin juga bukan mereka berdua.

Saat melihat selebaran tentang penerimaan pegawai untuk cafe milik Sunghoon. Sunoo pun akhirnya mendaftarkan diri. Sumpah demi apapun dalam seumur Sunoo hidup di dunia, ini pertama kali dia merasa gugup saat akan interview. Padahal sebelumnya dirinya sudah pernah melakukan interview dan bekerja di berbagai tempat untuk mengisi waktu luangnya di Venesia beberapa saat setelah kabur.

Setelah berita Sunghoon yang akan ke Venesia terdengar oleh sang Ayah. Hidup Sunoo selalu diawasi oleh banyak orang suruhan Ayahnya. Mereka semua hanya takut Sunoo akan kabur lagi.

Setelah melakukan interview dan lainnya. Sunoo pun akhirnya diterima bekerja dan mulai bekerja di cafe Sunghoon itu. Awalnya, Sunoo berpikir dirinya mungkin harus segera membuat ini selesai dengan cepat. Namun, sayang seribu sayang. Dirinya malah terjebak dalam jebakannya sendiri.

Venice, Italy. [sunsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang