1

651 34 7
                                    

BIJAK SEBELUM MEMBACA!!!

Buku ini hanya fiktif belaka, berdasarkan kehaluan dan kerandoman penulis.

Semua hal yang terjadi di dalam book tidak ada sangkut pautnya dengan kepercayaan, mitologi, bahkan sifat dan kebiasaan dari tokoh. Semua murni hanya kehaluan author saja.

Jika fokus anda sudah terbuka, maka silahkan menggeser keatas untuk menikmati ceritanya



Selamat membaca 💜

=================================

"Hahaha... Hahahaaa... Bubung! Bubung!!" Suara langkah kaki kecil itu menghiasi taman rumah. Gelak tawa geli pun sering teruntai saat jemari-jemari kecil itu menangkap satu persatu bulatan udara yang berhamburan.

"Ming kemarilah!! Aku akan meniupkan lebih banyak untukmu!" Jisung mengangkat tongkat gelembungnya, kemudian berputar cepat selayaknya gansing hingga gelembung-gelembung kecil pun berhamburan di sekelilingnya.

"Huwwaaahahahahaaa... Agih Icung agih!!" Seungmin kecil bertepuk tangan riang menikmati pertunjukan dari kakak keduanya.

"Ming, lihat sini! Aku akan membuatkan sebuah gelembung besar untukmu!" Hyunjin mengambil tongkat gelembung yang lain. Dengan penuh kehati-hatian pemuda tampan itu mencoba menciptakan gelembung yang luar biasa besar untuk menghibur sang adik bungsu.

"Huaaahhh huaaaahhh... Ji-oong... Bubung phi!!" Celoteh Seungmin terpesona.

Gelembung besar itu pun akhirnya mengudara, membuat kaki kecil itu berlari tanpa ragu untuk menangkapnya.

Blup!

Gelembung besar itupun berhasil ditaklukan sikecil, meski karenanya tubuh kecil Seungmin harus jatuh terduduk di rumput taman yang rimbun.

"Hahahahaaa...  agih Ji-oong! Agih! Ming syuka!! Bubung phi!! Bubung phi!! Hahahaa...." Seungmin bertepuk tangan riang.

"Akhh... Itu sih mudah. Membuat gelembung sebesar itu saja, aku pun bisa!" Ucap Jisung tak mau kalah.

Tongkat gelembung itu kembali di celupkan pada cairan sabun. Dengan perlahan Jisung meniup gelembungnya yang terlihat semakin membesar dan membesar.

"Huwwaaaahhh.... Bu --- bungg...." Seungmin yang terpesona dengan penampakan tersebut, berjalan kearah Jisung tanpa memperhatikan langkah kakinya.

Bruk! Brraazzzz...

"MING!!" Teriak Hyunjin dan Jisung panik saat menyadari adik bungsu mereka jatuh kedalam ember kecil berisi cairan sabun.

"Ming! Kau tidak apa-apa?" Hyunjin dan Jisung segera menyingkirkan ember kecil tersebut dari kepala sang adik bungsu.

Ckuk!

Seungmin tiba-tiba cekukan membuat kedua kakaknya menjadi panik. Kepanikan Hyunjin dan Jisung bukan tanpa alasan, hal itu disebabkan karena setiap kali Seungmin cekukan, akan keluar gelembung dari rongga mulut sang adik hingga membuat kedua kakaknya khawatir.

"Jisung kau jaga Seungmin! Aku akan panggil Ayah atau Kakek kemari!"

"Baik hyung."

Hyunjin berlari masuk dengan cepat, guna mencari bantuan dari orang dewasa di dalam rumah.

Sementara itu gelembung masih keluar dari rongga mulut yang muda tiap kali tubuh kecil itu terhentak ringan. Namun anehnya, Seungmin malah terlihat bahagia dengan keadaan yang dia alami saat ini.

Ckuk!

"Huwaahh bubung!! Bubung!! Icung! Ming wat bubung!" Ujar si kecil bangga.

"Haduh Ming! Kenapa kau malah tertawa?! Harusnya kau merasa takut karena sekarang kau bisa mengeluarkan gelembung seperti itu."

[ BL ] MING & MONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang