HAPPY READING
Sebulan sudah berlalu semenjak kejadian penculikan itu terjadi. Tidak ada yang mengetahui siapa pelakunya bahkan petunjuk pun tidak ada sama sekali. Bahkan Vanya selaku korban penculikan tidak pernah tau karena sang penculik tidak pernah penampakkan diri.
Untuk lokasi penculikan Vanya, mereka menemukan keberadaannya di dalam peti pengiriman ikan yang berada di dermaga dalam keadaan terikat dan mulut tersumpal sesuai apa yang diberitahukan Aishakar.
Memikirkan tentang Aishakar banyak opini yang tidak jelas mengarah padanya yang dipikirkan Karang saat ini. Tapi satu hal yang paling jelas di benak Karang, siapa sosok yang mendukung Aishakar? Kenapa pemuda itu sangat berbeda dibandingkan terakhir kali ia lihat.
Banyak rahasia yang ingin di ketahui Karang tentang kembarannya. Pusing memikirkan hal tersebut, Karang yang saat sedang berada di balkon kamarnya.
Memandang langit yang tidak ada hiasan nya pada malam ini, lalu pandangan nya beralih pada cincin yang terpasang dijarinya.
Seutas senyum terbit di wajahnya, mengingat dirinya yang sudah bertunangan dengan orang yang dicintai nya sehari yang lalu.
Membayangkan betapa cantiknya dia kemarin membuatnya berpikir bagaimana cantiknya dia saat memakai gaun pengantin.
Memikirkan hal itu tak henti-hentinya pemuda itu untuk tersenyum. Merasa puas dengan suasana hatinya, Karang kembali memasuki kamarnya untuk segera tidur dan tak sabar untuk menemui pujaan hatinya.
Mengunci pintu balkon, Karang tanpa menyadari bahwa seseorang sedang mengawasi nya dengan pandangan yang ingin membunuhnya. Kemudian menghilang saat melihat pergerakan Karang yang tidak perlu lagi untuk di awasi.
Berbeda dengan hari Karang yang begitu damai, hari Aishakar begitu hancur selama sebulan terakhir.
Selama 30 hari tersebut ia harus menjalankan misi dari sistem yang di bilang cukup banyak tersebut. Dari di suruh membeli satu pulau kecil, kemudian pulau tersebut di jadikan kota kecil, pergi ke negara tetangga untuk membeli sebuah kalung lalu pergi lagi ke negara lain untuk membeli budak di pasar gelap.
Tidak henti-hentinya sistem memberikan misi setiap dirinya pulang sekolah atau tiba-tiba saat dirinya tertidur pada malam hari. Kalau tidak menjalankan nya nyawanya sebagai taruhan.
Memikirkan hari-hari beratnya tanpa istirahat membuat Aishakar terkulai lemas di dalam kamarnya.
Ia ingin istirahat, tapi mengingat seseorang membuat ia tidak bisa tidur.'Fadilah Aurelie Smith'
Cewek sialan itu yang terus-menerus mengikutinya saat di sekolah bahkan saat pulang sekolah, cewek itu selalu mengikutinya dimana pun ia berada. Ditambah dia selalu membully Quella karena ia dekat dengannya.
Ingatkan Aishakar untuk memberinya pelajaran besok. Untuk saat ini dia ingin beristirahat untuk sejenak.
Baru saja Aishakar ingin memejamkan matanya ia harus membukanya kembali karena mendengar suara handphonenya berdering. Ia ingin membiarkan nya bahkan ia mau membanting ponsel tersebut agar diam tapi terhenti saat melihat nama si penelpon.
"Hallo," ucap Aishakar datar.
"..."
Brakh
Membanting benda pipih itu sekuat-kuatnya, Aishakar langsung bergegas keluar dari kamarnya. Mata amber itu berkilat marah. Cewek sialan itu bahkan sampai sejauh ini.
"Sistem, kau pergi selamat kan Quella yang sebagai sandera, aku akan ke kediaman Derith."
Ding
"Baik tuan." Tiba-tiba sebuah bayangan hitam keluar dari tubuh Aishakar. Melihat tersebut Aishakar langsung bergegas menaiki motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AISHAKAR : [Transmigrasi Boy]
Ciencia FicciónKesempurnaan akan membawa bencana dalam hidupmu-Nakula Aishakar Agnibrata [PART TER-ACAK]