Prolog

7 2 0
                                    

Ku kira kematian Rajas von denhard cukup normal dan manusiawi, nyata nya aku harus sukarela membuat kontrak dengan seorang anak Mafia ternama yang seharusnya tidak kulakukan.

"Lo harus tau, bayaran gua bukan uang apalagi ons sama lo, udah ngerti sampai disini?"

Cowok dengan tinggi sekitar 187cm itu menepuk-nepuk pipi seorang gadis yang ia bawa kabur saat jam pelajaran tadi, setelah berucap seperti itu ia mengeluarkan benda dari dalam saku seragam nya. Memperlihatkan kepada gadis dihadapan nya bahwa taruhan yang ia setujui itu tidak main main.

"Lo hanya butuh 1 hari dan gua yang bakal cari tahu selengkapnya, setelah itu temui gua digudang belakang. Paham?"

"Iyaa.. aku bakal temui kakak disana, terimakasih sebelumnya.." ucap gadis itu dengan senyuman yang mengembang tiap kata yang ia sampaikan.

"Gadis bodoh."

Sayang nya aku tak sebodoh itu, Jasver batin Luna berkata dalam diam.

Kekeh cowok bername tag Gamaliel d'Jasvero yang akrab dipanggil Jasver, dengan bodohnya gadis itu melenggang pergi meninggalkan Jasver dengan sorotan tajam. Didalam mata Jasver terlihat kepingan kenangan yang terpecah menjadi beberapa bagian, seringainya muncul tak kala ia menatap pisau kecil yang tadinya ia tunjukan kepada gadis itu. Tak lama Jasver menelpon seseorang guna menyari apa info yang ia butuhkan.

"Cari tahu detail kematian Rajas von Denhard, kirim dalam kurun waktu satu jam kedepan." Mutlak Jasver, sembari menutup panggilan. Kini masalah yang gadis itu pinta akan selesai dalam waktu satu jam, sangat sebentar bukan? yeahh.

Karna kontrak yang ia bayar dan setujui bukan lah uang dengan nominal banyak, tetapi darah lah yang menjadi alat transaksi pembayaran kontrak yang harus dibayar jika membutuhkan jasa seorang Gamaliel dJasvero.

"Luna von Denhard ku pastikan akan selalu bergantung pada ku."

.
.
.
.
.
.
.
.

Welcome to my story baru
enjoyy bubbies

Obsession.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang