"Mba, Ken, gua deg-degan banget nih" ucap Yaya sembari tangannya digenggam oleh kedua sahabatnya.
"Saya terima nikah dan kawinnya
Yasmina Khalid binti Prasetyo Khalid
dengan mas kawin seperangkat alat
solat dan emas 50 gram tunai"Terdengar suara berat Regen mengucap ijab qabul dengan lantang dalam satu tarikan nafas.
SAH!
"Alhamdulillah udah sah jadi Nyonya Regen" ucap Ola dan Niken yang kemudian mengantar Yaya untuk disandingkan dengan suaminya didepan.
Digandengnya kedua tangan Yaya oleh kedua sahabatnya. Mereka menuntun Yaya selangkah demi selangkah dengan di iringi musik jawa kental hingga sampai di hadapan Regen.
"Yasmina Khalid, yang berdiri di hadapanmu saat ini adalah suamimu, rumah barumu. Ucapnya adalah doa bagimu dan dari keringatnya dia menafkahimu. Setelah berjabat tangan dengan ayahmu tadi, berarti sudah berpindah kepadanya tanggung jawab atas dirimu, dan berpindah pula surga mu ke bawah telapak kakinya"
Narasi itu membuat Yaya menangis sesenggukan di hadapan Regen yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Yaya kemudian mencium tangan suaminya itu, lalu dikecupnya kening Yaya oleh Regen seraya memanjatkan doa.
***
Sepasang suami istri itu kini duduk bersebelahan. Mereka tampak anggun dan gagah dalam balutan busana adat jawa modern. Mereka melayangkan senyum kepada setiap tamu undangan kala resepsi dimulai.
Karena terlalu fokus menyalami tamu, Yaya kini kaget melihat wajah pria di sebelahnya
"LOH? Kenapa mas?!" ucap Yaya, tangannya bergerak bergantian memegang pipi kanan dan kiri suaminya
"Ini, aku ndak sengaja makan telur. Aku ndak tahu kalau saladnya ternyata ada telurnya" jawab Regen memelas pasrah karena wajahnya kini muncul banyak ruam kemerahan
"Astaga, kamu alergi telur juga mas?" ucap Yaya sembari terus menatap wajah Regen prihatin kemudian dibalas anggukan oleh Regen
Kasian banget sih semua-semua alergi, bisanya makan apa coba
"Ya.." ucap seorang pria berbadan tinggi dengan batik bercorak coklat rapi ditubuhnya
"Gib..."
"Selamat ya.. doain aku bisa ikhlas. Aku minta maaf ya selama ini udah banyak salah dan nyakitin kamu.."
"Sore ini aku langsung terbang ke London, aku harus introspeksi diri dan mungkin mulai hidup baru disana" ucapan Gibran diakhiri dengan senyuman yang terkesan dipaksakan
"Iya, Gib. Semoga disana ada banyak hal baik yang dateng ke kamu, ya. Aku udah maafin kamu kok. Safe flight ya Gib" jawab Yaya, sepertinya ia mengatakan nya dengan tulus
"Ini, aku mau kembaliin ke kamu.." ucap Gibran sambil menyodorkan sebuah kotak berpita merah
"Bro, titip Yaya ya. Jaga dia, dia susah ekspresif orangnya. Walaupun tersiksa ni orang tetep bisa keliatan happy aja. Harus rajin-rajin ditanya. Sorry juga soal yang waktu itu" lanjut Gibran pada Regen sembari menyalami kemudian menepuk pundaknya dua kali.
"Iya santai aja, dia pasti bakal gua jaga tanpa diminta. Makasih ya" ucap Regen sebelum Gibran melenggang pergi meninggalkan pelaminan.
"Mas, karna kamu udah nikah, PS nya buat aku ya?" Bujuk Irzan
"Ndak ada hubungannya ya. Bisa-bisanya ngomong gitu di pelaminan. Masnya lagi jadi penganten dia malah minta PS" Regen heran dengan kelakuan absurd adiknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jogja dan Ceritanya
RomanceJangan paksakan sesuatu yang memang sudah terasa menyakiti. Boleh jadi setelah kamu melepaskan 'batu karang' itu, 'sang mutiara' datang?