Happy Reading 🖤
-
Definisi berlibur adalah melepas penat dari kegiatan sehari-hari yang melelahkan. Membebaskan diri dari hiruk pikuknya ibu kota juga melepas penat dari dunia pekerjaan maupun dunia perkuliahan.
Itulah definisi berlibur yang Naren jelaskan kepada Meira.
Untuk itulah, Naren lebih memilih menghabiskan hari kedua liburan mereka di hotel saja. Dengan memanfaatkan kolam renang private di kamar hotel VVIP yang mereka tempati, Naren menunjukkan bakat berenangnya kepada Meira.
Hanya memakai celana pendek dan bagain atas tubuh yang shirtless, Naren dengan lihai meliuk-liukan tubuhnya di dalam air. Bahkan sesekali menyelam ke bagian bawah kolam.
Sedangkan Meira, cewek itu hanya berani duduk di pinggir kolam dengan kedua kaki yang berada di air.
Naren berenang mendekat sampai berada di samping Meira. Kemudian cowok itu keluar dari permukaan air dengan mengibaskan rambut basahnya.
God damn! He's so f*cking hot!
"Ayolah Ra!" Ajak Meira.
"Nggak mau! Pokoknya nggak mau!"
"Gue ajarin kok."
"Jangan paksa gue!"
"Tenang aja gue pegangin, nggak bakal gue lepas."
"Kalau lo paksa gue lagi, gue nangis pokoknya." Rengek Meira.
Sudah beberapa kali mereka berdebat. Naren yang memaksa Meira untuk ikut berenang dan berjanji akan mengajari Meira berenang lalu Meira yang kekeuh tidak mau berenang karena takut berenang dan tidak bisa berenang.
"Padahal berenang itu adalah salah satu metode menenangkan diri yang paling ampuh." Jelas Naren.
"Sampai kapan pun gue nggak bakal mau." Kekeuh Meira.
Dengan iseng, tangan Naren yang berada di dalam air mendekat ke kaki Meira dan memegangnya secara diam-diam. Seolah ingin menarik Meira ke dalam kolam.
"NAREN NGGAK!!" Teriaknya histeris sambil menarik kembali kakinya ke atas permukaan.
Sedangkan si cowok hanya bisa tertawa. Meira sangat menggemaskan menurutnya.
Kemudian Naren naik ke atas permukaan kolam dengan begitu mudahnya -tanpa melewati tangga kolam atau apapun itu- dan duduk tepat di samping Meira. Kaki Naren masih berada di air lain halnya dengan Meira yang lebih memilih menyilangkan kakinya dan tidak mau memasukkan kakinya ke air lagi.
"Kenapa nggak suka berenang?" Tanya Naren.
"Pernah hampir tenggelam."
"Kok bisa?"
"Udah ah nggak usah bahas itu. Yang perlu kita bahas sekarang adalah ayo kita keluar Ren! Masa seharian di hotel mulu sih!" Gerutunya kesal.
Setelah pulang dari pantai kemarin, mereka benar-benar menghabiskan waktu makan malam mereka di restoran yang Meira inginkan. Akan tetapi setelah makan malam, bukannya kembali lagi ke hotel pasangan suami istri itu malah menghabiskan waktu mereka dengan night drive mengelilingi kota yang sedang mereka tempati sekarang.
Ketika jam menunjukkan hampir tengah malam, mereka justru mampir ke Starbucks dan membeli minuman kopi dengan sistem drive thru. Alhasil ketika mereka sampai di hotel, tidak ada yang langsung tidur karena kantuk mereka sudah dihilangkan oleh kopi yang diminum sebelumnya.
Lalu apa yang mereka lakukan sembari menunggu kantuk yang datang? Deep talk di atas ranjang dengan posisi saling memeluk. Mereka benar-benar buka-bukaan tentang cerita-cerita random, fakta- fakta menarik dan sesuatu yang belum pernah satu sama lain ketahui sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...