SM 3

2.7K 194 0
                                    

Setelah menghabiskan 15 menit perjalanan kerumah Jennie, mereka tiba dan sudah melihat karangan bunga dukacita tersusun diluar rumahnya.

Jennie dan kedua temannya melangkahkan kakinya perlahan masuk kedalam rumah milik Jennie tersebut yang sudah dipenuhi para kerabatnya yang datang untuk berbela sungkawa.

Kakiknya benar-benar lemas ketika melihat seseorang sudah terbujur kaku didalam peti.

"Ayah..." gumam Jennie yang sudah tak bisa menahan air matanya.

Ji-hyun yang menyadari kehadiran putrinya itu datang menghampirinya dan memeluknya dengan erat.

"Ibuuu....." Isak Jennie didalam pelukan sang ibu.

"Kuat sayang...."

Jennie pun melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya sekali lagi sebelum dikremasi.

"AYAH!!! BANGUN!!!" Teriak Jennie sambil menggerakkan tubuh kaku ayahnya itu.

"AYAH KU MOHON BANGUNLAH! AKU MASIH MEMBUTUHKAN MU! KENAPA KAU MENINGGALKAN KU DAN IBU!!!" Histeris Jennie yang membuat semua orang yang ada diruang tersebut ikut merasakan sakit yang dirasakan Jennie.

Jennie menatap tajam ke arah sang ibu "IBU! BILANG PADA AYAH UNTUK BANGUN!!!" Mohonnya dengan Isak tangis.

"JENNIE...." Sigap Ji-hyun memeluk tubuh Jennie saat melihat tubuh sang anak melemah,

Eunwoo dan Irene pun tersentak, mereka pun mendekati kedua wanita itu.

"Jen... Jennie!!!!" Panik Irene saat melihat temannya jatuh pingsan.

Kai yang melihat itu pun langsung mengambil alih dan membawa Jennie kedalam pangkuannya "JENNIE!!!" Panggilnya menepuk-nepuk pelan pipi Jennie.

"Aku akan membawa Jennie kekamar..." ucapnya lagi dengan menggendong Jennie.

"Aku ikut!" Potong Irene dan dibalas dengan anggukan oleh Kai tersebut.

⬇️⬇️⬇️

Setelah menyelesaikan tugasnya didapur, Ji-hyun menyusul suaminya yang tengah fokus menonton tv.

"Sayang, ada yang sakit? Kenapa muka mu tampak pucat, hm?"

"Dada ku sedikit sakit..." ucap Ha-yoon berusaha tersenyum pada istrinya agar tidak terlalu khawatir.

Ji-hyun memicingkan matanya menatap sang suami yang menahan sakitnya dengan diam. Ia pun mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"ARGH! SAKIT SEKALI!" Ucap Ha-yoon kesakitan memegang dadanya kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ARGH! SAKIT SEKALI!" Ucap Ha-yoon kesakitan memegang dadanya kuat.

"Sayang, ini sakit!" Ucapnya lagi tak bisa menahan tangisannya.

Ji-hyun yang melihat suaminya kesakitan pun, mengelus dada milik suaminya "Sabar sayang, Kai akan datang sebentar lagi!" Ucap Ji-hyun berusaha untuk tidak panik saat melihat kondisi suami itu.

15 menit dalam perjalanan, mereka pun tiba Dirumah sakit terdekat dari rumahnya. Dan Ha-yoon pun langsung dibawa keruang ICU untuk ditindaklanjuti karna kondisinya yang melemah.

Terlihat Ji-hyun yang mondar-mandir tidak karuan, sesekali menatap pintu dihadapannya yang tak kunjung terbuka.

"Bibi, duduk dan tenanglah!"

"Apa dia akan baik-baik saja? Bibi sangat takut!"

Kai Arsenio adalah teman kecil dari Jennie R. Jane. Pria yang lebih tua 3 tahun dari Jennie tersebut sangat dekat pada kedua orang tua teman kecilnya ini. Kedua orangtuanya telah meninggal akibat kecelakaan 2 tahu yang lalu. Ia sendiri melanjutkan bisnis diperusahaan milik ayahnya sebagai CEO di Arsen Company.

Ji-hyun yang sadar pintu ICU itu terbuka langsung mendekat pada dokter yang keluar.

"Bagaimana keadaan suami saya, Dok?"

"Dokter jawab!" Bentak Ji-hyun yang tak mendapat jawaban langsung dari dokter yang menangani suaminya itu.

"Mohon maaf, pasien mengalami serangan jantung. Kami dan tim dokter dirumah sakit ini telah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan pak Ha---"

"Apa maksudmu, Dok..." potong Ji-hyun sudah dengan rasa khawatirnya.

"Pasien meninggal dunia!"

Deg!

Ji-hyun terhuyung kebelakang dan dengan sigap Kau yang berada disampingnya itu langsung menahan ibu dari temannya ini.

"Tidak! Dokter ini tidak mungkin!" Isak tangisnya pecah kala mendengar kabar bahwa suaminya telah tiada.

"HA YOON CHOOL! KENAPA KAU MENINGGALKAN KU!!" Teriak Ji-hyun menggerakkan tubuh suaminya dibrankar rumah sakit.

"BANGUN HA YOON CHOOL! KUMOHON BANGUN LAH!"

"APA YANG KAU LAKUKAN! KAU MENINGGALKANKU DAN JENNIE!"

"Bibi...." ucap Kai yang langsung memeluk Ji-hyun, mengingat kembali betapa pedihnya ditinggal orang yang berarti dihidupnya sungguh membuatnya sakit.

"Kai... Pamanmu mengerjai bibi, bukan? Tolong bilang padanya untuk berhenti menggoda bibi seperti ini!" Lemah Ji-hyun didalam pelukan teman putrinya itu.

"Bibi tenanglah... Paman sudah tidak merasakan sakit lagi!"

"Apa yang akan bibi katakan pada Jennie sekarang!"

Kai menghela nafasnya "Aku akan memberi tahu Jennie sekarang, bibi tenanglah..."

Berkali-kali Kai menghubungi Jennie namun tak ada sedikitpun jawaban dari Jennie. Hingga ia coba untuk yang kesekian kalinya.

"Halo, maaf lancang menjawab telpon, Saya teman kerja Jennie, Jennie sedang tidak ada dipantry dan ponselnya tertinggal"

"Ada yang bisa saya sampaikan?"

"Saya Kai, tolong sampaikan padanya untuk segera pulang! Ini mengenai ayahnya."

"Kalo boleh tau, apa sesuatu terjadi pada paman?"

"Ayah Jennie mengalami serangan jantung, dan dinyatakan meninggal dunia!"

Deg! Bagai tersambar petir, Irene yang mendengar ucapan dari sebrang sana pun terduduk lemas dan seketika menangis.

"Ada apa? Sesuatu terjadi?" Tanya Eunwoo yang melihat Irene dengan Isak tangisnya.

"Ayah Jennie meninggal dunia akibat serangan jantung!"

⬇️⬇️⬇️

"Apa yang harus aku katakan pada Jennie, Ha Yoon Chool? Kenapa kau meninggalkan ku!"

Gimana? Ada yang nangis dipart ini?Omg! Terimakasih sudah memberikan Vote dan Comment!Jika rame, akan double up!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana?
Ada yang nangis dipart ini?
Omg! Terimakasih sudah memberikan Vote dan Comment!
Jika rame, akan double up!

I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang