Part 45

76 8 2
                                    

Happy reading

*****

Dalam waktu bersamaan ketika Yoongi melepaskan maskernya, langkah kaki terdengar dari arah belakangnya. Jungkook, Ji Eun dan Yoongi menoleh ke suara itu. Melihat memandangi tiga wanita yang berjalan. Sontak membuat ketiganya berdiri.

"Oppa, kenalkan ini eomma dan halmoni." ucap Amira.

Yoongi dan Jungkook memberikan hormat pada Bu Aisyah dan Bu Kim. "Ibu halmoni kenalkan mereka Jungkook oppa dan Yoongi oppa," Amira memperkenalkan Yoongi dan Jungkook. Sedangkan mereka melemparkan senyuman pada keluarga Amira.

"Silahkan kalian duduk dulu, saya akan mempersiapkan minuman!," ucap Bu Aisyah.

"Terima kasih atas tawarannya. Tapi kami harus kembali ke hotel karena teman kami menelpon. Kami hanya ingin menyapa keluarga Amira sebentar," tolak Yoongi. Memang benar adanya Hoseok menelpon Yoongi agar segera kembali ke hotel, karena dirinya dan Jungkook terlanjur sudah berada di rumahnya rumah Amira ia mampir hanya untuk menyapa keluarga Amira.

"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Terima kasih sudah mengantar Amira," ucap Bu Kim.

"Tidak masalah. Kalau begitu kami pamit pulang dulu," Yoongi memberi kode pada Jungkook untuk kembali.

"Amira, Ji Eun kami pamit. Selamat malam," sambung Yoongi seraya membungkukkan tubuhnya sebagai hormat begitu pula dengan Jungkook.

"Hati-hati oppa," ucap Amira, dibalas senyuman tipis dari Yoongi dan Jungkook. Lalu, mereka pun meninggalkan rumah Amira.

"Eommonim, halmoni, Amira. Ji Eun masuk kamar duluan ya, mau bersihin badan," pamit Ji Eun.

Bu Aisyah menganggukkan kepala seraya tersenyum. Setelah diberikan jawaban, Ji Eun bergegas ke kamar Amira. Halmoni pun juga ke kamarnya duluan.

"Amira ke kamar dulu ya Bu," pamit Amira tetapi di cegah oleh Bu Aisyah. "Tunggu dulu Amira!," cegah Bu Aisyah, berbicara dengan Bahasa Indonesia.

Amira mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar. "Iya Bu, ada apa? Astagfirullah, Amira lupa beliin martabaknya," kejut Amira seraya menepuk jidatnya.

"Ibu, bukan mau menagih itu," ujar Bu Aisyah.

Amira mengerjitkan dahinya. "Lalu apa?," ucap Amira penasaran.

"Dua pria itu idol yang kamu sukai kan? Kenapa mereka bersamamu?," tanya Bu Aisyah dengan wajah santai tetapi seperti orang mengintrogasi.

Amira menelan salivanya, ia tidak berpikir bahwa akan dipertanyakan seperti itu. Ia tampak bingung, mau menjawab seperti apa. "i-iya Bu, mereka idol yang aku suka," ucap Amira dengan penuh hati-hati.

"Terus kenapa bisa bersamamu? Apa kalian dekat?," tanya Aisyah.

Amira menganggukkan kepalanya pelan-pelan, ada rasa takut menyelimutinya karena seumur-umur dia tidak pernah membawa seorang pria datang ke rumah, ditambah dengan ia membawa seorang idol terkenal.

"Kita hanya berteman Bu, apakah salah?," jawab Amira.

Bu Aisyah menghela nafas kasar. "Amira tau kan mereka siapa? Mereka orang terkenal. Kalau ada rumor yang tidak-tidak berkaitan dengan kalian bagaimana? Ibu tidak melarangmu berteman dengan siapapun tetapi liatlah kondisinya. Fans mereka pasti gak akan suka Amira," ujar Bu Aisyah.

"Amira tau Bu. Amira akan berjaga-jaga. In syaa Allah gak akan terjadi," ucap Amira meyakinkan ibunya.

"Ibu, gak mau kamu kenapa-napa Amira. Kalau terjadi sesuatu bagaimana? Kalau sampai ayahmu tau soal ini pasti dia akan melarangmu," tegur Bu Aisyah.

Fairy of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang