Salma sangat merasa harinya begitu saja, bosan, dan tidak ada perubahan. Ia mengetahui bahwa Rony juga sibuk dengan pekerjaannya. Ia memutuskan untuk pergi memberi makan siang ke kantor Rony yang berada di Yogyakarta. Dengan penuh ketelatenan ia masak makan siang untuk Rony dan dibawanya kesana.
Ia melaju membawa mobil miiknya. Setelah sampai di kantor Rony seua mata tertuju padanya. Pasalnya, baru kali ini Salma menginjakkan kakinya di kantor tersebut dan bru berani pula untuk menunjukkan dirinya di depan teman temannya Rony.
"Permisi pak, ruangan Rony dimana ya?" tanya Salma kepada security.
"Oh di lantai 3 neng, nanti habis keluar lift belok kanan ya."
"Eh maaf neng, emang neng siapanya pak Rony ya? " tanya security penasaran.
"Saya temennya pak, makasih ya, saya masuk dulu."
"Iya neng, silahkan."
Salma masuk kedalam dan mulai menaiki lift dan memencet angka 3, setelah keluar dari lift ia pun belok ke kanan sesuai omongan security tadi.
Sebelum memasuki ruangan Rony, Salma pun mengetuk pintu terlrbih dahulu agar terkesan sopan.
Tok.. Tok.. Tok
Setelah dibukakan pintu oleh Rony, Rony kaget melihat kehadiran Salma di hadapannya. Karena, yang ia tau gengsinya Salma itu sangat tinggi dan tidak mungkin Salma datang untuk menghampirinya.
"Kenapa kesini? kok tau alamatnya?" tanya Rony kebingungan.
"Iyaa, bosen di rumah, bunda sama ayah lagi pergi, jadi aku kesini." ucap Salma dengan wajah gemasnya.
"Yee dasar bocil, yaudah masuk sini." pinta Rony.
Salma duduk di sofa yang ada di ruangan Rony tanpa ragu. Lalu, ia menunjukkan barang bawaannya kepada Rony sambil tersenyum manis.
"Waaahh bawa apa itu?" tanya Rony penasaran.
"Ini makan siangg, tadi gabut yaudah bikin bekal aja, semoga suka dan enak ya hahahaha."
"Coba sini aku makan Ca, udah laper juga, pas banget kamu bawa ini."
Rony menyantap bekal yang Salma bawa drngan lahap, sedangkan Salma hanya menatap Rony sambil tersenyum malu.
"Ini enak banget Ca, tiap hari ya kayak gini."
"Eh gamau ah, kan aku juga kerja."
"hahahahaa iya iya, kamu kok ga makan juga?"
"Aku udah nyicip tadi di rumah, agak keasinan sih dikit, maaf yaa."
"Engga kalau pake nasi, gapapa belajar lagi yaa." pepatah Rony sambil menepuk kecil kepala Salma.
"Masih banyak ngga kerajaannya? kalau engga aku temenin kamu sampe pulang, males bawa mobilnya hehehe."
"Abis ashar pulang kok, mau nunggu?"
Salma hanya membalas anggukan kecil. Tak lama kemudian, Salma pun terlelap di sofa itu dengan keadaan sedikit tiduran. Rony yang melihatnya pun langsung membenarkan posisi Salma drngan hati hati dan telaten.
"Kebo banget sih, kebiasaan." ucap Rony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Flower's and Love
RomanceSalma Gracia Putri Wijaya adalah seorang gadis pemilik toko bunga terbesar di Yogyakarta, bertemu dengan seorang duda kaya raya bernama Rony Putra Panduwinata pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Mereka tidak sengaja bertemu saat Salma menghadiri...