Hai hai!
Maaf ya, aku bukan update tentang mission dari Katie, aku update tentang kehidupan dia personal dengan kedua sahabatnya, yaitu Keli dan Stella. Hehehe.Aku janji bakal update yang mission 2 -Damien- kok, but later yaa
***
Aku, Stella, dan Keli sama-sama bertemu saat kita masih SMP. Lebih tepatnya kita bertiga dipersatukan di SMP. Pada saat itu, saat MOS sedang berlangsung di siang bolong dan di tengah teriknya panas matahari, kami bertiga secara tidak sengaja bertemu satu sama lain. Entah bagaimana caranya, tiba-tiba kami bertiga sudah mengobrol satu sama lain, bersenda gurau bersama, dan dari situ kami sadar, bahwa we're meant to be. Kita memang ditakdirkan untuk bersama. Untuk menjalin persahabatan dan menyayangi satu sama lain.
Aku masih ingat bagaimana cerewet nya Keli, rambutnya yang pirang, matanya yang abu-abu dan mukanya yang-menurutku-lumayan-sinis-namun-sebenarnya-tidak-sama-sekali. Tubuhnya langsing dan tingginya hampir sama denganku, aku lebih pendek-sedikit. Lain halnya dengan Stella yang mempunyai rambut hitam legam, seperti Mulan atau Yasmine di film Disney. Tapi bedanya, Stella sungguh sangat amat cantik, bola matanya hitam sehitam rambutnya, dan alisnya yang tebal namun membuatnya makin terlihat keren, juga kulitnya yang putih dan mulus itu, membuatnya benar-benar tampak seperti snow white. Aku serius, Stella benar-benar cantik, jika Keli dapat kau kategorikan sebagai cantik yang keren dan stylish, Stella adalah cantik yang kalem, memancarkan aura, dan unik. Wajahnya unik. Berbeda denganku yang berambut coklat bergelombang, begitu pula bola mataku, bibirku penuh dan mataku agak lebar, orang-orang selalu bilang kepadaku bahwa aku ini sangat imut, cantik, dan lucu. Namun aku tidak memancarkan aura sebagaimana Stella memancarkan auranya. Jika kuingat-ingat lagi, kak Ken juga memancarkan auranya, auranya yang membuatku terpikat langsung padanya. Kadang aku membayangkan jika Stella dan kak Ken sama-sama saling memikat dengan auranya masing-masing, apa jadinya ya?
Pokonya, semenjak saat itu, kami bertiga tidak terpisahkan. Kami bertiga selalu bersama, bahkan seperti yang aku pernah bilang sebelumnya, bahwa jika salah satu diantara kami tidak masuk, keadaan akan tidak sama seperti biasanya. Kami bertiga, ya harus bertiga. Jika satu tidak masuk, kami bertiga akan dengan setia ikut tidak masuk sekolah. Gila kan? Begitulah.
Pernah pada suatu hari, Stella tidak masuk sekolah karena ia sakit demam. Memang keadaannya cukup parah sih, panas 40.3˚C dan ditambah radang tenggorokan dan pilek. Bisa jadi dia demam gara-gara radang tenggorokannya sih, cuman yah, intinya keadaannya cukup parah.
Dan kau tau apa yang kami –aku dan Keli- lakukan? Kami berdua dengan berlandaskan rasa persahabatan yang tinggi, serta rasa kepedulian satu sama lain pula, dan dengan tololnya pula, kami memutuskan untuk tidak masuk sekolah juga dan menemani Stella seharian di rumah.
Aku masih ingat bagaimana kami bertiga menghabiskan waktu seharian hanya untuk tertawa dan mengobrol sembari menemani Stella yang sakit. Alhasil bukannya makin sembuh, karena kami bertiga asyik mengobrol, akhirnya Stella tidak kunjung baikan. Dan yang lebih parahnya lagi, aku dan Keli ikutan ketularan demam, dan akhirnya kita bertiga tidak masuk sekolah for about satu minggu.
Begitulah persahabatan kami, jujur, aku baru kali ini merasakan bagaimana memiliki sahabat yang benar-benar sahabat. Bukan macam sahabat yang hanya talks good di depan ku namun di belakangku, they're acting like a b**ch. Keli dan Stella sudah pasti bukan sahabat yang seperti itu, aku yakin. Aku sangat percaya dengan mereka berdua. Mereka adalah tong sampah curhat bagiku. Mereka tahu segalanya tentangku, begitupula denganku, aku tahu segalanya tentang mereka.
Kalau boleh aku ceritakan, aku sebenarnya bukan orang yang mudah mempercayai seseorang. Aku sempat mengalami pengalaman pahit karena orang-orang yang aku kira sahabat, mereka malah menusukku dari belakang. Dan bodohnya aku, aku tidak kunjung sadar bahwa mereka semua itu palsu. Karna memang terkadang, fake friend memeluk kita erat agar pisaunya menancap lebih dalam.
Tetapi aku percaya,
Keli dan Stella tidak akan mengkhianatiku seperti itu bukan?
***
Maaf ya aku update cuman sedikit. Oiya makasih ya buat kalian yang udah setia ikutin MFIMF! I appreciate that so so so much. Makasih juga buat kalian yang udah support aku dan mau vomment cerita ini, aku hargain banget kalian yang ga jadi silent readers hehehe. But it's okay! I love you guys my readers so so so much
<3<3<3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Foe Is My Fiance
Teen FictionTerkadang hidup tidak berjalan sesuai yang kita inginkan... Misteri di dunia ini, akan terus menghantui kita layaknya tunangan yang super ganteng! Perkenalkan namaku Katie, murid SMA biasa, gak cantik-cantik amat, mempunyai mimpi menjadi istri seora...