"klotak-klotak", suara langkah kaki ku bersama pak Jun yang mengisi kekosongan lorong ini, aku masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi, aura gelap juga muncul di sekitaran pak Jun yang membuat ku semakin waspada
Tak lama kami pun sampai di kantor ruangannya, pak Jun langsung menyuruh ku masuk dan juga menyuruh ku duduk, langsung saja dengan tatapan yang serius penuh ancaman dia bertanya padaku
"Kenapa? Kamu ingin mengetahui tentang yokai? Apa yang membuat mu ingin tau?" Tanya pak Jun dengan nada mengintimidasi, aku menjadi sedikit gugup dan berusaha mengumpulkan keberanian ku untuk menjawabnya
"A...anu pak, saya hanya penasaran aja, dimana para monster yokai itu tidak pernah ada habisnya, tidak pernah ada berita dari mana asal usulnya, itu sangat janggal" jawabku
Mendengar itu wajah pak Jun seketika terlihat shock, aku panik tak karuan takut jika aku salah menjawab atau mengatakan sesuatu yang aneh, suasana yang tadinya serius seketika langsung hening, pak Jun menutup matanya menarik nafas yang dalam lalu menceritakan sesuatu
"Di dunia ini, ada sesuatu yang di rahasiakan, bapak juga masih mencari tau tentang itu, hanya segelintir orang yang sadar akan hal yang kamu ucapkan, entah bagaimana caranya semua orang menganggap kalau monster yokai itu alami di ciptakan untuk menyeimbangkan dunia" ucapnya
Aku langsung terkejut mendengarnya, bagaimana bisa orang orang menganggap itu alami? Apa apaan maksudnya, tidak mungkin miliaran orang di dunia tidak sadar akan hal ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ini ulah dewa dan tuhan?
"Dulu, bapak pernah mendapatkan murid yang sama percis sepertimu, saat bapak menceritakan semua tentang yokai, umm gimana ya, anggap saja dia terjerumus ke jalan yang salah"
Murid pak Jun yang dulu? Apa dia itu yang sering di ceritakan oleh anak anak sekolah ini? Aku dengar dia juga sosok penyihir yang hebat, kekuatannya cukup untuk menyeimbangi para penyihir di keluarga linncester
Pak Jun pun menambahkan kalau semisalnya dia tidak ingin mengulang kejadian itu, maka oleh itu pak Jun tidak bisa menjelaskannya sendiri padaku
"Maafkan bapak ya, namun ambilah ini, bapak yakin ini akan membantu menjawab pertanyaan mu nanti, dan kembalilah ke kelas" ucap pak Jun yang menyodorkan sebuah kartu kecil
Aku langsung pergi dari sana, di jalan saat kembali ke kelas aku melihat kartu yang di berikan pak Jun sebelumnya, "sekolah sma sihir ******, tunggu kenapa nama sekolahnya di sensor? Dan ini seperti sebuah sihir, cih ngapain di kasih kalau gini"
Aku pun menyimpan itu di sakuku dan langsung bergegas pergi ke kelas untuk melanjutkan pelajaran terakhir, sesampainya di sana Manda sudah menunggu ku dengan tatapan khawatir aku pun langsung duduk dan melanjutkan pelajaran
Beberapa jam berlalu, Aku melirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 15.20, tak lama jam pulang sekolah pun tiba, langsung saja aku bergegas berkemas lalu pergi Tiba-tiba Manda menarik bajuku dengan sangat kencang
"Hey, kamu! Mau pulang ke rumah sekarang?" tanyanya sembari tersenyum lebar
Aku mengangguk, "iya lah mau ngapain lagi? Ngemis?"
Namun, sebelum aku bisa melanjutkan langkahku, Manda dengan sigap menyela, "Tapi, tapi... ada permintaan penting nih dari guruku, Aku butuh kebutuhan tugas yang harus dikumpulkan besok, Bolehkan kamu menemaniku pergi belanja?" Ucapnya dengan mata berbinar binar
Aku mengerutkan keningku, sedikit kesal karena selalu saja dia memanfaatkan wajah sedihnya, aku tidak tahan melihatnya
"Cih, ya udh iya tapi jangan lama lama aku ada urusan sesuatu" kataku sambil pergi, "yayyyy makasihhhh kamu emang baikk" jawabnya yang langsung menyusul ku
Senyum Manda semakin melebar, dan kami pun berjalan menuju toko serba ada yang dekat dengan sekolah kami, Di perjalanan, Manda melihatku dengan tatapan penasaran
"Eh, Di kantor guru Pak Jun tadi, apa yang kalian bicarakan? Ceritain dong!" ujarnya sambil memandangku dengan penuh rasa ingin tahu
Aku mencoba mengalihkan pembicaraan, karena aku rasa dia tidak perlu tau tentang itu, "eh man liat tuh, ada acara diskon di toko sebrang ke sana yuk?" kataku dengan senyuman palsu
Manda menggelengkan kepalanya, tetapi dengan cepat dia menurut, "Nanti dulu! Itu kan hanya pembicaraan mengalihkan topik! Awas ya, aku masih ingat pertanyaan ku!"
Aku berusaha sebisa mungkin untuk mengalihkan pembicaraan ini, karena aku tau dia tidak akan pernah berhenti bertanya sebelum dia mendapatkan jawaban, "cepet nanti aku traktir eskrim loh, mau ga?" Ujarku dengan nada menggoda
Wajah Manda langsung terlihat kesal juga senang, pada akhirnya dia menyerah dan mengikuti kemauan ku, kami pun pergi ke toko sebrang lalu membeli eskrim sesuai yang aku janjikan
Setelahnya aku mengantarkan Manda membeli kebutuhannya, dan kami pun berpisah karena dia sudah di jemput oleh para ajudannya, aku yang masih punya waktu sebelum pulang akhirnya memutuskan untuk jalan jalan sebentar di sekitaran sini
"Mendengar pak Jun berbicara seperti itu, aku makin penasaran tentang para yokai, apalagi bentuk bentuk mereka itu beragam, ada yang berbentuk hewan, bahkan menyerupai manusia" gumam ku dalam hati
Aku pun menatap langit, warna jingga dengan burung burung berterbangan menghiasi pandangan ku, membuat ku semakin bertanya apa yang pak Jun maksudnya di sembunyikan
"Oya oyaaa, kamu si anak smp yang waktu itu? Senang bertemu dengan mu lagi"
.............
KAMU SEDANG MEMBACA
Jujutsu : Doomed World
FantasiaDunia dimana semua manusia memiliki energi sihir tapi hanya beberapa dari mereka yang dapat membangkitkan atau mendapatkan bakat kekuatan sihir petarung, dan di sanalah Hadi seorang remaja yang selalu bertanya tentang hidupnya dan dunia ini Menjadi...