~Cerita Masa Lalu~

3.6K 229 4
                                    

Mereka telah berada diperjalanan menuju rumah Bella. Sepanjang perjalanan Bella hanya diam dan menolehkan pandangannya kearah jalan.


Bella pov

Selama diperjalanan aku hanya diam dan tidak menatap ke arah Sheira. Aku malu padanya dan aku takut jika dia percaya dengan omong kosong cowok itu lalu dia meninggalkan ku. Aku akan menjelaskan pada Sheira nanti.

Aku sangat terkejut ketika melihat Sheira bisa semarah itu dan aku takut jika melihatnya dalam keadaan seperti itu. Dia begitu karena ingin memberi pelajaran pada orang yang menghinaku. Disatu sisi aku sangat bahagia karena dia sangat melindungiku, tapi disisi lain aku sangat merasa bersalah karena dengan membelaku membuatnya jadi terluka.

Aku dapat melihat jika sudut bibirnya berdarah, pipi dan jari tangannya memar, dan tadi aku juga melihat jika perutnya ditendang. Aku akan mengobatinya nanti.

“Kak..”. Panggilnya menghentikan lamunan ku.

“Hmm..”. Jawabku menatapnya.

“Langsung pulang atau mau nenangin diri dulu?”. Tanyanya.

“Langsung pulang aja”. Jawabku. Karena aku ingin segera mengobati lukanya.

Bella pov end



Setelah beberapa menit mereka sudah sampai dirumah Bella. Baru saja ingin naik ke lantai atas, Papa Willy menghampiri mereka.

“Shei kamu kenapa? Bella kamu juga kenapa? ". Tanya Papa Willy khawatir karena melihat penampilan mereka yang terlihat tidak baik-baik saja.

“Kakak kekamar dulu aja ya biar aku yang jelasin ke papa”. Ucap Sheira.

“Tapi nanti kamu susulin aku ke kamar ya”. Ucap Bella yang dijawab anggukan oleh Sheira.

Bella naik menuju kamar, sedangkan Papa Willy dan Sheira duduk di sofa ruang keluarga. Disitu ada Mama Fany yang sedang menonton tv, tapi setelah melihat mereka apalagi melihat wajah Sheira yang lebam, Mama Fany mematikan tv nya.

“Apa yang terjadi nak? kenapa wajah kamu seperti ini?”. Tanya Mama Fany khawatir.

Sheira menjelaskan semuanya tentang apa yang telah terjadi. Setelah itu Mama Fany bertanya pada Sheira dengan tatapan sendu.

“Apa kamu percaya dengan omongannya? Apakah kamu akan meninggalkan anak mama nak?”

“Ma, memang Sheira belum tau cerita yang sebenernya mengenai masa lalu Kak Bella, tapi Sheira yakin jika kata yang keluar dari mulutnya itu semua bohong dan Sheira sama sekali tidak punya pemikiran untuk meninggalkan Kak Bella ma, malahan Sheira semakin ingin melindungi Kak Bella”. Jelas Sheira setelah itu memeluk Mama Fany karena Mama Fany menangis.

“Makasih ya nak”. Ucap Mama Fany setelah melepaskan pelukan.

“Mama nggak perlu bilang makasih sama Sheira karena itu udah jadi tugas Sheira dan menjadi kewajiban Sheira”. Jelas Sheira yang dibalas dengan senyum dan elusan dikepala oleh Mama Fany.

“Mama obatin dulu ya luka kamu”. Kata Mama Fany yang akan beranjak.

“Nggak usah ma nanti aja, Sheira mau ke Kak Bella dulu. Gapapa kan ma pa Sheira masuk ke kamar Kak Bella?”. Ucap Bella meminta ijin.

“Gapapa nak kamu masuk aja”. Jawab Mama Fany.

“Kamu nginep dan sekamar sama Bella juga gapapa Shei”. Tambah papa sambil senyum kecil yang kubalas dengan senyum canggung.

“Papa heran kenapa Rio bisa bebas secepat itu. Mungkin ada yang menjamin dia, tapi kamu gak perlu khawatir soal Rio Shei. Papa akan berikan pelajaran padanya karena dia sudah berani gangguin Bella lagi dan buat kamu jadi kayak gini. Papa akan cari informasi tentang dia”. Jelas papa.

Choice of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang