05

32.2K 1.1K 6
                                    


"Gua masih disini, sama lo"

🍒🍒🍒

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, gadis bernama Keisha itu tengah tiduran diatas kasur. Matanya menatap langit-langit kamar, dia bahkan tak makan dari pulang sekolah hingga sekarang.

Pikirannya telah kosong, hatinya sakit dadanya pun masih terasa sesak. Kejadian disekolah membuatnya takut, dia tak ingin kesekolah dan ingin pindah kesekolah lain.

Berurusan dengan kakak kelasnya langsung merubah kehidupannya, ciuman pertamanya diambil oleh Marlon. Bahkan laki-laki itu berani menyentuh tubuhnya.

Keisha pernah mendengar tentang kakak kelasnya, dan dia pun masing teringat apapun tentang Marlon. Laki-laki itu memiliki sikap posesif dan obsesi pada apa yang menjadi miliknya, makanya banyak yang ingin menjadi kekasihnya namun semua tidak gampang.

Keisha pernah berkata mengenai Marlon, bahwa laki-laki itu tak memiliki sikap seperti itu dan semua hanyalah kata-kata yang dibuat-buat oleh siswa lain agar menarik perhatian semua cewek-cewek di sekolah.

Sekarang, dia adalah gadis yang berhasil menjadi kekasih seorang Marlon. Dan ya, dia kini terpenjara dalam hidup laki-laki itu. Sikapnya benar seperti yang dikatakan teman-temannya, posesif dan obsesi.

Keisha akui, laki-laki itu memang sangat tampan. Memiliki mata tajam, rahang yang tegas dan bentuk tubuh yang sexy, dapat menarik perhatian para wanita yang melihatnya. Tangannya bahkan berurat, pastinya tenaganya sangat kuat.

Tak lama kemudian, hujan turun. Suara hujan itu menyadarkan lamunan Keisha, gadis itu bangkit dari tidurnya lalu turun dari atas kasur dan berjalan menghampiri jendela kamarnya.

Menatap hujan yang turun dengan lebat, petir yang sangat keras tak membuatnya takut padahal dia akan berteriak ketakutan ketika mendengar petir namun sekarang rasanya saat dia mendengar petir itu, dirinya merasa tak terkejut ataupun takut.

Matanya masih menatap luar jendela, hingga lima menit. Lalu dia mengalihkan pandangannya dan berbalik badan, berjalan menuju kamar mandi namun sesuatu menarik perhatiannya, ada yang cari perhatian padanya..

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan jendela berhasil membuat perasaannya menjadi takut, jantungnya langsung berdetak kencang. Ketukan tiga kali, dia tak suka dijahili. Dia harap itu adalah anak kecil yang tengah bermain hujan lalu dengan usilnya mereka melemparkan batu kerumah orang.

Tapi, apakah ada anak kecil yang bermain hujan pada malam hari seperti ini? Tidak.

Akhirnya gadis itu memilih melanjutkan tujuannya, baru dua langkah ketukan itu berubah menjadi suara yang keras. Pecahan kaca membuat Keisha melompat kaget.

Matanya membulat kaget, tubuhnya bergetar. Nafasnya menderu, tak percaya apa yang dia lihat saat ini juga di hadapannya, sungguh!

"Sayang.. Ahh, i found you" suara itu, suara beratnya lagi-lagi membuat Keisha merinding.

"Bagaimana bisa!" ucap Keisha.

Gadis itu berjalan mundur, saat laki-laki itu mulai masuk kedalam kamar Keisha. Laki-laki itu adalah Marlon Refabianno Xander.

"Jangan lari Keisha" panggil Marlon, saat Keisha hendak berlari ke arah pintu.

Gadis itu berhenti, lalu berbalik badan menatap Marlon. "Kak.. A-aku mohon pergi dari sini, aku ga akan lari dari kakak aku janji.. T-tapi kakak harus pergi dari sini, aku gamau terjadi kesalahpahaman nantinya.." mohon gadis itu.

"Gua mau disini, sama lo" ucap laki-laki itu yang langsung menidurkan dirinya diatas kasur Keisha.

"Kak.. Aku mohon.. Pergi dari sini, aku mohon kak.." gadis itu kini berada di samping Marlon, tengah memohon pada laki-laki itu untuk pergi dari kamarnya.

Marlon berdecak, "kalo gua udah bilang gua mau disini, ya gua disini. Sama lo, dan lo jangan ngusir gua kalo lo berani.. Hari ini, dan malam ini akan menjadi malam yang hangat dan mimpi burukmu" ucap laki-laki itu.

Keisha masih belum faham dengan perkataan laki-laki itu, dia memilih diam dan mencerna ucapan laki-laki itu.

Tak terasa, mereka sudah dua jam didalam kamar. Sudah pukul sebelas malam dan hujan tak kunjung berhenti, sudah membuat Keisha tak nyaman dan gelisah akan keberadaan Marlon di dalam kamarnya.

Tiba-tiba ada suatu ide muncul dalam otaknya, tidak-tidak ini bukan sebuah ide. Dia akan berpura-pura mengambilkan minum untuk Marlon, dan dia akan pergi ke kamar ibu dan ayahnya dan memanggil kedua orang tuanya untuk pergi ke kamarnya. Gadis itu akan menuduh bahwa Marlon adalah penyusup yang masuk kedalam kamarnya.

Entah mengapa itu muncul dalam otaknya, akhirnya Keisha bangun dari duduknya lalu berjalan mendekati Marlon. "K-kak.. Aku ambilin minum ya? Bentar" ucap Marlon.

"Ngga usah"

"Gapapa kak, bentar ya ga lama kok. Aku ga lari kok" ucap Keisha meyakinkan.

Marlon hanya diam lalu menatap gadis itu pergi sampai menghilang dari pandangannya, dan kembali menatap sebuah foto-foto kecil yang terpajang di dinding kamar gadisnya. Sangat lucu, foto masa kecil Keisha membuat Marlon semakin gemas untuk memiliki gadis itu seutuhnya.

.

Keisha mengendap-endap, mengecilkan langkahnya menuju kamar ibu dan ayahnya. Lalu dia mengecek situasi, tangan tangannya mulai bergerak mengetuk pintu kamar orang tuanya.

Tok.. Tok.. Tok..

"Ibu! Ayah! Buka pintunya, Keisha butuh pertolongan!! Ibuu! Ayah!!" panggil gadis itu, masih mengetuk pintu kamar mereka.

Lalu pintu terbuka, Keisha langsung masuk dan memeluk ibunya yang membuka pintu kamar. Beserta ayahnya yang bangun juga, mereka langsung khawatir saya melihat putri mereka menangis ketakutan.

"Kenapa sayang, kenapa nangis?" tanya sang ibu.

"Ibu, ada orang didalam kamarku. Dia masuk tiba-tiba, dia mau nyakitin aku ibu! Dia sekarang ada di kamarku, ibu tolong aku!" ucap gadis itu dengan ketakutan.

Ayahnya langsung bergegas berjalan ke kamar sang putri, ibu dan Keisha mengikuti dari belakang. Akhirnya, Keisha terselamatkan dari Marlon.

Sampainya didalam kamar, mereka tak melihat siapapun didalam kamarnya. Keisha semakin gelisah karena Marlon tak ada didalam kamarnya.

Sang ayah langsung memegang kedua bahu putrinya, "kamu lagi pusing kan? Pikiran kamu pasti kemana-mana, ga ada siapapun sayang. Kamu beneran pusing, kecapean pasti. Udah, mendingan kamu istirahat aja oke, biar pikiran kamu tenang" ucap sang ayah.

Tidak, itu bukan bayangan. Semuanya nyata, laki-laki itu benar-benar didalam kamarnya. Entah kenapa Keisha tak bisa menjelaskan semua pada ibu dan ayahnya, dia hanya bisa mengangguk.

Lalu Keisha kembali menatap isi kamarnya, dan dia pun kembali menutup kamarnya. Jika Marlon kabur dari sana karena ketakutan, itu bagus. Keisha akan aman.

Siapa sangka, jika jaket laki-laki itu masih tergeletak diatas kasur. Nafasnya memburu, dia kembali takut dan merinding.

Kembali berjalan, dia kembali berpikir pasti jaketnya tertinggal. Karena tak ada barang lain yang tergeletak di dalam kamarnya, dan benar.. kunci jendela yang tadi terbuka kini terkunci, dan itu terkunci dari dalam.

Artinya.. Laki-laki itu masih di dalam kamar Keisha, walaupun jendela itu sudah pecah.

"Dia belum.. Pergi"

"Gua masih disini, sama lo"

Deg

🍒🍒🍒

"Gua masih disini, sama lo"

TERIMAKASIH UDAH MAU BACA DAN MAMPIR! MAKASIH YAA, AYO VOTE DAN KOMEN TERUSS BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT NULIS CERITANYAA!! MAKASIH YAAAA!! 💛💛

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang