Prolog

37 14 2
                                    

Seseorang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, tak kan mudah diterima oleh Akhirat. Karena Pasti banyak penyesalan yang dirasakan oleh sang arwah sehingga ia tak bisa memasuki akhirat.

Maka dari itu kami hadir, kami disebut " REGRET ", kami bertugas untuk membantu para arwah untuk menyelesaikan urusannya di bumi.

Kami tak memiliki nama, namun kami bisa membuat nama sesuai yang kami inginkan, kami juga tak terhitung jumlahnya. kami menyerupai manusia tapi kami tak terlihat oleh manusia.

Kami tak di perbolehkan memiliki emosi, karena itu hanya akan memperlambat kami.

Tak sembarang arwah yang bisa kami bantu, hanya arwah yang "Terpilih" yang akan kami bantu.

Kamilah Regret.

--------------------

Matahari yang seharusnya bersinar, kini tertutup oleh awan mendung. Seperti kebahagiaan yang seharusnya hadir, kini tertutup oleh kesedihan yang datang.

Sepertinya tugas biasanya, salah seorang Regret mendatangi seorang arwah yang tak diinginkan oleh Akhirat, karena kebodohannya dalam mengambil keputusan.

Ia terlihat duduk termenung diatas gedung apartemen yang tinggi, Sang Regret bahkan tak tau ia sedang menangis atau tidak karena tertutupi oleh derasnya air hujan.

Ia cantik dan kelihatan masih sangat muda, seharusnya ia menikmati masa mudanya sekarang, seperti sekolah, memiliki banyak teman, menikah, sampai punya anak.

Sungguh malang nasibnya, tapi ia masih beruntung karena ia termasuk kedalam kelompok "orang yang terpilih", dimana akhirat akan menerimanya jika urusannya di dunia sudah selesai.

Kebanyakan arwah-arwah yang termasuk kelompok " orang yang terpilih " adalah orang yang memiliki banyak kebaikan di dalam hidupnya, sehingga ia dimaafkan.

Regret perlahan mendekatinya, sambil melayang layang di angkasa, dia yang semulanya menunduk kini mendongakkan kepalanya untuk melihat Regret yang berada diatasnya.

" Siapa kau ?." Kata pertama yang terdengar darinya, cukup pelan dan terdengar penuh keputusasaan.

" Aku adalah perwujudan dari REGRET, Tapi agar kau dapat membedakan ku dengan yang lainnya, kau bisa memanggilku Haewon ya..." Ujar Haewon tersenyum sambil mengulurkan tangan kepadanya." Hapuslah air matamu, aku akan membantumu." dengan ragu-Ragu ia meraih tangan Haewon dan mulai berdiri.

" Baiklah, kau ingin mulai dari mana dulu ?." Pertanyaan singkat tapi akan sangat bermakna.

------------------

*Cerita ini hanya lah cerita karangan , tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun dan bijaklah dalam membaca

REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang