Haii kembali lagi bersama qu
Mari kita mulai
Happy reading ~~
"Aku hanya bertanya-tanya. Kenapa kau memperlakukan ku seperti perban pada luka? Yang kau buang saat luka mu sudah sembuh seakan tak lagi butuh"
-Raidan
Saat melihat adiknya keluar dari pintu kamar, bian melihat jam yang dengan setia berdetak demi menunjukkan waktu untuknya.jam yang sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam
Kemudian Bian beralih ke ponselnya,mengambil ponsel itu di dalam saku celana nya dan menekan sebuah nomor yang di taruh nya di paling atas
Sebuah kontak yang spesial ?
Nomor itu terletak paling atas
Di buat juga menjadi kontak favorit
Dan nomor darurat
Bian menekan kontak itu dan menunggu beberapa detik hingga panggilan tersambung
"Halo?..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sementara di tempat kediaman arkatama lebih tepatnya di kamar Raidan,sang empu duduk di meja belajarnya sambil membuka sebuah buku kesayangan nya,Raidan sudah mengerjakan PR nya btw
*Rajin banget anak gw aww GK kayak maknya wkwkw
Raidan melihat-lihat beberapa tulisannya di dalam buku tersebut,buku itu bisa di katakan sebuah diary? Mungkin? Ntah lah saya juga TDK tawu
Raidan tersenyum simpul melihat tulisannya kemudian mengambil sebuah pena dan memulai goresan baru di buku kesayangan nya
Untuk cinta yang tak tersampaikan dan sayang yang tak pernah terucap
Untuk mu
Seorang yang mampu mendebarkan hatiku
Kamu...
Seseorang yang mampu membuat ku tersenyum bahkan di hari buruk ku
Melihat tawa bahagia dan tatapan tulus mu untuk orang di sekitar mu
Tatapan dingin mu hanya daya tipu bagiku
Karna aku tahu....
Di balik tatapan datar dan dingin mu
Tersirat makna yang berarti
Kamu mampu mendebarkan hati, mampu membangun cinta yang tak semestinya ada untukkuTak secara langsung aku melanggar kodrat tuhan karena rasa yang ku punya untukmu
Kita adalah dua kaum Adam
Tapi aku mencintai mu
Kadang aku sadar bahwa cinta ini salah dan berusaha untuk menghilangkan Rasa
Namun...
Ketika sifat egois datang
Aku berusaha menutup mata dan meyakinkan hati
Bahwa bukan aku yang salah
Tapi tuhan yang salah menempatkan cinta ku untukmu
Kadang juga aku berharap kau membalas cinta itu,memang gila
Namun sekali lagi
Hanya HARAPAN
ya, HARAPAN yang tak selalu harus jadi KENYATAAN.
poinnya adalah
Aku mencintaimu.Raidan menatap sendu tulisannya,menutup buku itu kemudian berjalan ke Ranjang nya dan telentang menatapi Langit-langit yang di hiasi lampu putih
Raidan melamun sejenak sampai suara dering ponsel nya membuyarkan lamunan Raidan
Tanpa melihat siapa yang menelepon nya Raidan langsung memencet ikon berwarna hijau"Halo?..."
Terdengar suara yang sangat Raidan kenal,Raidan tersenyum tipis kemudian memiringkan badannya dan memeluk gulingnya
"Iya bi kenapa" Raidan terdiam menunggu balasan Dari seberang
"Ah gak papa mau calling Lo aja,belom tidur kan Lo? Belom dong kan masih angkat telepon dari gw heheheh" Bian yang berada di seberang terkekeh sementara Raidan hanya geleng-geleng kepala dibuat nya
"Lo udah shalat?" Bian bertanya dengan nada lembut pada Raidan,membuat Yang di tanya tersenyum,
"Gw udah,Lo?" Raidan bertanya balik ke pada bian yang juga tersenyum
"Tadi ada kendala yang bikin gw gak bisa shalat dan waktunya ke buru habis"
"Affaan emang" Raidan mulai kepo
"Gak apa apa, btw ada PR MTK kan besok? Lo udah apa belom? "
"Gw dah bikin"
"Hehehe nyontek ya Idan gw besok?"
"Hmm"
"Ya?"
"Hmm"
"Ish Idan Bilang 'iya' gitu bukan hmm hmm aja"
"Huh, iya bian"
Cerita malam ini berlanjut hingga Bian Dan Raidan yang mengobrol hingga jam 10 malam
"Hoamm" tiba-tiba Raidan menguap membuat Bian yang berada di seberang kembali terkekeh
Sebuah kekehan yang mampu membuat Raidan candu
"Dah ngantuk Lo? Yaudah deh tidur aja.tapi jangan matiin hp nya yak"
Bian mecoba menawar"Emang bisa begitu"
"Ya bisalah goblok tinggal tidur aja nanti kalau Lo dah tidur gw matiin hp nya"
"Ohh yaudah"Raidan menaruh hp nya di samping nya di atas bantal,saat Raidan memejamkan mata nya dan hampir tertidur Raidan mendengar Bian yang kembali bersuara
"Dan.. Lo butuh bantuan atau tempat cerita gak? Kalau Lo butuh gw bisa kok" mendengar perkataan Bian, Raidan terdiam sejenak
1 detik
2 detik
10 detik
"Lo lagi ada masalah?"bukannya menjawab Raidan malah balik bertanya
Lagi dan lagi bian terkekeh, tapi sungguh baru kali ini Raidan muak mendengar kekehan bian
"Lo kalau ada masalah cerita bi ada gw sama Rafi kalau Lo lupa"kalimat pedas Raidan hanya di balas helaan Nafas berat dari Bian
"Hmm" lagi² hanya sebuah deheman memuakkan
"Dah lah tidur gih dah malam"
Tak membalas perkataan Bian.Raidan segera menutup matanya,namun sampai 10 menit lama nya Raidan Tak bisa tertidur, Ia hanya diam sampai suara Bian terdengar lagi.
Ahh ternyata Sambungan telepon nya belum putus"Dan.. Lo dah tidur? Raidan?"
Raidan ingin menjawab namun ntah kenapa bibir nya kelu hanya untuk mengeluarkan sepatah kata
"Haha Lo memang ngerti in gw banget Idan,hanya dengan 1 kalimat dari gw Lo dah tahu kalau gw ada masalah...
Pengen gw ceritain semua nya ke Lo tapi gw takut dan... Gw belum siap. Andai ada cewe yang kek Lo..
Mungkin gw bakal berenti Buat mencari dan bakal stay di satu tempat aja, dah Raidan semoga Lo mimpi indah"Pipp
Sambungan telepon mati bersamaan dengan setetes air mata yang keluar dari pelupuk mata Raidan
"Harus jadi cewe dulu Ya bi biar jadi kesayangan nya elo?....."lirih Raidan
Raidan menangis terisak dan tak lama Raidan tertidur karena kelelahan menangis
Hai hai menurut kalian gimana part ini?
Sebenarnya memang cerita ku ini gak jelas karna yang jelas hanya cinta ku pada Raidan
Ohhok
Oke
See you next time yourobunnnnn
Votmentyak
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ATAU NORMA | Bian Raidan [BL]
Teen FictionPERINGATAN BL,BXB YANG ALERGI HOMO DI HARAP MENJAUHI ARENA HARGAI PENULIS Dengan MEMBERIKAN VOTE, COMENT DAN FOLLOW JUDUL SEBELUMNYA : SHIPPER DI SEKOLAH TERIMA KASIH kisah tentang si manis Raidan dan si tampan Bian yang merupakan sahabat satu kelas...