06

31.1K 1K 8
                                    


"Lo harus gua kasih hukuman.. malam ini juga"

🍒🍒🍒


Keisha masih berada didalam kamar bersama Marlon, mereka kini satu ranjang. Laki-laki itu memeluk gadisnya dengan erat sehingga Keisha susah bergerak, gadis itu daritadi hanya bisa menangis dan menangis.

Karena tenaga yang dimiliki Marlon lebih kuat darinya, dia tidak bisa melepaskan pelukan Marlon yang melilit tubuhnya itu.

Dan benar, laki-laki itu benar-benar tidur didalam kamarnya hingga pagi. Sekarang sudah pukul jam dua pagi, dan Keisha belum tidur karena ada Marlon bersamanya. Bagaimana bisa dia tidur dengan tenang dan nyaman?

Dengusan nafas laki-laki itu bisa dirasakan Keisha, matanya terus menatap seluruh inci wajah laki-laki itu. Dia masih tak percaya, dia tidur satu ranjang bersama orang yang baru dia kenali.

Akhirnya, Keisha mulai berusaha bergerak untuk melepaskan pelukan laki-laki itu dari tubuhnya. Dengan perlahan-lahan dia berhasil menggeser tangan Marlon kearah lain, gadis itu pun mulai turun dari atas kasur dengan pelan-pelan.

Menghela nafas lega, "akhirnya, bisa mati aku terus dililit sama dia!" gerut kesalnya.

Lalu dia berjalan mengendap-endap, dia mengambil kunci pintu kamar yang berada di gantungan. Namun dia tak menemukannya, dan anehnya kunci-kunci yang tergantung disana pun tak ada.

Keisha pasti panik karena kunci-kunci nya tak ada, semua kunci itu sangat penting. Dia kini tak bisa membuka pintu kamarnya karena kunci tak ada, apa jangan-jangan semua ini perbuatan Marlon?

Saat gadis itu berbalik badan, dia dikejutkan dengan Marlon yang langsung merubah posisinya menjadi duduk diujung kasur sambil menatap tajam Keisha tanpa kedip, Keisha menelan ludahnya susah payah.

Dia kini mulai berani mendekat pada Marlon, "a-apa kakak yang mengambil semua kunciku?" tanya gadis itu sedikit takut.

Marlon tersenyum miring, "mau kemana?" laki-laki itu malah bertanya balik padanya.

"A-aku haus.. Aku ingin minum" jawab gadis itu.

"You're lying baby" ucap Marlon. Kemudian dia berdiri lalu berjalan mendekati Keisha.

Tentu saja Keisha langsung berjalan mundur, hingga punggungnya mulai terpentok pada pintu lemari. Keduanya kini sangat-sangat dekat, senyuman mematikan Marlon untuk Keisha.

"T-tidak.."

"Jangan kabur ya? Jangan coba-coba kabur dari gua, atau lo dapet akibatnya"

Keisha mengangguk pelan, "i-ya.. Kak, jauhan dikit bisa? A-aku sesak kak.." pitah Keisha.

Dengan gerakan cepat laki-laki itu langsung menyantap leher jenjang gadis itu dengan lahap, dan menimbulkan suara kecupan yang sangat berisik didalam kamar yang besar dan luas ini.

Keisha tentu kaget dan mendorong tubuh Marlon untuk menjauh darinya, namun tenaganya lagi-lagi kalah dengan tenaga Marlon. Dia memilih menutup mulutnya untuk menahan tidak mengeluarkan desahannya.

Keisha merasa geli ketika lidah dan bibir Marlon bercumbu di lehernya, mengapa laki-laki itu lakukan hal gila padanya terus-menerus. Bisakah stau hari Keisha bisa tenang, dan tanpa gangguan dari Marlon.

"Mar-shh.. B-berhenti k-kak.. G-gelii!" berontak gadis itu, namun dihiraukan oleh Marlon.

Ternyata laki-laki itu sengaja semakin memperdalam lumatannya agar gadis yang ia kengkang ini mengeluarkan desahannya, Marlon sangat ingin mendengarnya.

𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang