08

28.2K 888 0
                                    

🍒🍒🍒

Dua dua jam lebih Keisha membasahi diri dibawah geyuran shower yang dingin, matanya yang sembab akibat menangis terus-menerus. Dia melamun menatap dirinya dipantulan kaca yang berada di dalam kamar mandi, katanya terus menatap dirinya yang sudah tak suci lagi.

Semua telah hancur, dunia Keisha hancur telah hancur hanya karena satu orang yang membuatnya memiliki rasa trauma dan ketakutan yang besar, dia sudah tak seperti dulu lagi yang menjadi gadis suci yang terjaga. Semua hancur karena Marlon, laki-laki iblis yang datang dalam hidupnya.

Kejadian satu malam yang membuatnya malu pada dirinya sendiri, dia tak bisa memberontak dan membiarkan tubuhnya di cicipi Marlon seenaknya. Laki-laki itu benar-benar menjadikan Keisha sebagai miliknya seutuhnya, dan selamanya.

Dia sudah tak punya impian lagi untuk hidup, semua cita-citanya dihancurkan oleh Marlon dalam sekejap. Dia sudah tak bisa menggapai cita-citanya, apa kata orang jika dia hamil diluar nikah? Semua pasti akan menyebutkan gadis murahan, dan bagaimana respon ibu dan ayah ketika mengetahui anak satu-satunya telah hamil diluar nikah.

Sungguh tak bisa dipikirkan Keisha, dia masih terpuruk. Semua hancur dan hancur, dia sudah tak bisa lagi melakukan apa-apa karena dirinya sudah menjadi milik Marlon seutuhnya. Bahkan laki-laki itu meninggalkannya setelah melakukan hal gila itu padanya, dia hanya memberinya makanan dan baju-baju untuk ia kenakan.

Mata gadis itu kembali mengeluarkan air mata, bibirnya bergetar. "Duniaku hancur dalam satu malam, aku sudah tak memiliki masa depan lagi.." gumamnya.

Dengan rasa bodohnya, dia mengepalkan tangannya dan memukul-mukul kepalanya berkali-kali sambil berkata, "bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Kau bodoh! Bodoh!!!" ucapnya dengan penyesalannya.

"KAU BODOH!!"ucapan terakhirnya sebelum seseorang membuka paksa pintu kamar mandi, membuatnya langsung kembali dalam ketakutan.

Brak

Deg

Marlon berdiri diambang pintu sambil menatap Keisha yang membasahi diri dibawa shower. Mata mereka kemudian bertemu, tatapan tajam Marlon tentu kalah jika Keisha mencoba bertatapan sama seperti laki-laki itu menatapnya, dia sudah pasti akan kalah.

Marlon berjalan kearahnya dan mematikan shower, kembali menatap Keisha yang kini menundukkan kepalanya. "Berdiri".

Keisha menurut, dia berdiri tapi masih menundukkan kepalanya tak berani menatap laki-laki bertubuh besar itu. "Gua suruh lo mandi, bukan mati" ucap laki-laki itu.

Akhirnya Marlon pergi meninggalkan Keisha, gadis itu pun memilih membersihkan diri. Sementara Marlon setia menunggu gadisnya didalam kamar sambil beristirahat.

.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, menunjukkan Keisha yang keluar sambil menunduk. Marlon berdiri dari duduknya lalu ia menghampiri sang kekasih, setelah dihadapan gadisnya. Laki-laki itu langsung memeluk tubuh mungil gadisnya dengan lembut, dan memberi kenyamanan untuk gadisnya.

Keisha menutup matanya, dia bisa merasakan pelukan hangat dari Marlon. Laki-laki itu bahkan tidak mengeratkan pelukannya, tangannya juga tak meremukkan tubuhnya. Keisha pun tak kalah lembut juga, dia membalas pelukan laki-laki itu dengan lembut.

"Maaf, bikin kamu takut" ucapan Marlon mengagetkan Keisha, laki-laki itu menggunakan bahasa aku kamu saat ini tak seperti tadi. Lo gua.

Keisha mengangguk dalam pelukannya, lalu mereka melepas pelukannya. Mata Marlon terus menatap mata Keisha dalam, dia mencari titik ketakutan gadisnya. Dan dia menemukannya, tapi tidak dimatanya melainkan ditangannya. Tangan gadis itu bergetar, jari-jarinya ia rapatkan agar tak terlihat gemetar.

Marlon pun meraih tangan gadisnya, menggenggam nya bukan mencengkram nya. "Ayo makan, kamu belum makan kan?" tanya nya.

Keisha menggeleng, "yaudah, ayo makan. Kita kebawah sekarang ya?" tanya nya lagi.

Keisha mengangguk. Mereka pun berjalan keluar dari kamar dan turun kebawah. Keisha bingung, Marlon terkadang baik terkadang jahat padanya, apa laki-laki itu tak ingat bahwa dia pernah menusuk paha gadisnya, dengan sangat kejamnya. Tangannya pun dilukai oleh Marlon, laki-laki itu bahkan puas melihat kesakitan Keisha. Namun laki-laki itu juga sendiri bertanggungjawab untuk mengobati luka-luka Keisha yang telah ia buat sendiri.

Tapi Keisha tak bisa semudah itu untuk percaya akan sisi kebaikan Marlon, laki-laki itu bisa melukainya kapan saja yang dia mau. Keisha hanya ingin, kabur dan kabur dari makhluk bertawak iblis itu.

"Duduk, makanlah sampai kenyang" ucap Marlon. Keisha mengangguk.

Mereka pun mulai memakan makanannya dengan pelan-pelan, tak ada suara sautan sendok dan garpu, hanya keheningan yang menemani mereka. Tatapan Marlon tak lepas dari Keisha, gadis itu merasa terganggu karena Marlon yang terus menatapnya. Apa laki-laki itu tak takut tersedak, matanya tak lelah memandangi gadisnya.

Keisha tiba-tiba meringis pelan, kala merasakan sakit dibagian paha kanannya. Tangannya memegang pahanya, matanya terpejam merasakan sakit yang cukup hebat. Marlon melihatnya, dia bahkan masih sempat-sempatnya tersenyum melihat Keisha kesakitan. Sebelum akhirnya dia bangkit dari duduknya dan mengangkat tubuh gadisnya.

"Makan di kamar saja" ucap Marlon. "Bawakan makanan gadisku kekamar!" pintah Marlon pada pelayannya.

Didalam kamar, Marlon menurunkan tubuh gadisnya diatas kasur pelan-pelan. Menyenderkan punggung gadisnya di kepala kasur, lalu meluruskan kaki gadisnya. Ia lihat secara cermat paha gadisnya yang ternyata mengeluarkan darah karena Keisha banyak gerak, lalu bagaimana bisa gadis itu membasahi luka-lukanya dibawah showeran air yang dingin.

"Kamu berdarah" ucapnya. Dia pun berjuang keluar kamar dan entah kemana perginya dia.

Lalu pelayan datang ke kamarnya dan menaruh makanannya tadi diatas meja beserta minumannya, Keisha hanya menunduk tak menatap pelayan itu.

"Sakit.." gumamnya pelan. Kakinya terasa kaku, tak bisa digerakkan. Rasa sakitnya masih ada, bahkan seperti ditusuk tusuk tanpa menyentuh.

"Kenapa tiba-tiba sakit" gumamnya lagi.

Marlon datang dengan kotak putih di tangannya, dia menghampiri gadisnya dan mulai mengobati luka-luka Keisha. Gadis itu menangis selama pengobatan, padahal Marlon sudah sangat lembut mengobati luka-luka gadis itu, namun rasa sakit yang kuat tak mampu menahan rasa perih yang datang tiba-tiba.

"S.. Sakit kak" rintih gadis itu.

"Done" ucap Marlon. Dia pun memberi perban baru pada luka-luka Keisha, agar tidak terinfeksi.

Marlon menaruh kotak itu diatas meja, lalu mengambil piring berisi makanan. Dan ia dengan lembutnya menyuapi gadis itu, Keisha tentu bingung dibuatnya. Laki-laki itu ingin menyuapi nya. "Buka mulutmu".

Keisha pun membuka mulutnya dan makanan masuk kedalam mulutnya dengan perlahan, dia mengunyah nya.

"Tetap terus bersamaku, jangan pergi meninggalkanku.."

🍒🍒🍒

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang