10

25.2K 690 13
                                    

🍒🍒🍒

Dan semua hanyalah mimpi.. Kalian tahu? Sudah tiga bulan Keisha disini, bersama laki-laki psikopat itu. Laki-laki itu benar-benar menahannya, dan tak membiarkan Keisha pergi darinya. Berhari-hari, gadis itu harus merasakan amukan tiba-tiba dari Marlon, laki-laki itu kadang marah karena permintaannya tak dituruti.

Dan lagi, Marlon melakukan hal itu pada Keisha untuk kedua kalinya, ah tidak.. Sepertinya sudah ketiga kalinya, karena semalam.. Mereka melakukannya, tidak tidak.. Marlon yang memulainya, Keisha hanya bisa apa? Bisa pasrah.

Pagi ini, Keisha dibuat terpuruk lagi. Melamun, dan menangis berjam-jam. Gadis itu bahkan melewati jam makan paginya, makanannya menjadi hambar diatas meja karena tak Keisha sentuh dan memakannya.

Untungnya Marlon tak berada di rumah sekarang, laki-laki itu keluar entah kemana. Dan laki-laki itu mengunci Keisha didalam kamar, gadis itu tak bisa melakukan apa-apa didalam kamar. Apa yang bisa dia lakukan? Tidur? Punggungnya sudah sangat lelah bersentuhan dengan seprai yang tak membuat kebosanannya hilang.

Dan.. Keisha hampir mati dua minggu lalu. Apa yang dia lakukan? Ya, dia menggantung diri didalam kamar, kamar lain yang tak ditemukan oleh Marlon. Namun sayangnya, Marlon datang dengn cepat dan langsung melempar pisau kearah tapi yang Keisha gunakan untuk menggantungnya.

Tubuhnya ambruk jatuh ke lantai, dan dia diamuki habis-habisan oleh Marlon karena melakukan hal yang membuat Marlon benar-benar marah besar. Gadis itu cukup berani ya, membawa kematian dalam hal ini.. Dia sudah lelah hidup, hidupnya selalu di kekang dan diatur oleh Marlon.

Saat ini, Keisha masih takut akan hal terjadi padanya. Bagaimana jika dia hamil? Walaupun Marlon menggunakan pengaman, bagaimana jika Marlon berhasil melepasnya didalam? Itu yang ditakutkan oleh Keisha. Dan dia juga, telat datang bulan..

"Kenapa? Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang dipertemukan dengan iblis itu.. Kenapa tidak yang lainnya? Apa aku memang ditakdirkan untuk bersama iblis gila seperti Marlon? Kenapa.." gadis itu menangis. Dia kembali dalam isakannya.

Tok.. Tok.. Tok..

Keisha mendongak, menatap pintu kamar. "Siapa!" sahutnya sambil berteriak.

"Fabio" balas orang itu.

Keisha mengerutkan keningnya, ada apa Fabio kemari. Dia pun berdiri lalu mengusap pipinya yang basah, dia membuka pintu kamar dengan pelan. Ya benar, Fabio berdiri didepan pintu. Matanya tajam seperti Marlon menatapnya, Keisha tersenyum tipis.

"Ya kak?"

Tak menunggu lama, Fabio langsung menarik gadis itu keluar dan pergi. Keisha hanya diam dan bingung, kemana laki-laki itu akan membawanya pergi. "Kak Marlon suruh ya kak?" tanya gadis itu.

Fabio masih menghiraukan nya, dia bahkan mempercepat jalannya dan membuat Keisha susah mengatur jalannya. "Kak pelan-pelan, kakiku sakit kak" ucap Keisha.

Fabio masih diam, genggamannya semakin menjadi cengkraman kuat. Keisha tak merasa kesakitan, menurutnya cengkraman Marlon lah yang lebih sakit daripada Fabio. Mungkin Fabio masih memiliki setengah hati padanya.

"Kak Fab-ANDRO!!!" teriak gadis itu menjadi histeris. Kala melihat temannya yang tergantung diatas dengan darah yang masih menetes.

Keisha langsung menghempaskan cengkraman Fabio, dia berlari menghampiri Andro yang sudah tak berdaya lagi. Dia mati, mati ditangan Marlon. Keisha merasa bersalah, dia dekat dengan orang lain saat nyawanya ditangan Marlon.

"Temanmu? Atau kekasihmu?" tanya Fabio.

Keisha diam, dia masih sibuk mencari cara untuk melepaskan tali yang mencekik leher laki-laki itu. Sambil menangis, dia menggunakan serpihan kaca untuk memotong tali itu.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang