Oppa~

317 23 5
                                    

Roda ranjang pasien terus berputar menggelinding diatas lantai keramik berwarna putih, membawa seorang wanita kecil yang berbaring diatasnya dengan penuh khawatir. Beberapa langkah kaki gemuruh ikut mendorong ranjang sementara yang lainnya berbondong-bondong mengikuti dari belakang, sama cemasnya.

"Eommoni~" lirih Taeyeon pelan, tangannya mencoba menarik lengan baju wanita paruh baya yang ada disampingnya. Darah yang mengalir tanpa henti disela-sela kakinya membuatnya semakin takut akan nasib sang bayi.

"Gwenchana Taeyeon-ah, semua akan baik-baik saja, eoh." ujar ibu Baekhyun mengusap pelan rambut Taeyeon. Nada suaranya yang gusar tak bisa menyembunyikan kalau wanita itu juga tengah khawatir. "Yeobo, Baekhyun dimana? Apa dia masih disana?!"

"Dia sedang menuju kemari, bu." sahut Baekbeom yang ikut berjalan cepat dibelakangnya.

Saat ini, Taeyeon sedang dilarikan ke rumah sakit kandungan terdekat. Dengan menggunakan ranjang pasien, gadis itu segera dibawa ke bangsal IGD untuk dilakukan pemeriksaan awal.

"Mohon maaf Nyonya dan Tuan, tapi didalam sini tidak boleh terlalu ramai orang." ujar seorang perawat ketika dilihatnya rombongan yang mengantar Taeyeon kerumah sakit ramai sekali, termasuk bibi-bibi Baekhyun yang super rempong.

"Biar aku dan ibu saja yang masuk." usul istri Baekbeom, disetujui oleh mertuanya. Keduanya pun langsung masuk sementara keluarga yang lainnya menunggu dengan perasaan was-was diluar.

Didalam ruangan, dokter kandungan dan juga bibi Kyunghee sudah berada disana dengan alat-alat yang diperlukan. Yaa, untung saja dirumah sakit ini ada kenalannya. Jadi bibi Kyunghee bisa langsung melakukan penanganan jika terjadi sesuatu pada calon keponakannya itu. Pertama, tanpa basa-basi keduanya membersihkan terlebih dahulu darah-darah yang mengalir dari sela paha Taeyeon sembari menunggu kehadiran suaminya. Bibi Kyunghee tahu, bocah itu pasti akan marah besar kalau Taeyeon diperiksa langsung tanpa dirinya disamping. Hingga selang beberapa menit kemudian, lelaki itu muncul dengan nafasnya yang tak teratur.

"Taeyeon-ah!" Baekhyun langsung berlari kesisi Taeyeon untuk melihat keadaannya. Deru nafasnya yang naik turun membuktikan kalau pria itu pasti berlari dengan kencang untuk sampai kesini.

Kehadiran Baekhyun membuat sang ibu menggeserkan diri, memberi celah pada lelaki itu untuk berdiri didekat kekasihnya, menggenggam serta menyemangatinya.

"Jangan takut... bayi kita pasti akan baik-baik saja." ucapnya lembut menggenggam tangan pucat Taeyeon. Taeyeon tak mampu berkata apa-apa lagi, bahkan untuk sekedar mengangguk pun ia tak sanggup. Wanita itu hanya berharap apa yang diucapkan Baekhyun benar.

"Kalau begitu kita mulai pemeriksaannya ya,"

Dokter kandungan itu mulai memasukkan secara perlahan alat transducer yang sudah dioleskan gel kedalam vagina Taeyeon, menampilkan sebuah gambar hitam keabu-abuan dari layar persegi yang berada tak jauh dari ranjang pasien. Karna umur kandungan Taeyeon yang masih 3 bulan, jadi para dokter memutuskan untuk memeriksanya dengan menggunakan metode USG transvaginal, untuk mengetahui lebih pasti bagaimana keadaan janin didalam rahim Taeyeon.

Tak lama setelah benda itu masuk, suara ketukan dengan ritme pelan yang mirip dengan detak jantung pun ikut terdengar. Membuat siapapun yang berada didalam ruangan itu menghela nafas dengan lega.

"Syukurlah..."

"Terimakasih ya tuhan..."

"I-itu?!"

"Benar Baekhyun-ssi, bayi didalam kandungannya tidak apa-apa... syukurlah, karna usia kehamilannya masih muda, maka lapisan yang melindungi janin juga masih tebal. Sehingga benturan yang terjadi tidak mempengaruhi kondisi bayi."

Midnight Sun (Baekyeon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang