Part 16

16K 1.3K 27
                                    

Bertemu Jeno, akan meringis Chenle karna teringat kejadian kemarin dirumahnya. Saat Mark dan Haechan mengamuk besar pada Jeno. Mau dielak juga tidak bisa, Minhyung-Mark dan Donghyuck-Haechan memang semirip itu. Jeno saja sampai histeris. Bagaimana Mark dan Haechan?

Jangan ditanya. Memikirkannya pun keduanya sudah merinding sendiri. Bisa Chenle notis Mark dan Haechan pun sama sekali tak melirik ke album foto kenangan-kenangan Daddy dan Mommy tersebut.

Saat ini Chenle latihan ditemani Jeno dan Jaemin, karena Mark dan Haechan sangat sibuk wara-wiri, mengecen dan mematangkan segala tetek bengek festival sedari pagi. Lagi-lagi Chenle harus ikhlas dibicarain Jeno bersama Jaemin kali ini.

"Ngerti kan Na, setiap hari gue lihat mereka anti satu sama lain terus ga sengaja dilihatin yang mirip mereka dalam bentuk romantis siapa yang gak kaget?" terang Jeno mengadu ke Jaemin.

"Ya, namanya juga mirip. Terus bisa nggak sih kamu nggak lebay Nono, pantes kalau Kak Mark sama Haechan ngamuk." omel Jaemin kesel plus gemes sama pacarnya yang cerita tuh suka dibesar-besarin.

Perasaan Chenle sudah diwakilkan oleh Jaemin.

"Aku nggak lebay Nana. Tapi tuh serius miripnya sampai 100%, Na? Karena disana pun bokap-nyokapnya Chenle masih muda." bantah Jeno.

"Aku pernah diceritain sedikit sih Kak, memang Daddy sama Mommy ku pacaran dari zaman JHS." tambah Chenle ikut menimbrung.

"Tuh kan! Bahkan ada satu foto pas orang tuanya Chenle lulusan SHS pake seragam. Disana kayak lihat Bang Mark sama Haechan lagi rangkulan mesra banget, Na. Mana seragamnya mirip." takjub Jeno.

"Eh apa? Tunggu... Seragamnya mirip?" tanya Jaemin ada yang ganjel.

"Huum." angguk Jeno.

"Berarti alumni sini dong?" tanya Jaemin terarah ke Chenle.

Sekali lagi Chenle mengangguk, "Kan ini sekolah milik Kakek Kak, Daddy ya tinggal masuk aja. Kebetulan juga Kakek aku dari pihak Mommy itu temen deket Kakek pihak Daddy. Jadi yaudah deh, secara otomatis mereka berdua sekolah disini." jelas Chenle.

"Keluarga elit sih." gumam Jaemin tidak heran lagi.

"Kak Jaemin perlu kaca kah?" balas Chenle, memancing tawa kecil Jaemin.

"Lucu banget anaknya Haechan." gemes Jaemin.

"Bukan ah Kak, anaknya Mommy Donghyuck." ralat Chenle mengerucut.

Jeno sedari tadi diam, tiba-tiba mengajukan pertanyaan lagi.

"Mommy sama Daddy lu, lulusan tahun berapa dah Le? Kalau ngelihat kita jarak umurnya gajauh jangan-jangan satu angkatan sama Bokap-Nyokap gue."

"Aku lupa tahunnya Kak, tapi Dad-Mom tuh lulusan ke 18 di sekolah ini." jawab Chenle memberitahu.

"Ohhh... Coba ntar gue cek dah punya bokap-nyokap gue." sahut Jeno.

Karena obrolan mereka harus berhenti ketika Jaemin menepuk tangan sekali, tanda istirahat Chenle sudah selesai dan harus lanjut latihan piano.

"Bagian rap-nya dihapus aja." usul Jaemin karena Chenle ngos-ngosan menyanyikan lagu ini.

"Yahh jangan, justru rap-nya ini yang bikin bagus." tolak Jeno, sayang kalau ga dipakai rap-nya.

Jaemin berpikir lagi, "Kalau gue nggak sibuk sih bakal ikut duet sama nih anak."

"Sama Na, bagus loh lagunya ini." sahut Jeno ikut berpikir mencari solusi untuk memudahkan penampilan Chenle.

"Disini yang pinter ngerap siapa, No? Yang kamu tahu selain aku." tanya Jaemin, dalam fikirannya juga ikut mencari siapa yang pas untuk mengisi improvisasi suara Chenle.

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang