KOS #24

330 12 6
                                    

Author pov.

Hari ini adalah hari tenang menjelang Ujian Nasional semua siswa-siswi kelas 12 diwajibkan untuk belajar dirumah guna mempersiapkan diri untuk ujian keesokan harinya.

Waktu menunjukan pukul delapan pagi lewat lima belas menit, Anna bangun dari leyeh-leyehnya menuju kamar mandi untuk mandi.
Begitu handle terputar Anna langsung masuk kedunia imortal. Rasa kaget juga syoknya terbayar lunas tatkala Louise berdiri disana dengan tampannya.

"Selamat pagi sayangku," sapa Louise.
Anna menelisik sekeliling kemudian menjawab sapaan Louise "pagi juga El.".
"Sudah siap untuk esok hari hmm?" Kepo Louise.
"Justru karena kebanyakan belajar jadi overdosis gini, pengen heeling huft," keluh Anna.
"Sebelumnya aku minta maaf karena mengabaikanmu beberapa hari ini. Karena ada yang membutuhkan bantuanku." Terang Louise agar Anna mengerti dan memaafkannya.
"Ga usah ku jawab ya, kan bisa baca fikiranku." Keluh Anna.
Louise tersenyum penuh arti kemudian berlari kilat dan mencium bibir merekah Anna.
"Aku sangat merindukanmu Anna." Ucap Louise terdengar serak.
"Aku juga El, rindu berat." Cicit Anna.
"Mau heeling?" Tanya Louise.
Anna mengangguk "mauu!!!".
"Terbang keangkasa dan bercinta disana. Mauu??" Bisik Louise.
"Hah, emang bisa terbang sambil bercinta?" Tanya Anna polos.
"Bisa, kita yang melakukannya, okey." Jawab Louise.
Anna masih berfikir tentang bagaimana caranya namun Louise sudah membawanya menuju nirwana sayap putih nan besar muncul begitu saja dari balik punggung Louise.

Mereka terbang bebas mengudara Louise mendekap tubuh kecil Anna dengan erat, menarik tengkuk Anna dengan cepat dan membawanya bertemu dengan bibir dinginnya.
Saling mengisi rongga kerinduan yang belum terselesaikan. Dengan cara ini mereka bisa mengerti adanya rasa saling membutuhkan dan melengkapi.

Tepat di atas pucuk pohon rindang tinggi nan besar Louise melepaskan piyama Anna, membuangnya saecara asal sampai dimana tidak satupun kain menutupi tubuh Anna.
"El, jangan diatas sini nanti kalo ada pesawat lewat gimana. Kan malu dilihatin." Keluh Anna dalam lengkuhan.
Louisr menghentikan aktifitasnya diceruk leher Anna "sayang, sejak kapan pesawat lewat dunia imortal? Kita disini tinggal terbang ataupu teleportasi sudah bisa hmm." Terang Louise.
"Ihhh apapun itu ga perduli, takutnya ada mahluk lain lewat juga bahaya, bawahan dahan dikit aja biar ketutup El." Elak Anna tidak perduli.
Dengan perasaan dongkol Louise menuruti permintaan Anna lalu turun perlahan "okey, tapi kamu ambil alih." Bisik Louise.
"Apaanya???" Kepo Anna.
"Making love hmm." Cicit Louise.
Anna memukul keras kening Louise "dasarrr muka film biru, mana aku tahu caranya ih." Kilah Anna.
"Sini biar kuajari, karena ilmunya masih hangat dibenakku." Goda Louise.
"Ishhh belajar sama siapa?" Gerutu Anna.
"Husstt, kamu yang pertama sayang, aku belajar dengan seseorang yang memang sudah paham dasar teori dan praktiknya Anna." Jawab Louise.
"Tap______." Ucapan Anna terhenti.
"Sudah jangan berisik. Mari bercinta sayang." Lirih Louise.
Hendak melayangkan protesan Anna malah di buat mabuk kepayang karna Louise mulai bermain dengan gundukan kenyal miliknya.

Kilatan gairah sudah mencapai puncaknya pandangan Louisepun seakan membunuh tatkala apa yang ia butuhkan tidak terpenuhi.
Dengan sekali hentakan Louise sudah memasuki liang surga milik Anna yang sempit.
Louise meritmekan pinggulnya maju mundur seirama detak jantungnya. Merasa geraknya terbatas ia pun memutar tubuhnya dan jadilah Anna yang mengendalikan semua.

Anna terpekik sakit dan nikmat secara bersamaan. Hanya sorot mata yang seakan menjadi tanda percakapan mereka. Anna melebarkan matanya karena bingung harus berbuat apa.
"Gerak Anna!" Seru Louise.
Anna mencoba bergerak namun ketika netranya melihat kearah bawah ia malah histeris ketakutan "oh noo, ini tinggi sekali El, aku ga bisa." Tolak Anna.
"Gerak Anna, please," rengek Louise.
"Takut." Singkat Anna.
"Cium aku lalu tutup mata dan bergeraklah." Titah Louise.
Anna langsung mencium bibir Louise memanggutnya dengan rakus, menggigit serta mengecapnya dengan lahap seraya menutup mata.
Lupa dengan apa yang dipinta Louise, jemari Louisepun memberi isyarat agar Anna mulai bergerak naik turun.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang