5. First Life In the Novel World

9.5K 795 25
                                    

HAPPY READING GAYSSS

Psst... Psst...
KALO EMANG SUKA SAMA CERITANYA
JANGAN SILENT READER YA

VOTE : 700

KOMEN : 100

pliiss komen kalo ada typo


Matahari terbit beberapa detik lagi bersamaan dengan si kembar Stev membuka mata. Steven yang pertama kali menoleh menatap Ezlin yang masih terlelap. ia menatap Ezlin lembut.

Stevan masih mengumpulkan nyawa dengan menduselkan pipinya di kaki mungil Ezlin.

Sedangkan Stevin ia meringis merasakan lengannya kesemutan namun ia tahan demi kenyamanan Ezlin.

Mata bulat Ezlin yang awalnya tertutup kini terbuka, menatap sayu Stevan yang ada di depannya, melihat ke kanan ada Stevin kemudian melihat ke arah kiri ada Steven.

Wajah bantal mereka tak mengurangi kadar ketampanan yang mereka miliki, justru ketiga nya nampak seksi dengan rambut acak-acakan.

Steven mengubah posisinya menjadi tengkurap, mengecup pipi gembul itu berkali-kali. " Baby udah bangun sayang?"

Stevan menatap Steven malas, "Basa basi lu bang, basi banget, udah tau melek masih ditanya."

Steven melirik tajam menatap Stevan sekilas, adiknya yang ini sangat hobi julid, bikin emosi plus darah tinggi.

Stevin mengambil tangan kecil Ezlin untuk ia kecup. "Baby nyenyak bobo nya? apa mau lanjut bobo lagi?"

Stevan berdecak. "Udah bangun Viiin, ngapain lu nawarin Baby tidur lagi."

"Cot." Stevan mendelik kesal, adik nya ini emang kalem tapi sekali ngomong nylekit tapi dikit.

Sedangkan Ezlin, mata bulatnya menggercap beberapa kali, bibir kecilnya menguap kecil.

Dan itu tak luput dari pandangan si kembar Stev yang menahan gemas melihat keimutan Ezlin.

Saat ia meregangkan otot tangan ia tersentak kecil saat tubuhnya tiba tiba melayang.

Stevan ternyata yang mengangkat tubuh mungil Ezlin, ia terkekeh melihat sang adik yang tersentak, sepertinya terkejut.

"Morning Baby, saat nya mandi." Stevan dengan riang menggendong Ezlin, lalu beranjak menuju kamar mandi.

"Emang lu bisa mandiin baby?" Steven menatap sinis Stevan yang dibalas cengiran kuda.

"Hehe, Kagak."

Steven menghampiri Stevan yang berdiri di depan pintu kamar mandi, "CK, sini biar gue aja." ucapnya merebut Ezlin dari gendongan Stevan tapi Stevan tahan.

Stevin hanya diam melihat saudara kembar nya saling memperebutkan Ezlin. Tapi karena tak tega melihat Ezlin yang seperti ingin menangis, ia pun segera mendekat.

Brak

Belum sempat Stevin mendekat pintu kamar terbuka sedikit kasar, siapa lagi pelakunya kalau bukan Daddy Dominic.

"Astaga suamiku, bisa pelan kan buka pintunya." Caitlyn menggeleng pelan melihat tingkah suaminya.

"Aku ingin segera melihat Ezlin sayang." Dominic mengelus puncak kepala Caitlyn.

"Kau ini tidak sabaran sekali dan kalian, apa yang kalian lakukan?" Caitlyn berbalik dan menatap heran putra pertama dan kedua nya.

"E-em kami ingin memandikan Baby mom hehe."

EZLIN || TIME TRAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang