Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
▵ ▵ ▵
"Gemes banget makannya."
Ibu jari Mark bergerak membersihkan ujung bibir Haechan. Tak ingin mubazir, dijilatnya sisa coklat yang baru ia ambil dari bibir si cantik. Membuat sang dewi cantik di sampingnya tersenyum merekah mendapat perlakuan manis darinya.
Sedikit cerita, saat mereka selesai bekerja dan memutuskan untuk pulang bersama, tiba-tiba sang istri memberi ide menonton film bersama selepas ini. Sembari membeli beberapa makanan untuk menemani mereka nanti. Mendengar itu tentu saja Mark setuju, ia begitu bersemangat untuk segera menghabiskan waktu bersama si manis di apartemen.
Itu sebabnya kini di atas meja sudah terdapat beberapa makanan pilihan mereka, mostly Haechan tentu saja. Ada martabak, milk shake, popcorn yang sudah tersaji dalam bentuk kemasan, coca cola, oh untuk yang satu ini tentu hanya Mark yang meminumnya. Ia melarang Haechan mencicipi cola, takut berdampak pada kesehatannya nanti. Toh Haechan juga tengah hamil kan.
Dan masih ada beberapa jajanan yang mereka beli saat mereka berjalan-jalan mencari makanan di street food.
Mark membuka mulut saat Haechan menyuapinya sepotong roti kering. Matanya menyipit tersenyum ke arah Haechan yang duduk di atas sofa. Dibalaslah senyuman suaminya sembari mengelus kepala Mark dengan sayang.
Mereka kembali fokus menonton film yang sedang berjalan di laptop Mark. Karena duduk di atas karpet, Mark bersandar pada kaki sofa, wajah bagian kirinya bergerak ke samping untuk bertumpu pada paha Haechan.
Sekali dua kali Mark akan mencubit kaki istrinya, benar-benar random kelakuan laki-laki itu.
"Ga ngerasa mual, kan?"
Mark mendongak, mengelus permukaan perut istrinya yang masih tertutup baju.
"Engga mas."
"Syukurlah."
Tangan Mark terulur ingin mencicipi minuman yang tengah Haechan seduh.
"Oh ya dek, besok kamu ikut mas ke kota sebelah ya? Mas ga mau ninggalin kamu sendiri di apartemen."
