4

1.9K 140 15
                                    






"CHIKOOOOOO!!!! BURU LELET AMAT LO!" Teriak gracia dari balik kamar chiko

'Ceklek'

"Sabar gre astaga, gue belum bedakan " ucap chiko yang sibuk merapihkan dasi nya

"LO UDAH SMA, UDAH GEDE GK USAH BEDAK-BEDAK KEK SAWI!" Sarkas gracia yang menarik tangan chiko agar cepat keluar kamar dan berangkat ke sekolah

Hal biasa setiap pagi gracia menjemput sahabat gemulai nya tersebut

"SERET AJA GRE !" Teriak mama chiko

"Siap mah!" Balas gracia yang sudah akrab memanggil orang tua



































Di pagi itu juga Di sudut kota lain,

Seorang gadis terbaring di dalam ruang operasi Rumah sakit

Seseorang yang masih mengenakan seragam putih abu dengan bercak darah di seragamnya

Kelelahan mengedit konten sepanjang malam membuat seorang siswi mengantuk saat mengendarai mobilnya,

dia adalah Shani indira N.

Seorang siswi jenius yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertamanya sambil merangkap menjadi seorang Konten kreator tersebut kini tak berdaya dengan berbagai alat rumah sakit yang merekat di tubuhnya.

Dari luar pintu operasi, feni yang juga masih mengenakan seragam sekolah berdiri gelisah sambil merapalkan do'a-do'a harapan agar sahabatnya tersebut baik baik saja

di dalam hatinya juga menyesalkan, kenapa ia harus berangkat terlebih dahulu meninggalkan shani yang di ketahui feni memang belum sempat tidur semalaman

sesekali feni tampak menarik nafasnya untuk menenangkan hatinya,

"hiks.. shan, lo jangan mati dulu shan, hiks.. hiks.., kalo gk ada lo, gue bisa hidup melarat shan hiks.." sesekali feni bersuara lirih

Shani feni dan azizi memang sudah hidup mandiri sejak beberapa bulan lalu

mereka tidak lagi tinggal di asrama panti, melainkan tinggal di sebuah Apartemen yang mereka beli dari hasil mereka membuat konten dan (jangan lupakan kejeniusan shani memanipulasi data dan menjual ilegal di website pasar gelap)

sesekali feni menatap ke arah lorong rumah sakit berharap azizi yang sedang menjemput bunda indah di panti agar segera datang





Selang 2 jam belalu, pintu ruangan operasi terbuka

tampak seorang yang keluar dengan mengenakam setelan dokter

"dok, bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya feni hawatir

"pasien yang di dalam sudah melewati masa kritis, mungkin akan segera di pindahkan ke ruang inap biasa" jawab dokter tersebut

Feni seketika memasang wajah lega dan kembali duduk di ruang tunggu sambil menunggu ke datangan bunda indah















Malam harinya,

'ceklek'

Suara pintu ruangan terbuka, nampak lah feni yang di dampingi bunda indah masuk kedalam ruangan dimana Shani berada

tampak shani masih tertidur dengan balutan perban yang melingkar di kepalanya, serta beberapa jarum infus yang tertanam di tangannya

"Hiks...Shan, bangun dong hiks.." feni seketika mendekat dan kembali menangis di samping Shani

"fen, shani masih dalam reaksi obat bius pasca operasi tadi siang, dia akan baik-baik saja" Bunda indah mencoba menenangkan Feni

"hiks.. iya bund" balas feni kembali menatap wajah shani

tak lama mata shani sedikit bergerak dan perlahan terbuka

feni yang masih menatapnya pun cepat berseru

"Bund, Shani bangun" riuh feni bersemangat

"Shani hiks.. ngomong dong hiks.. " feni kembali meanggil kesadaran Shani

tampak shani kembali memejamkan matanya lalu mulai menggerakan mulutnya

"K-kamu siapa?"

Feni seketika membelalakan matanya

"JANGAN BILANG LO HILANG INGATAN LO LUPA SAMA GUE SHAN!"  Syok Feni sedikit nyaring

"F-feni?" 

Suara lemah dari mulut shani seketika membuat feni kembali bahagia, bahwa shani mengenalinya

"F-FENI?" Ucap shani lagi yang seakan memastikan jika di hadapannya itu benar-benar feni

"Iya hiks.. ini gue shan hikss..." Sahut feni













"Anjir kok lu dah gede?"














Next

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang